21 Penjelasan

8.5K 796 12
                                    

Tidak ada yang akan tetap baik-baik saja di saat sebuah fakta besar yang tertutup rapi terungkap.

ILHAM UNTUK MELLY

NrAida

Koreksi Typo

Happy Reading

Bismillah




Esok harinya Melly bersama Mama dan Abangnya mengantarkan Papanya ke Bandara. Melly memeluk erat sang Papa yang sebentar lagi akan pergi. Entah mengapa, kepergian Papanya kali ini sangat berat untuk Melly.

"Papa harus pergi sayang. Pesawatnya udah mau take off."

Melly menggeleng, gadis itu semakin mengeratkan pelukannya. Dandi menghela nafasnya pelan, tersenyum melihat putrinya yang tidak mau membiarkan dirinya pergi.

"Ly, pesawatnya mau take off, loh. Nanti Papa ketinggalan pesawatnya, sayang." Mega mencoba membujuk putrinya.

"Melly, dengarkan Papa. Putri cantik Papa, Papa harus pergi. Papa janji akan menyelesaikan pekerjaan Papa secepatnya. Papa usahakan pulang lebih cepat, yah."

Melly mengangkat kepalanya, ia menatap Papanya. "Benar, yah?" Dandi mengangguk, "Iya sayang."

Melly melepaskan pelukannya, Mega menarik Mega untuk berdiri di sisinya. Dandi melihat ke belakang istrinya, ia tersenyum saat melihat kehadiran Rafi—sahabatnya bersama keluarganya.

"Sudah mau take off, kan? Maaf kami terlambat." kata Rafi.

"Iya, tidak masalah Raf,"

"Papa pergi yah, jaga diri kalian. Rendi, Papa titip Mama sama adik kamu."

"Iya pa." Rendi menatap Papa, ia merasa jika firasatnya semakin nyata. Tapi, tetap saja Rendi menapik keras firasatnya itu.

"Jaga diri kamu, anak-anak juga."

Mega mengangguk, ia menahan air matanya agar tidak luruh. Dandi memeluk istrinya lalu mengecup kening sang istri. Sebelum pergi, ia mengusap kepala putri dan istrinya.

Dandi menarik kopernya, ia tersenyum sebelum melangkah masuk ke dalam. Dandi menatap lurus pada sosok Ilham yang berdiri di belakang Rendi, ia menganggukkan kepalanya kepada Ilham.

"Fii amanillah, Papaaa."

Melly melambaikan tangannya, begitupun dengan Mega. Dandi membalas lambaian tangan putri dan istrinya dan tidak ada yang menduga kalau lambaian dan senyuman yang terukir di wajah Dandi adalah senyuman dan lambaian terakhirnya.

Berita kecelakaan pesawat tersiarkan di siarin televisi tiga jam setelah keberangkatan pesawat dan Nama-nama korban penumpang pesawat di terpampang nyata, kabar duka itu menjadi pukulan telak untuk Melly, Mega dan Rendi.

Pesawat yang di tumpangi Dandi jatuh ke laut, sebelum terjatuh pesawat sempat hilang kontak. Butuh waktu satu minggu untuk mengevaluasi para korban, di hari ke tiga setelah evaluasi jasat Dandi terindefikasi.

Rendi berusaha tetap tegar di hadapan Mama dan adiknya yang terus menangis menolak kenyataan yang melanda. Tidak ada yang baik-baik saja saat orang yang kita cintai berpulang untuk selamanya.

ILHAM UNTUK MELLY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang