07 Perhatian Kecil

8.2K 843 12
                                    

Selama ini kita tidak sadar jika diluar sana ada seseorang yang diam-diam memperhatikan kita. Diam-diam memberi perhatian kecil.

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida




Koreksi Typo

Sebelum baca pencet 🌟 dulu yah

Makasih :)

Happy Reading

Bismillah




"Abi udah gak sabar ... terakhir ketemu juga dua tahun lalu, kan? Waktu dia ikut bantu-bantu di rumah setelah pemakaman umi."

Pria paruh baya itu menatap putra pertamanya lalu mengedarkan netranya melihat ruangan dimana tempat putranya bekerja.

"Abi .... "

Pria paruh baya itu tertawa kecil mendengar suara mengeluh dari putranya, setelahnya ia bangkit dari duduknya. Mendekati sang putra yang duduk berhadapan dengannya. Menepuk pelan bahu putranya.

"Abi mau ketemu sama dia, lusa bawa dia ketemu sama abi."

"Tapi bi, abi tahu kalau—"

"Abi mau kasih hadiah buat menantu abi. Lusa kita makan siang. Jangan menghindar Ilham, Abi tahu dia ada di sini."

Ilham mengeluh pelan, berdiri melihat abinya keluar dari ruangannya. Mengusap wajahnya gusar dengan permintaan abinya. Setelah rapat, Rafi—abi Ilham mendatangi ruangannya. Awalnya Rafi hanya membahas tentang pekerjaan lalu merambat ke hal yang seharusnya sudah tidak menjadi permasalahan lagi tapi ternyata abinya masih terus mendesak dirinya untuk membawa 'dia' bertemu abinya.

Padahal seminggu lalu Rafi sudah berjanji tidak akan meminta Ilham untuk membawa 'dia' bertemu dengannya tapi sekarang abinya kembali mendesaknya. Seharusnya Ilham tahu bagaimana abinya. Rafi akan terus mendesaknya sampai keinginannya terpenuhi.

"Pak?"

Ilham menoleh, melihat asisten yang merangkap menjadi sekretaris berjalan mendekatinya.

"Bapak harus ke hotel bertemu dengan manager dan juga supervisor seperti yang sudah di jadwalkan," kata Agung mantap melihat sekilas pada macbook di tangannya.

Ilham mengangguk, melangkahkan kakinya keluar dari ruangan direktur di ikuti Agung yang menyusul dibelakangnya.

Ilham Bagaswara—sosok pria tinggi tegap. Di kenal tidak banyak bicara apalagi tersenyum, jika ada yang melihat Ilham tersenyum itu merupakan sesuatu yang sangat langka. Jarang sekali bawahan Ilham melihat anak dari bos besar mereka tersenyum. Agung sendiri yang selalu berada disisi Ilham bisa menghitung berapa kali ia melihat bosnya itu tersenyum.

Sekalinya tersenyum membuat orang yang melihatnya terkagum dengan senyumannya. Banyak yang terang-terangan menyukai dan mengagumi anak sulung dari bos besar perusahaan.

Ilham juga dikenal sebagai pria yang baik, santun nan sholeh juga sangat dermawan. Selama menjabat menjadi direktur, Ilham selalu menaikkan gaji karyawannya. Memberikan bonus untuk karyawan yang bekerja lembur.

Cara kerja Ilham juga banyak disukai oleh rekan bisnis. Ilham banyak di buru untuk di jadikan menantu bagi rekan bisnis yang mempunyai anak perempuan. Namun sayang, Rafi selalu menolak tawaran perjodohan untuk putra sulungnya itu.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang