14 Jalan-jalan

7.4K 802 6
                                    

Belanja memang membuat semua orang akan melupakan masalahnya dan meringankan fikiran. Tentunya juga akan meringankan isi dompet.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida

Koreksi Typonya yahh

Sebelum baca pencet 🌟 ini boleh dong

Oke, makasih

Happy Reading

Bismillah

Sudah berjam-jam seusai shalat isya Melly menenggelamkan wajahnya diantara bantal. Melly berguling-guling ke kanan dan kiri.

"Saya tidak suka."

"Saya khawatir."

"Saya tahu semua tentang kamu."

"Saya suka kamu."

"Saya akan mendekati kamu mulai sekarang."

Kalimat-kalimat itu terus menari-nari di kepala Melly, membuat jantungnya semakin berdegup kencang belum lagi wajahnya memerah karena memanas. Dalam sekejap Ilham menjungkir balikkan perasaan Melly. Melly tidak yakin tapi degupan yang ia rasakan ini nyata.

Rasanya Melly tidak sanggup untuk bertemu dengan Ilham, Melly ingin menghilang dari hadapan sahabat Abangnya itu. Tapi, Melly harus mengubur keinginan menghilang dari hadapan Ilham karena besok mereka akan kembali bertemu.

Tapi tunggu sebentar, Melly kembali mengingat apa yang dikatakan oleh Rendi yang mana dirinya tidak bisa menikah dengan pria manapun dan itu artinya usaha Ilham mendekatinya akan sia-sia. Melly tidak tahu apakah ia harus senang atau bersedih.

Melly senang karena dengan Rendi tidak mengizinkan menikah dengan pria manapun itu akan menjadi penghalang untuk Ilham mendekatinya dan Melly juga sedih karena dengan begitu ia tidak akan pernah bisa menikah.

Menikah, itu salah satu mimpi Melly, gadis itu sudah merancang bagaimana kehidupan pernikahan dengan suaminya nanti tapi sepertinya mimpinya harus di kubur dalam-dalam. Melly harus mengetahui apa alasan dibalik sikap dan keputusan Rendi sampai tidak membiarkan dirinya menikah dengan pria manapun.

Melly berbalik, berbaring terlentang menatap langit-langit kamar. Sebelah tangannya menyentuh dadanya yang semakin menggila, berdegup kencang tanpa bisa ia kontrol. Dan itu disebabkan oleh Ilham.

Ilham, pria itu tidak terlalu buruk. Dari yang Melly tahu dan dilihatnya, Ilham itu sosok yang baik, sholeh dan bertanggung jawab.

"Mamaaaaa."

Seandainya sang Mama ada disisinya pasti sekarang Melly akan memeluk erat Mega. Mengutarakan apa yang ia rasakan saat ini, lalu mengadukan Ilham yang telah berani membuatnya tidak tenang.

"Ihh, gimana aku bisa ketemu sama Mas Ilham besok! Ya Allah, Malu!"

Melly meraup wajahnya kasar. Ingin sekali Melly membatalkan kegiatannya besok setelah seminar tapi itu tidak mungkin, Melly sudah berjanji pada Amelia.

Melly mengambil bantal menutupi wajahnya, ia harus berpikir bagaimana cara menghadapi Ilham besok.

Semoga Ilham melupakan apa yang dikatakan sore tadi.

Semoga

Ya, harus

Semoga

Tapi itu mustahil, Ilham tidak mungkin melupakan apa yang telah pria itu ucapkan.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang