12

9.8K 288 2
                                    

"Mulai hari ini kamu akan mendapatkan perawatan husus sampai keadaan tanganmu pulih " ujar Kevin saat mereka telah tiba di mansion.

Lily yang mendengar pria di depannya itu hannya memutar matanya malas yang seolah tak beduli dengan apa yang pria itu katakan.

"Setelah ini kau bisa makan siang dan istirahat, jangan melakukan hal berat," tegasnya yang langsung berlalu pergi meninggalkan Lily didalam mansion.

Setelah merasa Kevin tidak terlihat lagi didalam mansion itu, Lily mengulang ucapan Kevin dengan nada mengejek, diikutin tangannya yang seperti gerakan orang tengah berbicara. "Sok ngatur banget" ketus Lily di akhir kalimatnya dan pergi ke arah meja makan.

Tapi tak berselang lama Lily mendapatkan kiriman sebuah buket bunga yang cukup besar yang dihiasi dengan bunga mesukaannya.

"Non, ada paket bunga buat non," ucap salah satu pembantu di mansion itu

"Paket bunga?, dari siapa?" Tanya Lily

"Saya tidak tau non. Tadi katanya ga ada nama pengirimnya, cuma bilang untuk non Lily" jelasnya

Lily cukup bingung dengan ini, memangnya siapa yang memberikannya buket bunga?. Bahkan hari ini dia tidak berulang tahun atau hari spesial lainnya.

Dengan terpaksa Lily menerima buket bunga itu dan berterima kasi pada pembantu di depannya yang telah membawakan buket bunga itu untuknya.

Lily kembali berfikir tentang siapa yang telah mengirimnya sebuah buket bunga yang sangat besar dengan menggunakan bunga Juliet Rose yang cantik dan beberapa bunga mawar putih di sana. Itu terlihat cantik dan harganya pasti sangat mahal.

Setelah Lily memperhatikan buket bunga itu dengan seksama, ia melihat surat kecil yang berada di sela-sela bunga itu. Dengan rasa penasaran ia langsung membuka dan membaca surat kecil itu yang mungkin terdapat nama dari pengirim buket bunga.

Tapi setelah ia membaca surat itu, semua pertanyaan Lily masih belum terjawab. Surat itu hannya berisi ucapan selamat atas kesembuhannya yang baru saja pulang dari rumah sakit dan sebuah kata penyemangat yang sangat singkat.

Tidak ada apapun lagi selain tulisan itu membuat Lily merasa cukup kesal. "Kenapa tidak ada nama pengirimnya?, setidaknya aku bisa minta tolong padanya untuk membantuku keluar dari tempat aneh ini" kesal Lily, ia baru saja ingin membuang buket bunga itu karna merasa tidak berguna dan tidak peduli dengan harganya.

Tapi karena bunga itu adalah bunga kesukaannya maka hal itu ia urungkan dan memutuskan untuk membongkarnya sebagai hiasan.

Kevin Pov

"Berapa unit senjata yang akan di perjual belikan?" Tanya kevin yang tengah melihat beberapa kotak kayu  yang berisi senjata api.

"Totalnya ada sekitar dua ratus lima puluh senjata tuan, anda bisa mengeceknya lagi di berkas ini" ucap anak buahnya yang menangani jual beli senjata.

Kevin mengambil berkas tersebut dan membaca seluruhnya tampa ada yang terlewatkan.

Setelah membaca seluruh berlas itu,  Kevin langsung membuka telfon genggamnya dan melihat jika ada pesan masuk disana.

"Aku mengirim kontak seseorang kepadamu, tanya apa yang dia inginkan. Ingat jangan pasang harga rendah" jelas Kevin yang berlalu pergi dari markasnya dan diikuti oleh beberapa anak buahnya.

OoO

Ting...

Terdengar notif pesan masuk di atas meja kerja seseorang.

'Tuan, barang yang anda kirin telah di terima.'

Senyum bahagia terlukis di wajah tampannya, ketika bunga yang ia kirim telah di terima oleh wanita yang dia sayangi.

Entah mengapa hari ini ia sangat merindukan gadis itu, merindukan senyumannya, tawanya, matanya bahkan sifatnya. Ia sangat menyesal ketika dirinya terpaksa membawa gadis itu ke panti asuhan dan hannya melihatnya secara diam-diam.

Itu adalah kesalahan terbesarnya, penyesalan terbesarnya, bahkan itu sempat mempengaruhi hidupnya selama tiga tahun dan meminum obat penenang.

Seketika Lee Ying teringat tentang keadaan yang pernah ia alami dimasa lalu. Terlintas begitu cepat diotaknya, tetapi terlihat begitu jelas di ingatannya.

Selama tiga tahun, ia tengah bertarung dengan hati dan fikirannya. Hatinya merasa ia telah jatuh cinta pada gadis itu sedangkan fikirnya keterbalikan dari itu, fikirannya menyuruh dirinya agar tidak jatuh terlalu dalam.

Semua itu berlalu dengan cepat hingga akhirnya ia memilih untuk mengikuti kata hatinya. Berusaha bangkit dari keterpurukan dan kembali membangun perusahaannya hingga menjadi sangat sukses di negaranya.

Dengan kekuasaannya sebagai ketua mafia, ia berusaha mencari keberadaan gadis itu dan mencari informasi papun yang di lakukan oleh gadisnya itu. Apapun caranya untuk menemukan gadis itu sampai ketemu.

Berbulan-bulan lamanya akhirnya ia menemukan Lily yang sudah remaja, Lee Ying kehilangan kontak semenjak Lily telah hidup mandiri dan meninggalkan panti asuhan.

Tapi entah kenapa ia kehilangan jejak gadis itu lagi hannya dalam hitungan hari. Itu seperti tidak mungkin bukan?, bagaimana bisa kepala mafia Cina kehilangan jejak hannya dalam waktu beberapa hari.

Hal itu sempat membuat Lee Ying depresi hingga tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri, dirinya menjadi mudah pemarah semenjak itu. Karna tekatnya yang kuat untuk mencari gadis itu,  akhirnya Lee Ying berusaha untuk mencari lagi keberadaan Lily dimanapun ia berada.

Beberapa bulan kemudian ia mendapatkan kembali informasi Lily, dirinya juga mengetahui apa penyebab ia sangat cepat kehilangan informasi dan lebih lama mendapatkan informasi.

Hal itu karena ternyata gadisnya tengah berada di tempat ketua mafia Indonesia, tapi Lee Ying masih memiliki banyak pertanyaan. Bagaimana bisa Lily berada disana?










Cut dulu guys... 🌝🌝

Gimana? Pada nungguin ya? 🤣🤣

Ternyata Lee Ying jatuh cinta sama Lily bunda :") sad boy bet dah

Trs Lily sama Kevin gimana guys kira-kira?

Maap ya guys baru bisa up date sekarang 😭😭 bener-bener sibuk banget dan sempet kena writ's block 🥺

Lanjut next chapter ya guys...

See you... 😘😘👋

Maapkan berbagai typonya hehehe....

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang