17 Kejutan

7.5K 784 2
                                    

Yang paling sulit adalah menjaga amanah yang dititipkan. Karena salah satu ciri orang munafik adalah jika diberi amanah mengkhianati.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida



Koreksi Typo

Sebelum baca pencet 🌟 dulu yah

Okehhh, makasih❤️❤️

Happy Reading

Bismillah



"Saya percayakan kamu Ilham untuk menjaga putri saya."

"Kamu pria yang tepat untuk putri saya."

Ilham menghela nafas berat, sebelah tangannya memijat pangkal hidungnya. Setiap malam, Ilham selalu kesulitan tidur karena kilasan hari itu selalu saja datang dalam fikirannya seakan menjadi pengingat akan sebuah tanggung jawab dan amanah yang telah di emban oleh Ilham.

Berat? Iya, Ilham merasa amanah yang diberikan padanya begitu berat untuk dirinya. Namun, seiring waktu terus berlalu, lambat laun semua yang terasa berat menjadi tidak terasa dan Ilham sangat bersyukur atas amanah yang diberikan padanya meski sering kali dirinya hampir saja lepas kendali.

Sebuah tepukan di bahu dirasakan Ilham membuat Ilham tersadar, ia mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertunduk. Dilihatnya sang Abi tersenyum padanya.

"Abi."

Rafi melebarkan senyumannya lalu mengambil posisi duduk di samping putranya.

"Hari ini ya," Rafi berucap sambil menatap langit-langit ruangan Ilham.

Ilham mengangguk, "Iya, Ilham khawatir."Lirihnya.

Rafi kembali menatap putranya, menepuk-nepuk punggung putranya menyalurkan semangat."Abi paham, dia pasti terkejut." Rafi terkekeh.

"Tenang, jangan khawatir. Kamu bisa, Sudah tujuh tahun kamu menunggu, kan. Sekarang udah gak perlu nahan diri lagi." lagi, Rafi kembali terkekeh pelan membuat Ilham tersenyum mengerti maksud Abinya.

"Nanti malam, doakan Ilham, Abi."

"Pasti, Abi selalu mendoakan putra-putra Abi yang terbaik. Semangat jangan lesu begini. Semua akan baik-baik aja Ilham."

Ilham mengangguk lalu kembali menegakkan tubuhnya dan tersenyum pada Abinya. Rafi bisa merasakan apa yang di rasakan putranya saat ini.

Gurat khawatir sangat jelas tertera di wajah tampan putra sulungnya itu, meski jika dilihat oleh orang lain Ilham terlihat datar saja seperti biasanya tapi ini Rafi, seorang Ayah yang sangat mengenal putra-putranya.

Tidak ada yang bisa menutupi apapun dari Rafi, meski putra-putranya hanya diam tidak mengatakan apapun tetapi Rafi tahu kalau kedua anaknya sedang menghadapi masalah.

Selesai dzuhur Rafi datang ke perusahaan untuk sekedar melihat-lihat keadaan salah satu perusahaannya yang di kelola oleh Ilham dan juga bermaksud untuk menemui putra sulungnya itu.

Saat masuk kedalam ruangan Ilham, Rafi melihat Ilham duduk di sofa dengan kepala tertunduk dan Rafi sudah bisa menebak apa yang tengah putranya itu rasakan.

*******

Melly duduk melamun menghadap jendela restoran, mengusap-usap tangannya pada cangkir teh yang sudah mendingin sejak satu jam lalu.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang