9

11.4K 395 5
                                    

Satu jam berlalu, selama itu Kevin masih setia menunggu kekasihnya sampai tersadar dari tidurnya walaupun ia menunggu Liky sambil bekerja. Kevin bekerja di rumah sakit karna terlalu banyak data yang harus ia selesaikan dengan laptopnya.

LILY POV

Bau obat yang cukup pekat masuk ke dalam hidungku membuat aku sedikit tak nyaman. Aku membuka mataku untuk melihat sekeliling, ternyata diriku sudah berbaring di kasur rumah sakit dengan selang infus yang tertancap di tanganku.

Aku melihat dia, psikopat gila yang mengurungku di rumah mewah miliknya, dia terlihat serius dengan laptop di pangkuannya. Apa yang dia lakukan? Aku tidak tahu, aku tidak peduli.

Tapi kalau di lihat-lihat dia cukup tampan juga, apa dia punya darah campuran?. Terlihat seperti orang eropa.

Ketika Lily sedang berargumen dengan dirinya sendiri tanpa sengaja Kevin melihatnya. Lily nampak kaget ketika di tatap balik oleh Kevin dan dengan cepat Lily kembali menutup matanya untuk berpura-pura belum sadarkan diri.

"Astaga dia ngeliat gak ya?, kenapa dia isi noleh sih?" Gumam Lily yang sedang pura-pura tidur.

Cklok... cklok...

Terdengar suara sepatu pantofel  melangkah mendekat ke arah Lily yang tengah tertidur di ranjangnya. Lily cukup ketakutan dengan situasi seperti ini tetapi ia harus tetap berpura-pura tidur sampai Kevin pergi dari ruangan tersebut.

"Apa dia mendekat?"

Saat ini Kevin berada tepat di samping Lily, dekat dengan daun telinganya. Lily merasakan deruh nafas Kavin yang hangat di sana membuat dirinya semakin ketakutan.

"Jangan pura-pura tidur baby, buka saja matamu" ucap Kevin berbisik di telinga Lily

"Gimana nih?" gumam Lily

"Kau tidak ingin membuka matamu baby?, aku akan melakukannya dengan caraku agar kau membuka mayamu" ujar Kevin

Mau gak mau aku harus buka mata, aku gak mau kalau dia buat macem-macem lagi seperti waktu itu.

LILY POV OFF

Dengan sedikit keberanian akhirnya Lily membuka matanya secara perlahan. Lily membulatkan matanya ketika melihat wajah Kevin terlihat sangat dekat dengan wajahnya, Lily seolah tidak bisa bergerak ketika manik matanya bertatapan dengan mata tajam Kevin

Senyuman miring terukir di wajah tampan Kevin, seperti telah mendapatkan sebuah kemenangan. "Apa kau mulai menyukaiku baby?" Tanya Kevin dengan suara beratnya yang sexy.

Dengan cepat Lily memutuskan kontak matanya dengan Kevin, dengan perlahan Kevin juga menjauhkan wajahnya dengan Lily tetapi tidak dengan tatapan tajamnya yang terlihat mengintimidasi.

"Apa yang kau lakukan di ruangan itu?" Ucap Kevin dingin

Lily nampak kebingungan dengan alasan yang ingin ia berikan kepada pria di sampingnya. Berusaha mencari alasan yang masuk akal tetapi itu sulit, tidak mungkin kalau Lily mengatakan yang sebenarnya.

"Aku... h..hannya ingin-" belum sampai Lily menyelesaikan ucapannya tetapi Kevin sudah memotong ucapan Lily.

"Kabur" tegas Kevin

"Bagaimana dia bisa tau?" Gumam Lily dalam hati

Kevin membuang nafas beratnya dan memasukkan tangannya ke dalam kantong celana, "aku harus mengatakannya berapa kali hmm...?, kau tudak akan bisa keluar dari mansionku tanpa seijinku. Kamu... hannya... milikku..." jelas Kevin yang menekan perkataannya di akhir

"Sebenernya kamu tu maunya apa sih dari aku?, aku cuma orang miskin, yatim piatu yang luntang-lantung hidup gak jelas" ujar Lily dengan penuh keberaniannya .

"Aku hannya ingin dirimu sayang, hannya dirimu. Aku hannya ingin kamu ada di hidupku" ujar Kevin dengan nada yang dingin

Seketika Lily bungkam seribu bahasa, ia bingung harus menjawab apa Lily tidak percaya jika pria bejat di sampingnya menginginkan dirinya berada disisi pria itu, bahkan Lily sama sekali tidak menyukainya. Bahkan mereka hannya bertemu beberapa kali, bagaimana bisa Kevin langsung menyukainya begitu saja??.

"Aku tau kamu akan kaget, tapi yang aku katakan memang benar aku menykaimu dari pertama kita bertemu. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkanmu, walaupun harus ada yang mati" jelas Kevin yang membuat buku kuduk Lily merinding mendengar ucapan kevin. "Dan semua rencanamu untuk kabur, akan sia-sia" lanjut Kevin.

"Aku ingin kau memikirkan apa yang aku katakan tadi" ucap Kevin yang langsung pergi meninggalkan Lily.

Setelah Kevin pergi meninggalkan Lily sendiri, Lily menjadi berdebat dengan fikirannya sendiri tentang apa yang Kevin katakan padanya.

"Apa yang harus aku lakukan?, apa aku harus hidup dengan pria yang tidak aku cintai?"

"Tapi kenapa harus aku?"

Perlahan air mata Lily semakin tidak terbendung membuat air matanya berlomba-lomba untuk keluar. Lily juga meruntuki dirinya sendiri karena tidak memiliki kehidupan yang bahagia. Semenjak kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan, Lily merasa hidup sendirian hingga ia besar.

Tetapi semenjak Lily bertemu dengan Mia teman satu kampusnya, ia merasa memiliki seseorang selalu menemaninya. Sehabat terbaik dalam hidupnya.

GIMANA GUYS??? 😭😭 GK NGERTI LAGI NIH LANJUTANNYA GMN...

SUSAH BANGET NYARI LANJUTANNYA 😭😭

BTW YANG MAU BACA CERITA LAIN OUTHOR BAKALAN PUBLISH CERITA BARU DI WAKTU DEKAT ☺️☺️ YANG MAU BACA BISA CEK DI AKUN OUTHOR YA GUYS

GOOD BY... 👋👋🥺

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang