16 Waktu Menunggu Usai

7.5K 749 15
                                    

Mau hanya berdiam menunggu di tempat atau menunggu sembari bergerak melangkah menjalani hari, waktu akan tetap berjalan. Jarum jam akan terus terdetak tidak akan berhenti setiap detiknya sampai akhirnya masa untuk menunggu itu usai.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida

Koreksi Typo

Sebelum baca sempatkan untuk pencet 🌟 dulu yahhh

Oke, makasih....

Happy Reading

Bismillah

Usai mengisi perut dan shalat isya, Ilham kembali mengajak Melly berkeliling. Jika biasanya di malam hari yang Melly lakukan hanya berbaring di kamar atau disibukkan menginput data pemasukan Cafenya maka berbeda dengan malam ini.

Melly senang bisa melihat gelapnya malam dan juga orang-orang yang berlalu lalang.

"Kamu senang?"

Melly mengangguk antusias, sekarang mereka duduk di atas rerumputan sambil memandangi langit malam di atas sana. Terlihat sangat indah.

"Makasih ya, Mas." Ilham mengangguk.

"Kalau kamu senang saya juga  senang."

Melly menoleh melihat Ilham, "Ihh, bisa aja." Melly terkekeh kecil, ia kembali melihat langit di atas sana.

Ilham tak lagi melihat langit, memilih melihat makhluk ciptaan Tuhan yang sungguh membuat Ilham selalu mengucap syukur karena Allah telah menghadirkan sosok gadis cantik di sisinya.

"Perut kamu masih sering perih?" Ilham kembali bertanya. Mencoba mencari topik dan sepertinya setelah berfikir, tetap saja ia tidak menemukan topik yang cocok yang sesuai dengan Melly.

"Umm, udah gak sering lagi."

"Jangan biasa telat makan lagi."

"Iya, Gak akan."

"Mas?"

"Hm ..."

"Kenapa Mas Ilham belum nikah? Padahal umurnya udah cukup, loh."

Melly menoleh, tatapan matanya bertemu dengan Ilham. Melly terpaku, ternyata Ilham tengah menatap dirinya.

Melly kembali menatap lurus ke depan, jantungnya kembali berdetak dengan cepat.

"Kamu sendiri?"

Melly mendengus, Ilham balik bertanya kepadanya. "Mas Ilham tahu sendiri."

"Saya sudah menikah."

"Ihh, itu lagi. Bohong banget tahu!"

"Eh, tapi kalau memang benar, siapa istrinya Mas Ilham? Emangnya istrinya gak marah, gak cemburu gitu kalau tahu suaminya sekarang lagi sama perempuan lain. Adik sahabatnya lagi. Gak ada istri yang senang kalau tahu suaminya sama perempuan lain, loh!"

Ilham terkekeh mendengar itu, ia pun dibuat gemas melihat ekspresi serius dari Melly.

"Istri saya kamu ..."

Melly melempar tisu yang digenggamnya pada Ilham, "Mas Ilham aneh, ih." ujarnya.

Ilham tertawa kecil, ia senang melihat wajah cemberut Melly saat ini.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang