03 Niat Baik

10.1K 960 7
                                    

Kita tidak pernah bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan, mulai dari detik berikutnya pun kita tidak tahu akan seperti apa.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida



Koreksi Typo

Sebelum membaca pencet 🌟 dulu yaa di pojok kiri

Okey makasih

Happy Reading

Bismillah




Di dunia ini sungguh banyak peristiwa-peristiwa yang tak bisa terpecahkan begitu saja. Rumit, namun tidak semua yang terjadi itu rumit.

Ada yang harus berusaha sekuat tenaga, bahkan sampai titik terlemah, mencoba untuk tetap bertahan di hujung penantian.

Kita tidak pernah tahu apa yang orang lain rasakan; pedih, kesakitan, kesabaran, dan juga keikhlasan seperti apa yang mereka jalani.

Kita juga tidak pernah tahu apa yang orang lain alami; ada yang  mendapat cobaan ia terus mengeluh padahal itu hanya bagian kecil dari ujian hidup dari Allah, ada pula yang mendapat cobaan begitu berat namun mereka tetap tersenyum, tertawa. Menutup rintihan kesakitan yang tertahan.

Kita tidak tahu apa yang akan menghampiri kita di penghujung sana, tidak ada yang tahu.

Tetapi ingatlah, semua ujian, cobaan itu bentuk dari kasih sayang-Nya kepada kita, umat-Nya. Allah hanya ingin kita terus berdoa kepada-Nya, terus meminta, memohon kepada-Nya. Karena sebaik-baiknya tempat berkeluh kesah hanya kepada Allah Subahanallah Ta'ala.

Melly melepaskan mukenahnya usai shalat dzuhur, melipat dan kembali menyimpan mukenah di tempat semula. Sebelum keluar dari kamar, Melly memakai khimar instan, barulah ia keluar. Turun menghampiri sang mama di dapur.

"Ma," panggil Melly.

Mega menoleh, ia tersenyum melihat putrinya. "Kenapa sayang?" Melly mengambil toples cemilan juga sebotol jus jeruk dari kulkas.

"Tadi aku dapat pesan dari Raka, dia bilang sore ini mau kerumah."

Mega mengangguk, "Oh, sore ini? Yaudah nanti mama telfon Abang kamu."

Melly tersenyum," Iyah, ma ... Aku mau ke halaman belakang."

Melly memeluk toples juga botol jusnya, sebelum pergi dari dapur ia mencium pipi mamanya. Mega mengeleng melihat putrinya itu.

Melly melangkahkan kakinya ke halaman belakang rumah, disana ada gazebo, ayunan serta kolam ikan, dikelilingi bunga-bunga yang ditaman Mega untuk mempercantik kolam ikan tersebut.

Melly naik keatas gazebo. Setelah duduk manis di gazebo Melly mengernyit melihat sahabat abangnya sedang menggali tanah. Entah apa yang dilakukan sahabat abangnya itu.

"Mas Ilham ngapain sih? Kurang kerjaan banget deh,"monolog Melly sambil memakan cemilan yang dibawa.

Melly memperhatikan apa yang dilakukan Ilham, sahabat abangnya ini memang sangat sering menginap dirumahnya ketika pulang ke Bandung. Melly koreksi bukan menginap tapi tinggal di rumahnya, seakan rumah Melly juga rumah Ilham karena pria itu bebas pulang dan tidur kapan saja dirumahnya.

Yang Melly tahu Ilham itu pengusaha, juga pemilik hotel berbintang di Jakarta jelas untuk membeli sebuah rumah atau hanya sekedar menyewanya saja Ilham mampu. Tapi mengapa justru tinggal di rumahnya?

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang