10 Pertemuan

7.5K 766 2
                                    

Mengenai rasa tidak ada yang tahu kapan ia datang dan pergi. Ada rasa yang hadir karena terbiasa dan ada pula ada rasa yang hadir disaat pertama kali bertemu.

Cinta pandangan pertama.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida

Koreksi typo

Happy Reading

Bismillah


Sebuah mobil berwarna putih masuk kedalam perkarangan halaman rumah. Terlihat di halaman rumah tersebut sangat asri, terdapat sebuah ayunan disana. Dari perkarangan depan rumah saja sudah bisa dirasakan jika rumah itu sangat nyaman, sama halnya ternyata penghuni rumah itupun sangat ramah.

Terlihat dari cara penghuni rumah itu menyambut kedatangan tamunya. Senyum tulus dengan tatapan hangat jelas bisa di lihat oleh tamunya yang istimewa itu.

"Assalamualaikum, Dandi, Mega."

"Wa'alaikumussalam, akhirnya sampai juga, di tungguin dari tadi. Kirain nyasar. Udah yuk masuk," kelakar sang tuan rumah

Mereka tertawa bersama, Dandi dan Mega mempersilakan tamunya untuk masuk kedalam rumah.

"Melly, ayo masuk dulu nanti lagi mainnya,"

Mega memanggil putrinya yang masih terlibat asik bermain seorang diri di ayunan. Melly gadis berusia enam belas tahun mengangkat wajahnya kala mendengar suara sang Mama.

"Iya, bentar,"ucapnya membereskan buku-buku yang menjadi temannya bermain di ayunan. Mega menggeleng melihat putrinya, ia pun berlalu masuk kedalam rumah.

Di dalam mobil seorang pria baru saja menutup laptopnya, lalu menyimpan laptopnya kedalam tas dan barulah ia keluar dari mobil.

Ketika berjalan hendak masuk kedalam rumah menyusul keluarga yang sudah lebih dulu masuk, pria itu melihat seorang gadis yang tengah turun dari ayunan dengan tergesa-gesa sampai buku-buku di pelukannya jatuh berhamburan ke tanah.

Gadis itu terlihat menggerutu kesal melihat bukunya terjatuh, pria itu hendak menghampiri ingin membantu gadis itu namun terhenti karena seseorang memanggil dirinya.

"Nak Ilham ayo masuk,"

Pria itu mengangguk, sebelum masuk kedalam rumah, pria yang di panggil Ilham itu kembali menoleh melihat gadis yang kini berjalan ketempatnya dengan kepala tertunduk.

Tadi, Ilham sempat melihat wajah dari gadis itu. Untuk pertama kalinya pria itu merasakan sesuatu yang berbeda dengan dirinya di saat melihat gadis itu.

Melly berhenti melangkah saat menyadari ada seseorang yang berdiri di depan pintu masuk rumahnya, gadis itu mengangkat wajahnya melihat siapa yang hanya berdiri saja di depan pintu rumahnya.

Mata bulatnya mengerjap tiga kali melihat seorang pria yang tengah menatap dirinya. Melly menggaruk pipinya dengan sebelah tangannya yang terbebas.

"Kenapa berdiri aja? Masuk, nanti di panggilin Mama lagi, lho," ujarnya.

Ilham mengerjap, ia mengangguk lalu masuk lebih dulu meninggalkan Melly di luar.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang