23

5.5K 194 1
                                    

Kevin yang melihat Lily masih terfokus dengan keadaan memanfaatkan untuk mengecek anak buahnya. Dari kejauhan Kevin melihat salah satu anak buahnya yang menggunakan jepit dasi berwarna hitam dan sedikit corak kebiruan.

Kevin memberikan isyarat kearah anak buahnya itu untuk memberi tahu titik penjagaan lainnya. Pria di ujung sana memberikan petunjuk dengan matanya secara diam-diam dan hannya Kevin yang mengetahuinya.

Kevin melihat ke arah titik yang di tuju, ia melihat beberapa sumbu senapan yang mustahil di lihat orang lain karna keadaan yang gelap. Kevin mengangguk kecil sambil mengedipkan mata secara bersamaan untuk memberi tahu jika dirinya sudah melihat anak buahnya yang lain yang telah berjaga di titik itu.

Dengan cepat Kevin menghampiri Lily yang masih saja tercengang melihat castles di depannya itu. "Apa kau menyukainya?" Tanya Kevin mengagetkan Lily.

Lily menganggukkan kepalanya cepat. "Ini sangat indah."

"Kalau begitu aku akan membuatkannya untukmu," ujar Kevin sambil tersenyum.

Lily terkaget saat Kevin mengatakan jika ia akan membuatkan castles seperti ini untuknya, bagaimana tidak untuk membangun rumah saja bisa sampai jutaan apalagi castles seperti ini. Lily yang notabennya tidak suka membuang-buang uang hannya untuk sesuatu yang tidak penting langsung menolak permintaan Kevin.

"Tidak, itu terlalu membuang-buang uang. Lebih baik kau tabung uangmu."

Seketika Kevin tertawa mendengar ucapannya. Dirinya adalah seorang mafia uangnya tidak akan habis begitu saja walaupun hannya membuat sebuah castles mewah untuk Lily. "Aku tidak semiskin yang kau pikirkan."

Lily yang tahu jika Kevin sebenarnya tidak semiskin itu hannya mengejek di belakang. Kevin hannya tersenyum mengetahui Lily mengejeknya.

Sebelum memasuki castles, Kevin merasa ada yang kurang dari penampilan Lily. "Tunggu sebentar."

Tiba-tiba saja Kevin mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantongnya yang ternyata berisi kalung perak murni dengan mutiara kecil di tengahnya. Terlihat sederhana tetapi sangat indah.

"Kau terlihat sempurna sekarang," ujar Kevin setelah memasangkan kalung di leher Lily.

Lily tersipu malu saat Kevin secara tiba-tiba memberikan kalung kepadanya, Kevin cukup romantis.

Kevin juga meraih tangan Lily dan melilitkannya di lengan Kevin. Terlihat sepasang kekasih itu sangat romantis yang tengah jalan secara bersamaan memasuki castles.

Setelah memasuki bagian halaman betapa terkejutnya Lily yang melihat pemandangan indah di depannya. Sebuah halaman luas yang begitu hijau dibagian kanan dan kiri, terlihat ada dua buah tangga berbeda dengan tujuan yang sama terlihat begitu indah di bagian pinggir tangga juga berisi lampu kecil untuk memperjelas langkah tangga yang akan di pijak.

Diantara tangga terdapat kolam mini yang berisi beberapa ikan cantik didalamnya. "Diluarnya saja sudah secantik ini, bagaimana bagian dalamnya yang mungkin di luar perkiraanku," gumam Lily.

"Apa kau ingin ku gendong?" Tanya Kevin yang tiba-tiba.

"Tidak usah, aku bisa berjalan sendiri," jawab Lily yang bersemangat untuk segera masuk ke dalam castles.

"Baiklah." Kevin langsung menuntun Lily berjalan menaiki tangga yang cukup banyak, di sisi lain ia terlihat khawatir jika kekasihnya itu kelelahan ataupun kakinya terluka akibat heels yang cukup tinggi.

Setengah jalan lagi akan sampai tapi Lily terlihat sudah kelelahan setelah menaiki begitu banyak anak tangga. "Aku akan menggendongmu," ujar Kevin yang ingin mengangkat tubuh Lily, tetapi Lily menolak untuk di gendong karna mereasa masih kuat untuk melanjutkan setengah perjalanan lagi.

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang