30

5.3K 146 3
                                    

Hari ini adalah hari ke tiga Lily di rumah sakit untuk pemulihan, ia sangat senang bisa bertemu dengan Ying pria yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya.

Di sisi lain Lily juga merasa rindu akan Kevin. Pria besar yang tiba-tiba memaksa Lily untuk tinggal bersamanya, sangat lucu jika di ingat-ingat. Di beberapa saat Lily sempat tertawa kecil mengingat moment kebersamaan mereka berdua di sebuah taman rumah sakit yang cukup luas.

Tak lama Ying datang membawa sekotak coklat kesukaan Lily. "Sendirian aja," sama Ying sambil menyodorkan coklat yang ia bawa.

"Wah... dimana kau mendapatkannya, pasti sangat mahal." Itu adalah Lindt  yang merupakan salah satu coklat terenak di swiss. Awalnya Lily tidak tahu jika itu adalah coklat terenak di Swiss tapi setelah ia mencari tahu sendiri baru ia mengetahui jika itu merupakan salah satu coklat terenak di Swiss.

"Apapun bisa aku dapatkan untukmu," canda Ying yang di balas senyuman manis oleh Lily.

"Xie xie," ucap Lily. Ying yang gemas langsung mengusap kepala Lily hingga berantakan. "Jangan terlalu keras, rambutku berantakan." Ying hanya tertawa dibuatnya.

Tak lama Lily kembali buka suara. "Ying kau tahu, dulu aku pernah terluka dan di bawa kerumah sakit yang mirip seperti ini."

Wajah Ying seketika terkaget dan khawatir mendengar pengakuan Lily. "Terluka? Apa yang terjadi! Apa seseorang melukaimu?" Tanya Ying.

Lily hannya tertawa melihat kelakuan Ying yang tiba-tiba saja panik. "Tenang lah itu sudah cukup lama kenapa kau sangat panik seperti itu?" Bingung Lily.

"Tentu saja aku kgawatir melihat permataku tergores, itu membuat hatiku tergores juga."

Melihat perhatian Ying, Lily merasa sangat bersalah telah menceritakan itu. "Maafkan aku, tapi itu hannya unsur ketidak sengajaan, aku yang ga hati-hati hehehe."

"Lain kali hati-hati, aku tidak ingin kau sampai terluka lagi."

"Aku janji," balas Lily sambil menunjukkan jari kelingkingnya. "Oke lanjut topik."

"Waktu itu aku lagi di rawat masa pemulihan disana sambil melihat taman mini. Lalu pria itu datang dan menawarkan untuk membuat taman yang seperti itu  juga di rumahnya karna aku melihat jika taman disana sangat indah walaupun tidak besar."

Ying yang sedang asik mendengarkan cerita Lily terfokus dengan ucapan tentang "pria itu" siapa yang di maksud "Pria itu" oleh Lily???

"Kau tahu, dia juga selalu menggunakan kemeja dan jas seperti dirimu seolah-olah dia adalah seorang mafia. Terkadang aku juga berfikir jika kau seorang mafia tapi aku tidak ingin memikirkannya."

Entah mengapa Ying merasa sedikit takut jika Lily membicarakan tentang seorang mafia. Ying tidak ingin Lily tahu jika dirinya adalah seorang mafia karna ia terlalu takut kehilangan Lily lagi, Ying bisa bernafas lega karna Lily belum mengetahui jika dirinya dalah salah satu mafia yang cukup kejam di China.

"Bagaimana jika itu adalah kenyataannya?" Tanya Ying yang menatap Lily sangat dalam.

"Hm... mungkin aku akan menyuruhmu berhenti. Itu sangat berbahaya."

Ying hannya tertawa kecil mendengar jawaban Lily. Ia tahu cepat atau lambat Lily akan tahu semuanya, bahkan tentang pria yang selama ini bersamanya.

"Kau tahu, dua hari lagi kau bisa keluar dari rumah sakit," ucap Ying.

"Benar kah? Apa kita akan kembali ke rumah yang dulu?" Tanya Lily yang benar-benar bersemangat.

Ying mengangguk. "Kita akan kembali ke rumah itu lagi."

.
.
.

"Ini antingku lagi sebelah kemana ya?" Bingung Elsa yang tengah mencari antingnya di kotak perhiasan miliknya.

"Nyonya, tiga puluh menit lagi kita harus berangkat ke tempat pemotretan," ucap Aldan sekertaris Elsa.

"Al, kamu lihat antingku sebelahnya yang ini ga?" tanya Elsa yang menunjukkan sebuah anting yang hannya sebelah.

"Mungkin nyonya salah meletakkannya atau terjatuh di tempat lain?"

Elsa masih mengingat-ingat dimana ia meletakkan anting kesayangannya itu tapi dirinya tak bisa mengingat kemana anting itu pergi. "Ck... aku tidak bisa mengingatnya," decak Elsa yang tidak bisa mengingat dimana ia meletakkannya.

Terpaksa Elsa harus menggunakan antingnya yang lain, ia merasa benar-benar ada yang kurang saat itu.

Di tempat pemotretan tiba-tiba Kevin datang dan duduk langsung di samping Elsa yang tengah merapikan rambutnya. Elsa yang menyadari itu langsung merasa senang dan menyapanya dengan hangat.

"Hai bey... tumben kesini?" Tanya Elsa.

"Aku tidak ingin basa-basi disini. Apa kau kehilangan sesuatu?" Tanya Kevin tanpa melihat ke arah Elsa.

"Kehilangan sesuatu?" Elsa sedikit bingung kenapa dia menanyakan pertanyaan seperti itu. "Memang kenapa?" Lanjut Elsa.

Kevin menunjukkan sebuah anting yang ia dapatkan dari Rey dan kebetulan Kevin mengenali siapa pemilik anting itu. "Lalu ini?"

Elsa terkejut saat Kevin menunjukkan antingnya yang hilang. "Bagaimana kau mendapatkannya?" Tanya Elsa sambil melihat anting itu lebih detail.

"Tidak perlu tahu aku dapat dari mana. Apa setelah ini kau bisa mempertanggung jawabkan apa yang sudah kau lakukan?"

"Yang aku lakukan? Maksudnya?"

"Kau yang menyekap Lily bukan?" Ucap Kevin yang langsung menembak kata-kata membuat Elsa tidak bisa menjawabnya.

"A-apa maksudmu? Menyekap? Lily? A-aku tidak pernah menyekap siapapun, aku juga tidak mengenal Lily," jawab Elsa yang sedikit panik.

"Lalu kenapa kau menjawabnya seolah-olah kau tidak ingin disalahkan?" Pertanyaan yang sangat menjebak.

"Tentu, aku tidak ingin disalahkan karna tidak melakukan apapun."

Kevin tersenyum penuh kemenangan. "Aku mengerti sekarang." Tidak ada yang mengerti maksud dari Kevin yang sepertinya sudah mendapatkan jawaban walaupun hannya mendapatkan setengah dari informasi seluruhnya.

"Kevin, kau mauj pergi kemana?" Tanya Elsa yanh menahan Kevin dan sedikit kalang kabut.

Kevin menatap wajah Elsa sejenak, terlihat rasa khawatir dan takut secara bersamaan membuat dirinya semakin yakin siapa dibalik penyekapan Lily.

Kevin tidak memperdulikan Elsa dan pergi begitu saja. Sudah lama ia tidak memecahkan teka-teki seperti ini tapi ini terlalu mudah untuknya tidak seperti lima tahun yang lalu. Dimana ia harus berpikir keras dengan teka-teki yang Lee Ying berikan.

Kevin sangat benci itu. Tak sedikit anak buahnya yang menjadi korban akibat teka-teki Ying yang akhirnya ia bisa memecahkan itu semua.

Tapi entah kenapa hingga saat ini Kevin merasa sedikit bingung, bagaimana Rey mendapatkan anting itu dengan keadaan yang sangat bersih seperti baru sedangkan gubuk itu baru ditemukan dua hari setelah kejadian yang otomatis anting seperti itu dalam keadaan kotor dan hitam saat menemukannya.

Kevin berpikir kembali tentang semua kejadian, dari awal hingga akhir. Semuanya berjalan dengan baik tetapi tidak di minggu ini. "Apa yang sebenarnya terjadi disini? Apa hubungannya?"










Tbc

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang