25 Rumah

11K 872 19
                                    

Kesabaran adalah kunci dari semuanya, jika kita mampu untuk bersabar maka kita akan menuai manisnya hasil dari kesabaran.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida


Koreksi Typo

Happy Reading

Bismillah



Sebuah rumah berdiri dengan megah, bernuansa putih. Rumah itu terlihat sangat megah dari luar. Halamannya saja begitu luas, terdapat taman hijau yang dipenuhi bunga-bunga dengan beragam warna dan juga perpohonan. Sangat mengejukkan mata kala melihat taman yang tertata sedemikian rapi itu.

Di tengah-tengah halaman juga terdapat air mancur yang menghias, semakin menambah kesan megah. Di sudut kiri halaman rumah terdapat sebuah pohon mangga berdiri dengan rindangnya, terlihat pohon mangga itu sudah mulai berbuah.

Melly mengerjapkan matanya berulang kali melihat bangunan kokoh di hadapannya ini. Melly menoleh ke samping kanannya melihat ke arah Ilham yang tengah tersenyum padanya.

"Saya harap kamu suka dengan rumah ini. Maaf saya hanya mampu memberikan rumah sederhana ini untuk kamu."

"I-ini gede banget rumahnya, sederhana dari mananya!" Melly sulit berkata-kata, Ilham merangkul bahu Melly membawa Melly masuk ke dalam rumah.

Saat masuk ke dalam rumah Melly membuka dan tutup mulutnya melihat perabotan-perabotan rumah yang sudah tersusun rapi pada tempatnya.

Dinding dalam rumah bercat abu-abu muda, sebuah jam berukuran besar terpajang di dinding atas rumah dan juga sebuah cermin berukuran sedang menjadi penghias dinding ruang tamu. Di sudut ruang tamu terdapat lemari kayu yang terukir dengan indah, lemari itu mengisi begitu banyak piala dan juga benda-benda lain yang menjadi penghiasnya. Selain itu, di sudut kanan lemari terdapat sebuah guci berukuran besar berdiri menghias ruangan.

Sungguh, Melly tidak tahu harus apa. Dirinya benar-benar di buat takjub dengan rumah ini. Tapi, Melly jadi berfikir bagaimana dirinya bisa membersihkan rumah sebesar dan seluas ini? Ruang tamunya saja sudah sangat luas, bagaimana dengan ruang-ruang lainnya.

"Mas, ini yang kamu bilang sederhana?"

Ilham mengangguk, ia mengusap kepala Melly. "Ini gak bisa di bilang sederhana, tahuuuu!"

"Saya sudah siapkan tiga asisten rumah tangga untuk membantu kamu. Jadi, kamu tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah, cukup berdiam diri saja. Saya tidak mau kamu lelah."

Melly mencubit gemas pinggang Ilham. Melly kembali di buat gagu saat mereka masuk ke dalam rumah bergaya campuran Eropa dan Timur.

Ilham tersenyum geli melihat raut wajah istrinya, cubitan yang diberikan Melly sama sekali tidak berefek untuk Ilham.

Ilham membawa Melly melakukan tours house, menjelaskan setiap detail lingkuk rumah mereka.

Netra Melly masih berselancar melihat isi rumah. Ilham memang tidak tanggung-tanggung memberi apapun untuk membuat Melly bahagia. Menjadikan Melly perempuan paling sempurna dan bahagia.

"Saya meminta bantuan Abi untuk memilihkan perabotan rumahnya dan kemarin semua perabotan dan perlengkapan rumah baru di isi. Kalau masih ada yang kurang atau tidak ada, kamu bisa bilang ke saya."

Melly mengangkat wajahnya melihat Ilham, ia menggeleng pelan."Ini tuh udah lengkap semua tahu, Mass."

Ilham beralih merangkul pinggang Melly, menuntun langkah Melly berkeliling melihat seluruh penjuru rumah mereka.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang