Koreksi Typo
Happy Reading
Bismillah
Langit masih gelap, jam di dinding sana menunjukkan pukul satu dini hari. Melly menggaruk pipinya yang terasa gatal, dirinya tiba-tiba saja terbangun. Melly mendudukkan dirinya lalu melihat Ilham. Melly tersenyum memandang wajah tampan suaminya.
"Mass, Mas Ilham."
Melly menusuk-nusuk pipi Ilham dengan jarinya. Melly tertawa kecil melihat Ilham tampak terganggu dalam tidurnya, Melly kembali menusuk-nusuk pipi Ilham.
"Mas Ilham, bangun,"
Tak lama mata Ilham bergerak lalu terbuka, Melly tersenyum manis saat Ilham melihat dirinya.
"Ada apa?" Ilham bertanya seraya bangun tidurnya lalu duduk bersila.
Melly mengelus perutnya yang kini sudah membesar, kandungannya sudah memasuki awal trimester tiga.
"Mau apa?" Ilham kembali bertanya, dibangunkan di waktu larut seperti ini sudah menjadi kebiasaan Ilham sejak Melly hamil, apalagi sekarang Ilham melihat istrinya tengah mengusap perut besarnya itu menandakan kalau Melly sedang menginginkan sesuatu.
Ilham ikut mengusap perut besar Melly lalu sedikit merunduk mencium perut Melly.
"Mau rujak," pinta Melly.
Ilham tersenyum, ia mengusap pipi Melly lalu menganggukkan kepalanya. "Itu saja?" Melly menggeleng pelan dengan senyuman terukir di bibirnya. "Mau mie goreng pedas, sama satu lagi aku juga mau es kelapa muda."
"Rujak, mie goreng pedas dan es kelapa muda." ulang Ilham.
Melly mengangguk semangat, "Iyaahh."
Ilham tertawa pelan melihat istrinya sangat semangat, sebelum beranjak dari ranjang Ilham mengecup kepala Melly.
"Saya cari dulu ya, kamu lanjut tidur saja,"
"Ikuuttt."
Melly merentangkan tangannya ingin pergi bersama Ilham. Ilham yang sudah berdiri di sisi ranjang tersenyum lalu menyambut tangan Melly.
Melly turun dari ranjang mengikuti Ilham dari belakang. Ilham mengambil jaketnya lalu memakainya, setelahnya Ilham mengambil gamis dan khimar instan Melly.
"Ganti pakaian dulu ya,"
Melly mengangguk patuh, ia mengambil gamis dan khimar dari tangan Ilham lalu masuk ke dalam walk in closed mengganti pakaiannya.
Tak lama Melly kembali, ia melangkah mendekati Ilham yang sedang duduk di tepi ranjang sambil menempelkan ponsel di telinganya. Sepertinya Ilham sedang menghubungi seseorang.
Ilham meraih tangan Melly lalu membawa Melly untuk duduk di pangkuannya. "Baik, terima kasih. Iya, wa'alaikumussalam." Ilham menutup sambungan panggilannya lalu mengecup pipi Melly.
"Siapa, Mas?"
"Agung, ayo."
Melly bangun dari pangkuan Ilham, Melly beralih merangkul lengan Ilham lalu mereka berjalan keluar dari kamar.
"Pelan-pelan," tutur Ilham saat mereka menuruni undakan tangga. Ilham merangkul pinggang Melly, memerhatikan setiap langkah Melly. Di usia kehamilan Melly tujuh bulan ini membuat Ilham khawatir setiap kali Melly harus naik-turun tangga.
"Besok kita pindah kamar ya, saya khawatir melihat kamu harus naik-turun tangga seperti ini."
Melly menggeleng lalu berucap seperti biasanya setiap Ilham meminta agar mereka pindah kamar di lantai dasar. "Aku gak apa-apa, Mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]
RomanceRomance-spiritual Ambil baiknya buang buruknya, yah Boleh banget kalau mau Follow akun Wattpad ini kok. Kalau berkenan mampir juga ke Ig : @nr_aida28 ****** "Jika Tuhan telah menciptakan kamu untuk saya, kamu bisa apa?" Ilham Bagaswara ****** K...