01 Diam-diam Mencintai

18.2K 1.3K 8
                                    

Diam-diam mencintai, diam-diam mendoakan. Melangitkan namanya kepada Sang Pencipta.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida





Koreksi Typo

Happy Reading

Ets... Pencet 🌟 di pojok kiri dulu yahhh

Okey, makasih

Bismillah





Angin berhembus membuat kerudung yang dikenakan seorang gadis di halte itu tertiup.

Dengan sedikit kesulitan gadis itu membenarkan kerudungnya, sebelah tangannya memegang kantung plastik berlogo toko kue yang terkenal di kota Bandung ini.

Sofiatul Mellyana–gadis berusia belum genap dua puluh dua tahun ini tersenyum melihat sebuah motor berhenti tepat didepannya.

"Assalamualaikum, Maaf lama."ucap seseorang, kini turun dari motor sport nya itu. Melangkah naik keatas halte.

"Wa'alaikumussalam, Iya, gak apa-apa kok."

Pria itu mengangguk, Melly menyerahkan kantung plastik berisi kue itu kepada pria yang berdiri tidak jauh darinya. Keduanya tetap menjaga jarak.

"Maaf ya udah ngerepotin kamu gini, Ly. Makasih."

Melly menggeleng, ia sama sekali tidak merasa di repotkan. Justru Melly senang karena pria itu meminta bantuan darinya.

"Gak sama sekali, Raka."

Keduanya tersenyum, "Habis ini mau pulang atau kemana?" tanya Raka.

"Balik ke Cafe, masih ada yang harus aku cek."

Raka Ferdiansyah–pria dengan karisma dan juga talenta dalam bidang MTQ, dan juga pernah menjadi salah satu Qori tingkat Internasional. Siapa yang tidak menyukai sosoknya? Jika ditanya hampir semua kaum hawa menyukai Raka.

Penyabar, ramah dan juga sangat baik. Seakan tidak ada kekurangan pada diri seorang Raka. Begitulah sosoknya dimata semua orang yang mengenalnya.

Beruntung sekali wanita yang bisa berteman baik dengan Raka, seperti Melly salah satunya. Mereka bisa berteman karena tergabung dalam salah satu organisasi yang sama semasa kuliah dulu.

Bohong bila Melly mengatakan tidak menaruh hati kepada Raka, selama tiga tahun ini sosok Raka lah yang selalu Melly langitkan dalam setiap doanya. Diam-diam mendoakan, mengadukan sosok pria itu kepada Rabb-Nya.

"Sekali lagi makasih udah mau bantuin aku buat beli kue, aku duluan ya. Wassalamu'alaikum."ucap Raka.

"Wa'alaikumussalam."

Melly mengangguk, ia melihat raka turun dari halte dan naik keatas motornya. Sebelum pergi Raka membunyikan klakson motornya, barulah ia berlalu memacu kuda besinya.

Melly tersenyum melihat kepergian Raka, ia turun dari halte setelah memesan ojek online. Sebelumnya Melly pergi ke toko buku di antar oleh abangnya.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang