17

7.1K 233 8
                                    

"Bey... aku pulang," teriak Kevin memanggil Lily saat dirinya telah pulang.

Merasa sapaannya tidak dibalas, Kevin memutuskan untuk mencari Lily di kamar. Dia juga berharap jika Lily tidak berencana untuk kabur lagi darinya.

"Bey..."

Terlihat Lily yang keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Lily sedikit kaget saat melihat Kevin sudah terduduk manis di sofa panjang.

"K-kau sudah kembali?" Tanya Lily, Kevin pun hannya membalas dengan anggukan.

"Kapan kau kembali? Aku tidak mendengarnya," ujar Lily kembali bertanya.

"Itu tidak penting, kemari lah" jawab Kevin.

Dengan gugup Lily berjalan mendekati Kevin yang tengah duduk di sofa.

"Ada apa?" Tanya Lily dengan polos.

Kevin hannya tersenyum miring mendengar pertanyaan polos Lily.

"Kemari lah, duduk disini," suruh Kevin sambil menunjuk pahanya, menyuruh agar Lily duduk di pangkuannya.

"Tapi,,"

"Duduk saja bey.."

Lily berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk duduk di pangkuan Kevin. Lily tidak ingin sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi di antara mereka.

Setelah Lily duduk, Kevin langsung mendekatkan wajahnya untuk memulai pembicaraan.

"Aku senang saat kau tidak berfikir untuk kabur lagi dari sini dan tetap bersamaku," ujar Kevin sambil mengibas lembut rambut panjang lily ke belakang.

Lily tidak tahu membalasnya dengan kata-kata apa jadi ia hannya bisa melihat sekilas wajah Kevin.

Tak lama Kevin menyadari jika Lily sedikit tidak nyaman duduk di pangkuannya dan membuat gerakan-gerakan kecil untuk mencari posisi yang nyaman.

Kevin memiliki ide untuk mengerjai Lily di saat setuasi seperti ini. "Berhentilah bergerak jika kau tidak ingin bertanggung jawab jika di bawah sana terbangun."

Lily membulatkan matanya saat ia mendengar ucapan Kevin yang begitu vulgar padanya secara langsung, Lily juga tak sengaja melihat sekilas sesuatu yang di selimuti kain di bawah sana.

Kevin tersenyum miring saat melihat ekspresi Lily yang nampak kaget saat melihat juniornya yang terlihat besar disana.

"Lupakan." Ujar Kevin memecah keheningan. "Lusa aku ingin mengajakmu ke pesta untuk jamuan malam dengan beberapa orang penting," lanjut Kevin.

"Pesta? Tapi aku tidak punya baju yang bagus untuk di pakai," ujar Lily yang sedikit kecewa.

"Tidak usah memikirkan itu, aku sudah mengatur semuanya. Kau hannya duduk manis dan melihat hasilnya", jawab Kevin.

Lily tersenyum senang mendengar ucapan Kevin yang terlihat perhatian dan romantis. Ia baru menyadari jika Kevin sebenarnya pria yang lembut, tapi karna masa lalunya yang buruk menjadikan dia pria yang keras dan cuek.

"Em... apa aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Lily yang sebenarnya ingin menanyakan tentang keberadaan bibi Mey yang akhir-akhir ini tidak pernah terlihat di mansion.

"Tentu," jawab Kevin.

"Kemana para maid dan para tukang kebun? Aku tidak pernah melihatnya akhir-akhir ini dan hannya melihat penjagamu saja di luar mansion," tanya Lily penasaran

"Semuanya sedang aku liburkan beberapa minggu kedepan. Aku hannya tidak ingin mansionku terlalu banyak orang," ucap Kevin memberi alasan.

"Bibi Mey juga?" Tanya Lily kembali dan di balas anggukan Kevin.

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang