24

5.2K 170 6
                                    

"Selamat menikmati jamuan malam ini," ucap tuan Oscar di akhir pidatonya dan di sambut dengan tepuk tanggan meriah dari para koleganya.

Terlihat Kevin dan Lily tengah menikmati jamuan yang telah disediakan, membicarakan sesuatu yang membuat Lily terkadang tertawa di sela-sela topik mereka berdua.

Tapi semua itu hilang saat seorang wanita mendekati Kevin. Lily dengan kepribadiannya yang tidak enakan langsung ijin untuk ke toilet agar tidak menganggu keduanya.

Saat Lily akan pergi tangannya di tahan oleh Kevin, ia juga langsung menggenggam tangan Lily agar tidak pergi kemanapun. Lily yang masih kekeh ingin meninggalkan mereka berdua berusaha melepas genggaman erat Kevin.

Kevin sempat menoleh kearah Lily yang berusaha keras melepas tangannya. "Tetap disini," bisik Kevin.

Lily yang hannya bisa pasrah dan tetap berada disana.

"Hai, lama tidak bertemu," sapa Elsa.

Kevin sama sekali tidak menjawab pertanyaan wanita itu dan hannya memberikan tatapan sinis ke arahnya.

Elsa juga menyapa gadis yang berada di sebelah Kevin, ia melihat genggaman erat Kevin disana. "Haaii... kamu pacar barunya Kevin ya? Kenalin aku Elsa MANTAN pacar Kevin," jelas Elsa mempertegas kata 'mantan' disana, ia juga menyodorkan tangan untuk bersalaman.

Dengan senyum kaku Lily berusaha bersikap ramah sambil meraih tangan Elsa. "Oh dia yang namanya Elsa? Cantik sih tapi kurang attitude. Kenapa mereka putus? Apa yang terjadi? Padahal Elsa terlihat sangat sempurna." Pikir Lily dalam hatinya.

"Selera mu lumayan juga ya," sindir Elsa yang berusaha meraih rambut Lily.

Kevin langsung menghentikan tangan Elsa yang berusaha meraih rambut Lily. "Apa kau tidak cukup memiliki rambut panjang?" Tanya Kevin yang memberikan tatapan tajam.

Elsa yang merasa kesal langsung meninggalkan mereka berdua. Lily sedikit khawatir tentang ucapan Kevin yang mungkin menyakiti Elsa.

"Vin, ngomongnya ga gitu juga dong."

"Apa peduliku," ketus Kevin.

Tak lama Lily ijin ke toilet yang dimana sekarang ia benar-benar harus membuangnya. Kevin yang tak ingin Lily pergi seorang diri langsung mengantarkan Lily ke toilet tapi ditolak oleh Lily.

Tentu saja Kevin tidak tinggal diam ia menyuruh salah satu anak buahnya yang berjaga disana untuk menjaga Lily dari jarak jauh agar tidak merasa di awasi.

.
.
.

Di kamar mandi Lily terlihat mengutarakan rasa kesalnya saat bertemu dengan Elsa tadi. Memiliki paras cantik, proporsi yang di idam-idamkan oleh semua wanita, kaya, sukses, tapi kelakuannya kayak setan.

"Siapa cobak yang tidak kesal kalau bertemu dengannya, pasti semuua orang ingin menjambak rambutnya jika bertemu dia. Menyebalkan," kesal Lily dan bergegas pergi dari toilet setelah mencuci tangannya.

Secara tiba-tiba Elsa berada tepat di depannya saat akan meninggalkan toilet. "Aku tahu jiga kau kesal padaku hahaha.... apa kau sangat bahagia dengan anjing sialan itu?"

"Apa maksudmu?" Tanya Lily yang tidak mengerti maksud yang Elsa katakan.

"Jangan pura-pura tidak mengerti, sudah sebanyak apa dia mengeluarkannya di lubangmu, apa dia membelikan barang-barang mewah juga untukmu?"

Plak...

Terdengar suara tamparan yang menggema di ruangan itu.

"Tutup mulutmu." Kesal Lily.

Elsa yang mendapat tamparan itu hannya memberikan senyuman miring ke arah Lily. "Oh... ternyata kau sudah menjinakkan anjing itu." Elsa begitu gamblang mengatakan apa yang ingin ia katakan.

Tak berapa lama Lily baru menyadari jika yang dimaksud itu adalah Kevin, pria yang sekarang sudah mengambil hatinya. "Kenapa...kenapa kau mengatakan hal itu?" Tanya Lily penasaran.

"Aku sudah bersamanya selama lima tahun, aku tahu bagaimana dia sebenarnya. Bahkan aku tahu pekerjaan gelapnya."

"Pekerjaan gelap? Sebenarnya apa maumu?"

"Aku hannya ingin Kevin kembali padaku."

Lily yang tidak sepenuhnya percaya pada Elsa langsung pergi meninggalkannya sendiri di toilet.

Lily melihat Kevin dari kejauhan berfikir jika apa yang di katakan Elsa itu tidak benar, semua itu bohong. Berusaha meyakinkan dirinya jika Kevin bukanlah pria yang seperti itu. Bibi Mey juga mengatakan jika Kevin adalah anak yang baik.

Tapi entah kenapa kaki Lily sulit sekali melangkah lebih jauh, kakinya seakan akan menolak untuk bertemu kembali. Karna itu Lily pergi meninggalkan ruang pesta dan pergi ke taman belakang dimana tidak banyak orang disana.

"Apa yang Elsa katakan itu benar? Lalu kenapa mereka putus? Apa yang terjadi pada mereka berdua?" Pikir Lily.

Begitu banyak topik yang ingin ia ketahui, dirinya tidak tahu siapa yang berkata jujur. Sekarang ia benar-benar merindukan orang tuanya, yang selalu memeluknya jika ia menangis.

"Maa... Paa... apa kalian melihat Lily disini? Aku merindukan kalian. Kenapa kalian pergi secepat ini? Sekarang aku terjebak di kehidupan pria asing yang tiba-tiba menculikku seperti tahanan," ucap Lily yang mulai terisak.

Setelah merasa lebih baik, LilY memutuskan untuk kembali dan menanyakan apa yang ingin ia tanyakan.

Langkahnya terhenti saat kembali melihat Lee Ying, ia yakin jika itu benar-benar Lee Ying. Dengan cepat Lily berlari kearah Lee Ying yang berada tak jauh dari tempatnya.

"YING GEGE!!" Panggil Lily yang belum di dengar oleh Lee Ying karna jarak mereka yang masih cukup jauh.

Lily berdiam sejenak untuk mengambil nafas. Ia kembali berlari sambil memanggil nama Lee Ying tapi semua itu sirna saat dirinya tiba-tiba saja di bekap oleh seseorang dari samping membuatnya seketika tidak sadar.

Penjaga yang di suruh untuk menjaga Lily langsung terkaget saat melihat Lily sudah menghilang setelah berlari turun. "Kemana dia pergi?" Pikirnya.

Berusaha tenang, ia mencoba menanyakan keberadaan Lily pada pria didepan sana berharap jika pria itu melihat Lily.

"Permisi tuan, apa anda melihat seorang gadis cantik, putih, menggunakan gaun biru gelap, dan rambutnya dililit kebelakang?" Jelas pengawal itu dengan nafas yang masih terngah-engah.

Lee Ying yang ditanyakan hal itu langsung teringat jika Lily juga menggunakan gaun berwarna biru gelap saat di ruang pesta. "Apa aku boleh tahu namanya?" Tanya Lee Ying penasaran.

"Namanya Lily, tadi dia berlari kearah sini dan menghilang begitu saja."

Lee Ying membolakan matanya saat tahu jika yang memanggil namanya tadi benar-benar Lily, bukan hannya perasaannya saja.

Tanpa pikir panjang Lee Ying pergi menelfon semua bawahannya untuk mencari jejak Lily, sedangkan pria penjaga Lily heran melihat pria didepannya itu terlihat panik saat menyebutkan nama Lily.

Penjaga itu juga langsung berlari menghampiri Kevin untuk memberitahu jika Lily menghilang di taman belakang.

"Maaf tuan... non Lily...."

"Ada apa dengan Lily?" Tanya Kevin yang terlihat khawatir.

"Non Lily... menghilang.... di taman belakang tuan," jelas pria itu susah payah.

Kevin langsung mengerahkan bawahannya untuk mencari Lily, bahkan sampai ujun dunia sekalipun ia akan mencarinya.

Holaaa....

Apa kabs broo...  akhirnya up date juga ye kan 😌😌

Inget jaga kesehatan ya guys, covid jenis baru udah masuk Indo. Inget pake masker, minum fitamin, jaga jarak, cuci tangan, jaga kesehatan. ❤❤❤🥺

Stay save semua... ❤

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang