13 Mulai Bertindak?

7.6K 811 7
                                    

Saya menyukai kamu. Saya akan mendekati kamu mulai sekarang.

Ilham Bagaswara

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida





Hubungan Melly dengan Rendi dan sang Mama sudah membaik, setelah kemarin—di mana Ilham menasihati dan membuka pikirannya, Melly mulai mengerti. Selama semalaman Melly introspeksi diri, setelahnya barulah Melly menghubungi sang Abang dan meminta maaf karena sudah mendiami Abangnya juga Melly minta maaf karena tidak mau mendengar sang Mama.

Perihal Raka, Melly merasa kalau Raka menjauihnya, karena sangat kentara dari cara Raka menghindar ketika dirinya ikut bergabung bersama para anggota organisasi yang lain. Dan Ketika Melly meminta maaf karena sikap dan penolakan dari Rendi, Raka hanya diam dan mengangguk, selebihnya Raka tidak mengatakan apapun kepadanya.

Melly menjadi bingung dengan sikap Raka, jika Raka tidak terima atas penolakan itu seharusnya Raka mengatakan itu padanya bukan menghindar saat mereka bertemu, tapi sebelumnya Melly juga sudah minta maaf dan Raka mengatakan tidak apa-apa, namun mengapa sekarang Raka menjauhinya. Apa mereka tidak bisa untuk tetap berteman seperti sebelumnya?

Melly ingat saat dirinya keluar dari mobil Ilham sewaktu Ilham mengantarnya kembali ke hotel, disana ia melihat Raka yang juga melihat dirinya baru saja keluar dan berbicara dengan Ilham. Apa mungkin karena Raka melihat dirinya bersama Ilham?

Melly tidak mengerti.

"Ly,?" Melly menoleh melihat Nadin menghampirinya.

"Iya? Kenapa, Nan?"tanyanya.

"Aku harus balik duluan ke Bandung, Papaku masuk rumah sakit."

"Innalilahi, yaudah gak apa-apa kamu balik aja duluan atau mau aku temani?"

Nadin menggeleng, "Gak usah, aku pulang sendiri lagian seminarnya masih empat hari lagi. Kamu disini aja ikut seminar sampai selesai."

"Yakin gak mau aku temani."

"Iya, aku yakin. Aku duluan yah, Ly, maaf banget."

"Gak apa-apa, Nan. Hati-hati di jalan, semoga papa kamu lekas membaik."

"Aamiin, makasih, ly,"

Melly mengangguk, ia melihat kepergian Nadin yang terburu-buru kembali kamar untuk mengambil kopernya. Melly khawatir melihat raut cemas Nadin.

"Nadin kemana?"

Melly melihat Amelia yang baru kembali dari toilet, "Papa Nadin masuk rumah sakit."

"Innalilahi, semoga gak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Terus Nadin pulang sama siapa? Bahaya kalau dia nyetir dengan pikiran dia gak fokus."

"Sendiri, aku juga udah mau temani dia pulang takut dia kabut di jalan, tapi Nadin bilang dia gak apa-apa."

"Semoga Nadin sampai dengan selamat."

"Aamiin."

"Laper, makan yuk."

Melly mengangguk, kedua berjalan keluar dari aula. Keduanya berhenti menunggu orang-orang keluar lebih dulu agar dan barulah keduanya keluar.

Amelia memeluk lengan Melly, keduanya berjalan menuju lift untuk turun ke lantai satu. Melly dan Amelia mereka tidak hentinya berbicara, sampai pintu lift terbuka dan mereka masuk kedalamnya.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang