11

10.8K 331 0
                                    

"Keluar.sekarang," suruh pria itu yang menekan setiap kata kepada bawahannya.

Tanpa ada ucapan lagi, bawahan itu langsung keluar dari ruangan Lee Ying secepat mungkin.

Kali ini Lee Ying nampak sangat emosi setelah mendapatkan informasi buruk dari bawahannya, nafasnya naik turun tidak beraturan dan wajahnya sedikit memerah. Jika di lihat secara langsung itu akan terlihat menyeramkan.

Tak lama ponsel genggam Lee Ying berbunyi dengan unser name 'pelacak'. Dengan cepat Lee Ying berusaha untuk meredakan sedikit emosinya berharap ada kabar bagus dari suruhannya itu.

"Bagai mana, apa kau mendapatkannya?" Tanya Lee Ying dengan nada yang menahan amarah.

"Ya tuan, saya mendapatkan beberapa informasi pribadi miliknya. Dokumennya akan aku kirim lewat email" jelas orang di balik panggilan tersebut

"Bagus" jawab Lee Ying dengan senyum miringnya.

OoO


Kriek...

Terdengar sebuah pintu ruang rawat terbuka memperlihatkan seorang pria tinggi lengkap dengan jas hitam yang melekat di badannya.

Kevin datang kembali ke rumah sakit besar itu setelah menyelesaikan urusannya dengan anak buahnya, ia juga membawa sekotak kue cokelat yang cukup besar agar Lily tidak bosan berada di rumah sakit.

Saat memasuki ruang inap, Kavin tidak melihat Lily berada di kasur rawatnya membuat Kevin sedikit bingung dan berusaha mencari hingga ke sudut ruangan luas itu. Tapi nihil, Kevin tidak menemukan orang yang dia cari.

Pikiran Kevin mulai kalang kabut mengetahui Lily tidak berada di ruang inap itu, berusaha untuk mencari ke sekeliling rumah sakit dan berharap orang yang ia cari tidak benar-benar kabur.

Hampir dua jam ia mencari ke sekeliling rumah sakit tapi tetap saja nihil. Dengan cepat Kevin langsung menghubungi bawahannya untuk mencari Lily sampai ketemu, tapi niatnya ia urungkan saat melihat orang yang ia cari tengah duduk sendiri di sebuah taman rumah sakit.

Nampak wanita itu tengah menangis membuat hati Kevin terketuk untuk menghampiri dan menengkannya.

Tapi semua itu berbeda ketika dirinya sudah berada di dekat Lily, "apa yang kau lakukan disini?" Tanya Kevin yang memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Dengan cepat Lily menghapus air matanya dan berupura-pura tidak terjadi apapun. "Tidak ada," dengan cepat Lily bergegas pergi dari taman itu menuju kamar inapnya.

Lily Pov

Aku sudah muak melihat wajahnya yang selalu ada di hadapanku, dia selalu memaksaku. Aku menjadi tidak bebas semenjak dia menculikku.

Aku sudah malas berdebat dengan pria bejat itu lagi jadi lebih baik aku kembali ke ruang inap. Tapi saat aku bergegas untuk pergi tanganku di tarik secara tiba-tiba olehnya

Deg...

Tunggu ini terlalu dekat, kenapa jantungku tiba-tiba berdegup dengan kencang. Oh.. tidak ya Tuhan jangan lakukan ini padaku.

"Apa yang kau lakukan?" Aku berusaha melepaskan pegangannya dari tanganku. Tapi entah kenapa dia membuat diriku semakin dekat dengannya, tangannya mulai melingkar di pinggangku membuat aku tidak bisa lepas darinya.

"Mau kemana?" Tanya Kevin yang mendekatkan wajahnya kepadaku, aku menjauhkan wajahku agar tidak dekat dengannya.

'Yatuhan tolong aku, jantungku rasanya ingin copot' aku berusaha agar tidak tidak kebablasan, aku tidak ingin luluh begitu saja dengan wajah menawannya dan perlakuannya yang terkadang romantis.

Setelah sekian lama aku bertarung dengan pikiranku akhirnya aku tersadar dari imajinasi. Wajah Kevin sudah terlihat sangat dekat saat ini, membuat diriku semakin tidak bisa berkata apapun.

Author Pov

"Apa kau memikirkanku?" Bisik Kevin dengan senyum nakalnya.

Dengan cepat Lily berusaha untuk menjauhkan dirinya dengan mendorong dada bidang Kevin. Karna tenaga Kevin jauh lebih besar di bandingkan dirinya, Lily hannya bisa pasrah di dalam kekangan Kevin. "Aku tidak memikirkan apaun" singkat Lily

"Lalu kenapa kau pergi dari ruanganmu tanpa meminta ijin dariku hhmmm?"

"Buat apa minta ijin padamu, kau ga ada hak buat ngatur-ngatus diriku!" jelas Lily. Terlihat rahang tegas Kevin mengeras dan semakin mengeratkan kekangannya membuat Lily sedikit tidak bisa bernapas.

"Kau milikku, tidak ada yang bisa mengambilmu dariku."

Kevi mulai menautkan bibirnya pada Lily dengan tiba-tiba. Lily yang tidak siap dengan aktivitas tiba-tiba dari Kevin terlihat memukul bahu bidangnya dengan keras, berharap pria itu mau melepaskan tautannya.

Dengan terpaksa Kevin melepaskan tautan mereka. Lily langsung menghirup banyak oksigen membuat dadanya naik turun tak beraturan, sedangkan Kevin melihat Lily dengan tatapan yang sangat dalam.

Mengetahui jika Kevin yang sedikit lengah, Lily langsung berusaha melepaskan kekangan tangan Kevin di pinggangnya. Dan yap... Lily berhasil melepaskan kekangan itu dan pergi meninggalkan Kevin.

Kevin berdecak kesal ketika ia melihat Lily yang berhasil pergi dari kekangannya. Dengan tenang Kevin berjalan mengikuti Lily dari belakang.

"Hey, apa aku bisa keluar dari tempat obat ini?. Aku tidak suka rumah sakit, dokter juga bilang kalau aku sudah boleh pulang" tegas Lily yang benar-benar ingin keluar dari rumah sakit.

"Nanti sore, kamu bisa kembali ke mansionku" jawab Kevin dingin

Lily hannya bisa menghembuskan nafas beratnya karna itu bukan jawaban yang ia harapkan, "aku maunya sekarang, detik ini juga!"

Dengan terpaksa Kevin akhirnya menyetujui permintaan Lily dan bergegas untuk kembali ke mansion milik Kevin.

OoO

"Tuan, Lily saat ini telah pulih dari sakitnya dan hari ini mereka akan kembali ke mansion Kevin."

Lee Ying yang mendengar hal itu langsung mengangguk dan tersenyum, mendengar kabar jika wanita kesayangannya telah pulih dari sakit.

"Kirimkan buket bunga untuknya, jangan isi nama pengirim" ujar Lee Ying dan menyuruh bawahannya untuk pergi.

Saat ini Lee Ying sangat merindukan wanita kesayangannya itu. Terakhir ia melihat gadis itu ketika berada di panti asuhan, sangat cantik dan lucu. Tapi entah kenapa setiap ia melihat Lily di panti asuhan secara diam-diam, wajahnya selalu suram seperti tidak memiliki tujuan hidup

Cut....

Sampe sini dulu guys 😂😂

Gimana-gimana chapter ini?

Kevin dingin bet yak? Padahal dia yang nyulik Lily 😭😭

Kasian Lee Ying jd sad boy 😂😂

Udah ya guys bersambung dulu chapternya, lanjut chatper berikutnya 😬

Godd by... 👋👋

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang