12 Nasihat Ilham

8K 823 1
                                    

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak halal bagi muslim memutuskan persahabatan dengan saudaranya lebih dari tiga malam. Mereka bertemu, lalu seseorang berpaling dan lainnya juga berpaling. Yang paling baik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam."

~ILHAM UNTUK MELLY~

NrAida

Koreksi Typo

Pencet 🌟 dulu dong di pojok kiri

Makasih :)

Happy Reading

Bismillah




Sejak tadi ponsel Melly terus berdering tidak hentinya, Melly menghela nafasnya berat menatap ponselnya diatas nakas tanpa minat untuk mengangkat panggilan masuk itu.

Melly mengambil ponselnya, nama Rendi tertera di layar benda pipih itu. Jemari Melly bergerak mendial mode hening pada ponselnya. Setelah itu, Melly mengambil tas selempangnya, kemudian menyimpan ponselnya kedalam tas tersebut.

Melly bukan tidak mau menerima ataupun berbicara dengan Rendi tapi hanya saja dirinya belum siap untuk mendengar suara Rendi.

Manik mata Melly mengedar melihat kamar tamu yang ia huni, dirinya masih berada di rumah Abi Rafi. Melly bangun dari duduknya, menaruh tas selempangnya diatas nakas lalu keluar dari kamar.

Usai sarapan tadi Melly pamit kembali ke kamar sebentar.
Langkah kaki Melly membawa dirinya ke ruang tengah dimana saat ini Bella, Abi Rafi dan Andi berkumpul tetapi Melly tidak melihat keberadaan Ilham.

Melly tersenyum dan menyapa Bella, Abi Rafi juga Andi lalu dirinya mengatakan ingin ke halaman depan untuk menghirup udara segar di pagi hari.

Tidak, Melly tidak mencari Ilham hanya saja Melly merasa kalau Ilham itu jarang bergabung dengan anggota keluarganya sendiri. Usai makan malam pun Ilham langsung pergi meninggalkan meja makan, tadi ketika usai sarapan juga seperti itu. Melly jadi bertanya-tanya sebenarnya Ilham itu orang yang bagaimana?

Langkah Melly terhenti di halaman luas rumah Abi Rafi, netra Melly menangkap sosok yang baru saja melintas di fikirannya. Ilham tengah bermain dengan keponakannya-melambungkan Kevin ke udara lalu menangkapnya kembali membuat bayi sembilan bulan itu tertawa geli.

Melly tersenyum melihat pemandangan didepannya itu dan ini untuk pertama kalinya Melly melihat Ilham bersama anak kecil. Ternyata Ilham tipe suami idaman para kaum hawa, eh? Apa yang Melly fikirkan. Melly menepuk keningnya sendiri karena fikirannya tentang Ilham berkelana di kepala cantiknya.

"Ih, kok aku jadi mikirin mas Ilham, sih?!"

Melly menggeleng-geleng mengenyah Ilham dari fikirannya. Lain di bibir lain di fikiran. Melly tidak bisa menapik kalau dari yang dirinya lihat, Ilham memang cocok menjadi seorang Ayah. Apalagi umur sahabat Abangnya itu sudah sangat matang untuk menikah, Ilham juga sudah memiliki semuanya tinggal mencari sosok pendamping hidupnya saja.

Sempurna

Sepertinya fikiran Melly benar-benar di penuhi oleh sosok Ilham sampai membuat gadis itu tidak sadar sudah melangkah mendekati Ilham, bahkan sekarang Melly sudah berdiri di samping Ilham dengan senyum manis mengembang di wajahnya.

"Aaaa ... Bruuurrrmm."

Si kecil Kevin mengisap jemarinya sendiri sambil tertawa geli di gendongan omnya. Ilham mengangguk mendengar celotehan keponakannya membuat Ilham gemas mencium pipi gembul Kevin.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang