21

6.3K 199 2
                                    

Dua jam berlalu setelah Kevin datang dan memasakkan makanan untuk Lily. Sekarang Lily tidak tahu harus melakukan apa di mansion besar itu. Sebelumnya Lily benar-benar penasaran dengan apa saja yang ada di mansion, tapi entah kenapa sekarang Lily nampak tak peduli dengan isi dari mansion Kevin.

Berusaha melupakan apa yang terjadi, mungkin ada beberapa ruangan dijadikan gudang senjata atau barang antik. Tapi untuk ruangan bawah tanah Lily masih tidak bisa melupakannya, apa yang terjadi disana, bahkan apa yang ada di ruangan itu.

Bagaimana tidak, tempat itu seperti goa yang sangat gelap di tempat terpencil dengan pintu besi yang hannya bisa di akses digital. Lily tidak bisa melupakan baunya, ruangan itu seperti bau anyir yang membuat pikiran Lily kemana-mana.

Lily berusaha berpikir positif saat itu berfikir jika itu hannya sebuah minuman alkohol dengan fermentasi yang berlebihan. Tapi semakin Lily perhatikan lagi ia melihat banyaknya cairan merah yang berserakan di lantai putih ruangan itu. Baunya semakin keras saat ia bersembunyi agar tidak ketahuan oleh seseorang yang tengah keluar ruangan saat itu.

Lily ingin sekali menanyakan tentang ruangan itu pada Kevin tapi niat itu ia urungkan, rasa takutnya lebih besar dibandingkan rasa penasarannya. Lily merasa jika kepalanya akan pecah jika terus menerus memikirkan tentang hal itu dan akhirnya Lily memutuskan untuk pergi tidur sambil menunggu Kevin kembali nanti sore.

.
.
.

Disisi lain Kevin tengah mempersiapkan anak buahnya untuk melakukan penjagaan ia tidak ingin sesuatu terjadi dengan Lily mengingat kekasihnya itu memiliki penyakit langka.

"Jangan sampai sesuatu terjadi di pesta itu, lakukan pekerjaan kalian dengan baik." Tegas Kevin memberikan perintah kepada anak buahnya yang sudah siap untuk menjaga tempat pesta.

"Rey, pastikan semuanya aman. Aku memberimu tanggung jawab," lanjut Kevin dan di jawab anggukkan oleh Rey.

Sebelum Kevin meninggalkan markasnya, dengan cepat Rey memanggil Kevin untuk mengatakan sesuatu.

"Kevin, ada yang harus aku bicarakan," ucap Rey serius.

"Apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Kevin penasaran.

"Dua hari yang lalu aku mendengar jika Elsa akan melakukan sesuatu di acara makan malam nanti. Mungkin dia akan menyebarkan mata-mata untuk mencari target," jelas Rey.

"Dimana kau mendengarnya?"

"Aku memata-matainya saat mereka jamuan malam dengan orang-orang kepercayaan. Tapi aku hannya mendapatkan setengahnya." Dengan cepat Rey mengeluarkan sebuah rekaman suara yang ia gunakan saat melakukan aksinya.

Semua percakapan yang ia dengar sudah terekam di rekaman itu, tapi sayangnya Rey tidak mendapatkan seluruhnya dari rencana yang Elsa buat di pesta nanti malam.

Rahang Kevin mengeras saat dirinya tengah mendengarkan isi dari rekaman itu. "Hannya ini?" Rey hannya bisa mengangguk pasrah saat ditanya Kevin.

Kali ini Kevin harus extra hati-hati hal buruk bisa saja terjadi pada Lily diluar dugaannya. "Perketat penjagaan tapa diketahui orang lain, jaga setiap sudut tempat itu, awasi Lily saat aku tidak ada." Kevin benar-benar mempersiapkan penjagaan yang super ketat untuk ke pesta nanti malam.

"Baiklah, aku dan anak buah akan siap sebelum pesta dimulai," jawab Rey dan meninggalkan Kevin untuk mempersiapkan penjagaan.

.
.
.

Di sisi lain sesorang juga tengah mempersiapkan penjagaan yang sangat ketat setelah mengetahui seseorang yang sama juga mengikuti pesta nanti malam.

"Aku harap semua sudah di persiapkan, jangan sampai ada yang lengah saat penjagaan." Imbuh Lee Ying kepada bawahannya.

Saat ini Lee Ying benar-benar merindukan Lily, Lily kecil yang selalu menyapanya setelah pulang kerja, sekaligus cinta pertamanya saat pertama kali bertemu. Dirinya tidak peduli jika seseorang menyebutnya pedofil atau apapun itu.

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang