16

7.7K 250 0
                                    

Cieee nungguin ya? 🤣🤣🤣 kangen ya? 😆😆

Duh ada yg kangen sama outhor 😚

Dah lah, outhor tau kalian nungguin chapter ini up date

Outhor gk mo basa basi lagi. Selamat membaca semuaaa

Jangan lupa vote, kalo gk outhor santet 😌
























Pagi yang cerah, Lily kembali terbangun sendirian di ranjang king size. Melakukan aktivitas seperti biasa tanpa melihat keberadaan Kevin.

Lily masih bingung sampai saat ini, karna sampai saat ini Lily belum melihat siapapun di rumah itu selain dirinya. Lily juga sempat mencari keberadaan bibi Mey yang biasa membuatkan sarapan setiap pagi, tetapi tidak hari ini.

Terpaksa Lily harus memasak sesuatu untuk dirinya sendiri pagi ini. Lily juga lega jika semua bahan makanan di mansion masih lengkap.

Tepat setelah Lily menyelesaikan makannya, telfon yang ada di mansion berbunyi sangat keras.

'Tumben ada yang telfon kesini?' Gumam Lily

Karna posisi Lily yang cukup jauh dari tempat telepon mansion, seketika saja telepon itu berhenti saat Lily akan mengangkatnya.

Lily menghembuskan nafas beratnya saat ia sudah benar-benar di depan telepon mansion. "Menyebalkan," gerutu Lily

.
.
.

"Ck.. kenapa tidak ada tang mengangkat telfonku? Baiklah, aku akan akan langsung menemuimu di kantor"

Terlihat banyak mata tertuju pada seorang gadis cantik dengan postur tubuh yang begitu indah berjalan lurus ke arah meja informasi di kantor itu.

'Wah... dia cantik

'Bukankah seorang model terkenal?

'Aku iri dengan kaki tingginya

'Bagaimana kulitnya bisa begitu cantik'

'Apa yang dia lakukan disini?'

'Apa dia akan menjadi model di projek baru?'

Itu lah kira-kira omongan dari kariawan disana. Mereka nampak heran melihat model terkenal datang ke perusahaaan mereka tanpa adanya pengawas ataupun salah satu atasan mereka disampingnya.

"Permisi, apa Kevin Safarles ada di ruangannya?" Tanya wanita itu yang membuat kariawan disana sempat terdiam beberapa saat.

"Ah.. iya, tunggu sebentar nona saya akan menanyakannya terlebih dahulu pada tuan Kevin," jawabnya gugup. "Maaf atas nama siapa dan apakah sudah ada janji sebelumnya?" Lanjut kariawan itu yang bertanya dengan detail

Terlihat wanita itu mengembuskan nafas beratnya, "katakan saja teman lama dan aku sudah melakukan janji dengan Kevin"

"Baik nona, tunggu sebentar"

Tak lama kariawan itu kembali untuk memberikan informasi lebih lanjut.

"Maaf nona, tuan Kevin mengatakan jika beliau tidak mengenal anda dan tidak ada perjanjian di antara kalian sebelumnya,"jelas kariawan itu.

Wanita itu semakin kesal saat Kevin bahkan tidak mengenalinya. "Lantai berapa ruangannya?"

"Maaf nona kami ti-"

"KATAKAN DI LANTAI BERAPA RUANGANNYA!!?"

"D-di lantai 3, tapi nona tidak bisa kesana," panggil kariawan itu sambil berlari kecil mengikuti wanita yang langsung memasuki lift.

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang