02 Doa Yang Terkabul

12.1K 1K 5
                                    

Kita tidak pernah tahu kapan doa-doa yang selalu kita panjatkan kepada Sang Kuasa Semesta ini terkabul, mungkin bukan saat ini. Bisa saja nanti, Allah tahu kapan waktu yang tepat untuk mengabulkan doa dari hamba-Nya.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida



Koreksi Typo

Sebelum baca pencet 🌟 dulu ya di pojok kiri

Happy Reading

Bismillah




Melly ikut tertawa melihat anak-anak tertawa karena cerita yang baru saja selesai dibacakan oleh Maya–temannya.

Pagi ini Melly bersama teman-teman satu organisasi sosialnya berkunjung ke sebuah panti asuhan. Kegiatan yang mereka lakukan ini memang rutin di setiap akhir pekan.

Bermain bersama, membacakan dongeng dan kisah-kisah dari para sahabat Rasulullah.

"Cerita untuk hari ini kita cukupkan ya, sekarang ayo siapa yang udah hafal surah Al-Ma'un?"Tanya Melly, gadis itu menatap satu persatu anak-anak yang duduk rapi di depannya.

"Lala udah hafal, kak."

Melly tersenyum melihat seorang anak perempuan berbalut kerudung biru itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi, tidak lama setelah Lala mengangkat tangannya yang lain pun ikut mengangkat tangan mereka.

"MasyaAllah, semua udah pada hafal, yah?"

Semua anak-anak mengangguk antusias, namun Melly melihat ada seorang anak laki-laki yang menunduk lesu.

"Lho, Adit kenapa?" tanyanya kemudian.

Melly beranjak dari duduknya, ia mendekati Adit yang terduduk lesu tidak bersemangat seperti tadi saat mendengar cerita yang di bacakan Maya.

"Kok lesu? Adit ganteng kenapa?" tanya Melly lagi.

Tidak biasanya Melly melihat Adit tidak bersemangat seperti ini, Adit–dia anak yang ceria, selalu terlihat bersemangat saat Melly bersama teman-temannya datang berkunjung.

"Yang lain langsung setor hafalan sama kak Raka ya."Ucap Maya.

Maya membawa anak-anak yang lain untuk hafalan dengan Raka. Iya, Raka dan Melly mereka terlibat dalam satu organisasi sosial yang sama. Tidak hanya satu organisasi saat di kampus, mereka juga satu organisasi di luar kampus. Lebih tepatnya, Raka memberi saran untuk Melly agar ikut bergabung dalam organisasi sosial yang dibentuk olehnya.

"Kak Melly, Adit belum hafal semua surah Al-Ma'un nya."

Melly tersenyum, ia mengusap kepala Adit. "Gak apa-apa, Adit udah hafal berapa ayat, sayang?"tanya Melly lembut.

Adit menunjuk empat jarinya kepada Melly. Melly mengangguk melihat empat jari Adit, artinya Adit baru menghafal empat ayat saja.

"Bagus dong udah bisa empat ayat. Adit pintar, tinggal tiga ayat lagi. Kak Melly bantuin yah hafalinnya."

Adit mendongak melihat Melly, bocah laki-laki berusia tujuh tahun itu tersenyum lebar memperlihatkan barisan gigi yang tidak rapi.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang