Ujian itu bukan untuk menjatuhkan kita tapi untuk menguatkan kita.
~ILHAM UNTUK MELLY~
NrAida
Koreksi Typo
Happy Reading
Bismillah
Pagi harinya Melly turun dari kamarnya, ia memilih diam saat duduk di meja makan. Setelah selesai sarapan Melly langsung pergi tanpa pamit pada Mega, Rendi dan Ilham.
Ilham paham, dia sangat mengerti bagaimana perasaan Melly. Maka dari itu Ilham juga memilih diam memberikan waktu untuk Melly seperti yang gadis itu minta. Ilham harus bersabar sampai Melly lebih tenang.
Lagi pula, Ilham tidak mau terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan jika dirinya memaksakan diri pada Melly.
Ilham meletakkan berkas yang baru saja selesai ia tanda tangani di sisi meja, lalu ia mengambil ponselnya menghubungi seseorang.
Menunggu beberapa saat sampai panggilan tersambung, Ilham memijat pangkal hidungnya.
"Assalamualaikum," ucapnya begitu panggilan tersambung. Di seberang sana, seseorang yang Ilham hubungi menjawab salam darinya. Tanpa menunggu pertanyaan dari Ilham, seseorang itu langsung menjelaskan sesuatu yang memang ingin Ilham dengar.
"Pastikan jangan sampai terjadi sesuatu padanya." pinta Ilham.
"Terima kasih. Wassalamualaikum."
Ilham menutup panggilan, meletakkan ponselnya di atas meja.
"Pak?" Ilham mengangkat wajahnya melihat Agung masuk ke dalam ruangan seperti ingin mengatakan sesuatu.
Namun belum sempat Agung mengatakan yang ingin ia sampaikan seorang perempuan masuk ke dalam ruangan Ilham sambil mendumel.
"Bagas ... kamu bilangin deh sama sekretaris kamu itu jangan larang aku masuk!"
Perempuan itu menatap sinis Agung yang juga menatap dengan tatapan tidak suka. "Saya sudah melarang nona Tasya masuk, Pak. Tapi nona Tasya tidak mau mendengarkan saya." tutur Agung.
Ilham menatap datar dua manusia di hadapannya. Ilham sudah meminta Agung agar melarang siapapun yang ingin masuk ke ruangan.
"Bagas, kamu kok diam aja sih? Oiyah, kemarin kok kamu gak datang? Aku berharap banget loh bisa ketemu kamu, eh malah sekretaris gak tahu diri kamu ini yang datang." omel Tasya sembari mendudukkan dirinya di sofa.
Agung mencoba bersabar mendengar ocehan perempuan itu. Pantas saja bosnya selalu mewanti-wanti dirinya untuk mengatakan jika dirinya sibuk jika perempuan itu ingin menemuinya.
Tasya—perempuan itu melipat kakinya lalu menyibak rambut panjangnya ke samping, ia menoleh ke arah Ilham yang masih diam saja di tempatnya. Tasya tersenyum menatap sosok Ilham yang tampak tampan meski dengan wajah datarnya saja.
Tasya tertawa kecil membayangkan sosok Ilham tersenyum, pasti Ilham sangat tampan. Fikirnya.
"Bagas, aku kemarin ketemu sama Abi Rafi loh. Papa juga udah bicara sama Abi soal hubungan kita ... kita pasti cocok banget kalau nikah, kan?"
Tasya kembali bersuara membuat Ilham menarik nafasnya dalam. Ilham tidak tahu mengapa perempuan itu terus saja mengganggu dirinya padahal sudah terang-terangan Ilham menolak perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]
RomanceRomance-spiritual Ambil baiknya buang buruknya, yah Boleh banget kalau mau Follow akun Wattpad ini kok. Kalau berkenan mampir juga ke Ig : @nr_aida28 ****** "Jika Tuhan telah menciptakan kamu untuk saya, kamu bisa apa?" Ilham Bagaswara ****** K...