Chapter 13

964 64 1
                                    


*

Aku berjanji aku akan mencintaimu lebih dari yang aku lakukan saat ini, dan aku pasti akan terus mencintaimu.

*

"Tapi, apa Ai bisa? Enggak!! Ai enggak mau!"

Brisa menggeliat dalam tidurnya, tampak keringat bercucuran membuat bantal yang ia kenakan ikut basah.

"Akh! Hahh... hahh..."

Brisa langsung tersentak terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Ia mengatur nafasnya dan mulai kembali tenang.

"Mimpi itu lagi"

Brisa pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti sarung bantalnya yang sudah ikutan basah karena keringatnya. Saat ingin membaringkan tubuh lagi, bayangan itu muncul kembali. Brisa memegang kepalanya yang terasa berdenyut, semuanya berputar. Foto bersama, boneka kucing, seorang gadis kecil bernama Ony dan Ai itu kembali berputar, hingga bayangan itu berangsur menghilang.

"Sebuah foto? Boneka? Ony? Ai? Apa-apaan semua ini"

Ucap Brisa yang tampak sangat kebingungan dengan hal yang ia alami ini. Brisa melihat jam sudah menunjukkan pukul 05.06 dan mulai bersiap diri untuk pergi sekolah.

Hari sudah menampakkan rintik rintik hujan dan seperti biasa, Esme selalu setia berada di rumah Brisa untuk pergi sekolah bersama menggunakan mobil Mercedes Benz SLC-Class miliknya. Oh dan tak lupa mereka akan sarapan bersama.

"Udah siap?"

"Mm... Yuk berangkat. Bik, aku sama Esme berangkat dulu ya"

"Hati-hati dijalan non Brisa, mbak Esme"

Mereka pun keluar dari rumah dan langsung memasuki mobil Esme. Saat sudah di dalam mobil, bukannya menjalankan mobilnya, Esme justru terlihat sedang memejamkan mata sambil menghadap ke atas dengan tersenyum. Melihat hal aneh itu, Brisa langsung bertanya.

"Esme kamu ngapain kayak gitu?"

"Tau gak? Katanya kalau sering hujan itu bisa bikin seseorang terhanyut, tapi kalau aku sih sering terhanyut di dalam cintamu"

Sedikit semburat merah muncul di pipi Brisa dan langsung mengalihkan perhatiannya kearah lain.

"Gombal"

"Tapi suka kan?"

Goda Esme membuat Brisa jadi salting.

"Udah ah yuk jalan!"

"Hahahh... Iya bidadarikuu~"

Esme pun langsung melajukan mobilnya menerjang hujan yang kini mulai sedikit deras. Sesampainya di sekolah, Esme dan Brisa belum turun dari mobil karena Esme ingin memberi kecupan manis di dahi Brisa dan membuat hati Brisa sendiri berbunga-bunga. Dan hal itu sudah menjadi rutinitas bagi mereka berdua.

"Belajar yang rajin yaa, sayangg~"

Ucapan manis keluar dari mulut Esme.

"Kamu tuh yang harus belajar rajin-rajin"

"Tenang aja. Sejak aku kenal kamu, bawaannya pengen belajar terus"

"Belajar apaan coba kalo kerjaannya bolos terus"

"Yah belajar jadi yang terbaik buat kamu lah"

Kembali Brisa tersipu malu dengan gombalan Esme. Mungkin mengerjai Brisa akan jadi hobi bagi Esme.

"Ihh... Terserah deh! Awas aja kalo di mata pelajaran ada satu yang merah"

Ucap Brisa sambil membuka pintu dan langsung pergi keluar dari mobil, oh, tak lupa dengan membawa payungnya mengingat pagi ini sudah turun hujan. Esme hanya tertawa geli melihat tingkah Brisa yang sampai kini masih belum terbiasa dengan gombalan manisnya.

Yang TercintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang