09 Curahan Hati

7.5K 781 1
                                    

Bisa jadi alasan yang tidak di jelaskan itu ada di hadapan kita, namun kita sendiri yang tidak menyadarinya.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida

Koreksi Typo

Happy Reading

Bismillah


Seorang Ayah akan melakukan apapun untuk membahagiakan putrinya, rasa lelah akan hilang begitu saja ketika mendapat sambutan dan senyuman yang menghias di wajah malaikat kecilnya.

Ayah adalah cinta pertama dari putri kecilnya, dimana sosok seorang ayahlah yang akan di sebut saat di tanyai siapa laki-laki yang paling di cintai oleh seorang anak perempuan.

Cenderung anak perempuan lebih dekat dengan sang ayah karena memang begitulah seharusnya. Ayah yang akan menghibur kala bidadari kecilnya bersedih. Ayah yang akan menghapus air mata di pipi gadis kecilnya. Dan Ayah juga yang akan memberikan pelukan hangatnya di saat gadis kecilnya ketakutan di malam hari.

Ingatan tentang hari-hari yang dilalui Melly bersama sang Papa membuat Melly merasakan kerinduan yang sangat mendalam. Semalam, Melly memimpikan Papanya datang membawa dirinya kedalam dekapan hangat yang selalu Melly rindukan. Menghapus air matanya, dan membuat Melly kembali tersenyum.

Melly menghela nafasnya, mengusap sudut matanya yang kembali basah oleh air matanya karena mengingat sang Papa.

"Ly, are you okay?"

Melly menoleh kesamping melihat Nadin, Melly mengangguk sembari menampilkan senyum kecilnya.

"Aku baik kok,"

Nadin mengangguk lalu kembali fokus ke bahu jalan.

Melly sedari tadi gadis itu tidak banyak bicara, saat Nadin bertanyapun Melly lebih banyak mengangguk dan menggeleng.

Seharusnya hari ini Melly pergi di antarkan oleh Rendi, namun karena kejadian kemarin sore Melly memilih untuk pergi bersama dengan Nadin.

Semalam sang Mama sudah berusaha menjelaskan, memberikan pengertian kepada Melly namun semua penjelasan dan pengertian dari sang Mama tidak bisa di terima oleh Melly.

Melly hanya ingin tahu apa alasan yang sebenarnya di balik penolakan lamaran yang dilakukan oleh Rendi. Namun sang Mama hanya mengatakan bahwa Mama dan Abangnya hanya menjalankan amanah yang diberikan oleh sang Papa.

"Ly, ayo turun. Kita udah sampai lho, kamu gak mau turun?"

Melly mengerjapkan matanya, gadis itu melihat ke kanan dan kiri seperti orang linglung dan bertanya, "eh, kita udah sampai?"

Nadin menepuk keningnya melihat tingkah Melly, sejak ia menjemput Melly, gadis itu seperti bukan dirinya. Nadin melihat Melly berbeda, seperti orang yang sedang berfikir keras. Dan lagi saat Nadin berpamitan dengan Mega dan Rendi, Nadin melihat Melly mendiami Mama dan Abangnya. Entahlah, mungkin mereka sedang ada masalah dan itu bukan kepentingan Nadin untuk ikut campur.

"Iya, dari tadi malah. Kamu sih melamun terus,"omel Nadin.

Melly tersenyum kecil, ia membuka pintu lalu keluar dari mobil. Melly mengambil kopernya dan Nadin di bagasi.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang