19

6.4K 222 1
                                    

"Ayo kita sudah sampai," ujar Kevin yang berhenti di sebuah toko mewah.

"Kau yakin ini toko baju?" Tanya Natalie yang tidak yakin jika itu adalah toko baju bagaimana tidak bahkan tampilan depan toko seperti sebuah castile sederhana yang terlihat mewah.

"Iya, kau juga bisa bersantai sambil minum kopi di dalam."

Natalie tetap tidak percaya dengan ucapan Kevin yang bisa bersantai sambil meminum kopi di dalam sana. "Ga,, ga.. kamu bercanda kan."

"Gimana jika ucapanku benar?" Goda Kevin sambil menatap Lily yang terlihat salah tingkah.

"Kenapa liatinnya samape gitu?" Heran Lily untuk menutupi kegelisahannya saat di tatap oleh Kevin.

"Ayo masuk." Tanpa menjawab, Kevin langsung menyuruh Lily untuk masuk kedalam toko busana itu.

Lily cukup penasaran, apakah benar ada toko baju yang seperti itu.

Di depan pintu masuk mereka berdua sudah disambut oleh salah satu kariawan yang bekerja di tempat itu.

"Selamat datang tuan, tuan mau cari di kategori apa?" Tanya pelayan disana.

"Pakaian santai sehari-hari untuk kekasihku," jawab Kevin sambil menoleh ke arah Lily.

Lily yang bingung langsung membolakan matanya sambil menatap tajam Kevin. "Sejak kapan aku menjadi kekasihmu?" Ucap Lily berbisik.

"Sejak tadi," jawab Kevin dengan santai.

Pelayan yang melihat itu langsung mengerti dan menuntun mereka ke tempat yang di cari. "Mari tuan lewat sini."

"Silahkan tuan bisa di lihat," ucap pelayan disana sambil menunjukan beberapa pakaian terbaru.

"Eeh... Kevin, apa itu tidak terlalu terbuka?" Tanya Lily yang tidak suka melihat pakaian yang di tunjukkan oleh pelayan disana.

"Apa kau ingin mencobanya?" Secara tidak langsung Kevin suah mengetahui jika Lily tidak menyukai pakaian yang terbuka dan tipis, apalagi sifatnya yang tomboy tidak menyukai pakaian feminim seperti gadis pada umumnya.

"Tidak terima kasih." Lily tertawa kecil sambil menolak halus suruhan Kevin yang menyuruhnya untuk mencoba pakaian yang di tunjukkan.

"Apa tidak ada pakaian yang lebih tertutup? Karna dia malu jika mencobanya di depanku," ujar Kevin yang tengah menggoda Lily.

Lily yang mendengar itu terkaget dan memberikan ekspresi heran kepada Kevin.

Pelayan hannya bisa tertawa kecil dan pergi mencarikan beberapa pakaian yang lebih tertutup.

"Ini tuan pakaiannya, untuk ruang ganti ada di sebelah sana," ujar sang pelayan yang mengarahkan je arah ruang ganti pakaian.

"Baiklah terima kasi," jawab Lily sambil tersenyum.

Lima belas menit kemudian Lily akhirnya selesai mencoba semua pakaian yang di berikan, tetapi dari sekian banyaknya pakaian ia hannya memilih satu pakaian yang sederhana dan harganya lebih murah dari pakaian yang lain.

Walaupun sebenarnya ia sangat menyukai semua baju yang ia coba, tapi Lily sadari diri jika dia bukan siapa-siapa.

"Aku akan milih yang ini saja," ujar Lily sambil menyerahkannya ke arah pelayan.

Kevin yang melihat itu merasa aneh mengapa gadisnya itu hannya mengambil satu pakaian dari sekian banyak pakaian disana. "Tunggu, kenapa kau hannya memilih satu bey?"

Lily yang tidak tahu harus mengatakan apa berusaha mencari alasan yang masuk akal agar Kevin percaya. "Emm... aku hannya suka dengan satu pakaian ini saja."

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang