Sekarang entah apa yang terjadi sehingga moodnya sangat jelek dan ingin melakukan sesuatu. Apa lagi jika bukan mencari mangsa untuk bersenang senang dengan cairan segar berwarna merah.
Kevin mengendarai mobil mewahnya di sebuah jalan yanng luas, tak berapa lama ia bertemu dengan lampu merah yang membuat moodnya semakin jelek. Pandangan ia arahkan ke kanan dan ke kiri dan di saat itu juga mata elangnya melihat sesorang yang ia cari yang sedang bekerja di sebuah cafe pingir jalan
Dengan cepat Kevin berputar balik dan memakirkan mobil mewahnya di pinggir jalan hannya untuk melihat orang yang dia cari. Dengan gagahnya Kevin berjalan masuk ke dalam cafe dan di sambut oleh salah satu pegawai disana yang menjaga di depan pint
Kevin langsunng pergi mencari bangku kosong dan mendudukkan dirinya di salah satu meja singgel di cafe itu. Tak lama salah satu pegawai disana menghampirinya dan menanyakan pesanan yang ingin di pesan.
"Permisi tuan anda ingin memesan apa?" tanya pegawai cafe
Tak lama Kevin yang fokus ke arah hpnya langsung memalingkan pandangannya ke arah orang yang ada di sebelahnya untuk memesan sesuatu
Kevinpun tersenyum senang karena yang melayaninnya adalah orang yang ia cari, dia adalah Lily. Wanita yanng membuat dirinya tergila-gila.
Berbanding terbalik, Lily sangat kaget saat bertemu kembali dengan pria yang ia temui di mall. Lily berusaha untuk memberanikan dirinya agar tidak melaukan kesalahan di depan pria itu.
"Kenapa dia bisa kesini?" ujar Lily dalam hati
Kevin yang masih menatapnya dengan senyumjahatnya membalas ekspresi yang di keluarkan oleh Lily "kita bertemu lagi?"
"Maaf tuan anda ingin memesan apa?" Lily berusaha keras untuk menghiraukan pria di depannya dan menjadi pekerja yang profesional.
"Pesan dirimu" ucap Kevin dengan pelan tetapi masih terdengar oleh Lily
Lily sudah tidak bisa lagi untuk melayani pria di depannya akhirnya ia memutuskan untuk bertukar tugas dengan temannya.
Saat Lily hendak pergi tangannya di tahan oleh Kevin.
"Apa kau tak ingin melayaniku?" Tanya kevin dengan tatapannya yang sinis
Lily sangat bingung mencari alasan yang masuk akal agar dia percaya "B.. bukan begitu, saya hannya--"
"Lakukan pekerjaanmu dengan benar jika tidak aku bisa mengeluarkanmu dari pekerjaan ini" ucapa Kevin
Lily sagat bingung harus mengatakan apa, akhirnya ia mengalah dan segera mencatan pesanan pria yang ada di sebelahnya.
Setelah Kevin menyelesaikan acara makannya ia pun pergi dari cafe tersebut.
Lily yang melihat itu sedikit tenang karena pria yang terus saja menerornya telah pergi dari tempatnya bekerja. Lily berjalan menuju meja pria tadi untuk mengambil uang yang sudah di taruhnya di bill pembelian
"Sa... nih" ucap Lily sambil memberikan sebuah bill yang ia bawa
"Li, ini surat buat elo?" Tanya Salsa teman secafe Lily sebagai petugas kasir
"Hah?"
Lilypun mengambil surat yang ada di bill tersebut dan isi suratnya
Hai Lily, tak lama lagi kamu akan bersamaku dan menjadi milikku semuanya ada di genggamanku sampau bertemu nanti
Lily sangat kaget saat pria yang ia temui tadi mengetahui namanya, padahal ia tidak menggunakan naman pengenalnya karna hilang entah memana.
"Darimana dia tau namaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psikopath Boy
Teen FictionCEO sekaligus pemilik perusahaan terbesar di seluruh dunia membuat dirinya bergelimang harta dan martabat, dia bisa mendapatkan apapun yang dia mau Bahkan wanita sekalipun akan memberikan tubuh mereka dengan senang hati, tapi entah kenapa ia tidak m...