14

8K 277 2
                                    

Dengan cepat Lily menyadarkan dirinya dari lamunan, ia ingat jika dirinya harus segera kembali ke kamar jika tidak dia tidak tahu apa yang akan pria itu lakukan padanya.

Saat Lily melihat dari kejauhan, Lily melihat jika didepan pintu ruangan sudah tidak terlihat para bodyguard. Lily berusaha berfikir positif jika pria itu belum datang dan berusaha secepat mungkin kembali ke kamar.

Setelah sampai didepan pintu kamar, Lily berusaha untuk tetap tenang apapun yang terjadi. Dibukalah pintu kamar itu oleh Lily secara perlahan dan memperlihatkan seorang pria tengah berdiri menghadap jendela besar disana.

Semakin lama jantung Natalie samakin berdegub tak karuan saat pria di depannya menanyakan pertanyaan padanya.

"Kenapa kau keluar tanpa ijin?" Tanya Kevin dengan nada dingin.

Lily tidak tahu harus mengatakan apa karna dia yakin walaupun dia memberikan alasan yang masuk akal pria itu tidak akan percaya padanya.

"Kenapa kau diam?"

"A.. aku.. hannya-." Lily sedikit gelisah saat mencari sebuah alasan yang masuk akal.

"HANNYA APA!?" bentak Kevin, Natalie langsung terkaget saat pria itu meninggikan suaranya sangat keras hingga membuat gema diseluruh ruangan itu

"Aku menyuruhmu untuk tetap disini sayang, TAPI KENAPA KAU TETAP KELAUAR?!"

Terlihat air mata mulai menggenang dan berlomba-lomba untuk keluar dari kelopak mata Lily. Bahu kecil Lily mulai gemetar akibat isakan kecil dan semakin menundukkan kepalanya.

Kevin yang masih saja tidak sadar akan hal itu tetap membentak Lily. Lily sangat membenci jika ia dibentak dengan suara tinggi, oleh karna itu Lily tidak pernah membentak orang dengan nada tinggi karna ia tahu jika dibentak itu membuat seseorang tidak nyaman.

"JAWAB!!" Teriak Kevin yang masih saja membentak Lily.

Lily berusaha melawan pria didepannya itu dengan nada yang tinggi juga. Tapi karna Natalie sedang menangis dan tidak ingin membentak pria didepannya, akhirnya ia hannya bisa berteriak dengan suara yang tidak begitu keras sambil mengungkapkan alasan sebenarnya.

"AKU HANNYA PERGI KE DAPUR UNTUK MAKAN KARNA LAPAR. APA KAU PUAS?!" Bentak Natalie yang membuat Kevin seketika itu juga terdiam.

Kevin baru menyadari jika dirinya membuat gadis yang ia cintai menangis karna ulahnya. Dengan air mata yang sudah membasahi pipi lembutnya dengan sangat banyak dan bahu yang telihat gemetar, Lily masih berusaha untuk melawan dirinya.

Ekspresi wajah Kevin berubah ketika melihat bagaimana keadaan Lily saat ini. Ia merasa sangat bersalah setelah membentak Lily dengan keras.

Dengan cepat Lily memutuskan kontak matanya pada Kevin dan bergegas pergi dari kamar itu. Tapi saat Lily ingin pergi Kevin berusaha untuk menghentikan dirinya.

"Aku butuh sendiri," ucap Lily yang berusaha melepas ganggaman tangan Kevin padanya.

Tapi karna cengkraman Kevin terlalu kuat darinya Lily terpaksa membalikkan tubuhnya menghadap pria itu lagi.

"Apalagi yang kau inginkan?" Tanya Lily dengan malas.

Tapi pria itu tidak menjawab pertanyaannya melainkan hannya menatapnya dengan tatapan yang berbeda dari yang sebelumnya. Karna kesal Lily langsung menarik tangannya dan segera pergi meninggalkan Kevin yang masih mematung.

Kevin semakin merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan pada Lily.  Emosinya memuncak seketika itu juga dan langsung menjatuhkan semua barang-barang yang berada di meja.

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang