TIGAPULUHTUJUH

42.2K 3.7K 55
                                    

BAB 37 - KENCAN

🌻

"Kenapa?" Tanya Al yang merasa risih karena tatapan Cut

Cut membuka mulutnya tapi kemudian menutupnya kembali, telihat kebingungan untuk memulai.

"Kenapa?" Ulang Al

"Tadi di ruangan Ayah --" ucapan Cut terhenti karena kekehan Al

Al menggeleng pelan, istrinya ini entah sejak kapan menjadi kepo begini?

"Ihh kok ketawa si? Cerita dong"

"Ceritanya harus sekarang?"

Cut mengangguk cepat, kekepoannya sudah di ambang batas. Membuat Al menghela nafas sebelum mulai bercerita tentang kejadian pagi tadi. Penyebab kepulangan mendadak mereka dari Aceh, kehadiran Keno, juga semua pembicaraan diruangan Ayah Farhan pagi tadi.

Cut tidak bisa menutupi keterkejutan nya setelah mendengar cerita Al. Dulu saat pertama kali mendengar tentang Dinda, Cut bahkan merasa cemburu kerena gadis itu adalah sahabat perempuan pertama Al, juga satu-satunya teman perempuan yang Al perlakukan dengan baik pada saat itu. Cut tidak menyangka jika gadis itu ternyata tidak tulus. Cut juga menyayangkan sikap Dinda dan Faldo, yang ingin balas dendam kepada Al dan keluarga Akbar tanpa mencari tahu kebenarannya. Mereka nekat balas dendam hanya dari cerita sepihak ibunya.

Dan yang membuat Cut tidak habis pikir adalah Keno, hubungan persahabatan belasan tahun bisa kandas hanya karena perempuan. Tapi Cut bisa paham, orang jatuh cinta kebanyakan memang begitu.

"Mas benci mereka?"

"Tidak"

Al tidak membenci Dinda. Meskipun gadis itu tidak tulus, tapi Al tidak bisa menapik jika Dinda pernah menjadi sosok sahabat yang baik, pendengar juga pendukungnya. Dinda juga sahabat perempuan pertama Al.

Untuk Keno, Al bahkan tidak pernah menganggap nya musuh. Meski Al mengakui jika ia merasa kesal karena Keno begitu mudah di manipulasi.

"Mas suka juga sama Dinda?" Cut menatap Al penuh selidik

"Tidak. Aku hanya menganggapnya sahabat, tidak lebih" jawab Al cepat

Cut menatapnya tidak percaya, ya meski dulu Al juga mengatakan hal yang sama.

"Benar? Mas b --"

"Ayo kencan!" Ajak Al memotong pembicaraan, jika dibiarkan yang ada mereka malah bertengkar. Perempuan kan suka gitu, ngulik masalalu pasangan terus merasa sakit sendiri. Dan kaum pria yang disalahkan.

"Hah?"

"Ayo kencan" ulang Al lagi

"Tiba-tiba banget?"

"Mumpung libur. Kita juga udah lama gak pergi berdua"

"Boleh deh"

"Maunya dimana? Restoran? Taman? Pantai atau di Wamanja?" Tanya Al

Cut mendelik, apa-apaan dengan pilih terakhir itu? masa kencan di warung? Dasar suami tidak romantis!

"Kita ke mal main di Timezone, sekalian belanja" putus Cut

🌻

Begitu tiba di mal, Cut langsung menyeret Al dengan penuh semangat menuju lantai dimana area Timezone berada.

"Yang kalah harus mau menuruti semua keinginan yang menang tanpa terkecuali, gimana?" Tantang Al sebelum mereka memulai permainan pertama mereka yaitu street basketball.

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang