BAB 42 - HARI PERPISAHAN SEKOLAH
🌻
Beberapa bulan kemudianSenyum bangga terlihat dari kedua orang tua Al, Mami-papi, Cut dan para sahabatnya, ketika Al di panggil sebagai murid lulusan terbaik dan peraih rangking satu paralel tahun ini.
"Bangga banget gue sama sohib gue itu. Itulah hasil yang akan diperoleh jika mendengarkan kata-kata gue" ucap Zidan
Rian mendelik sinis "Najis banget manusia satu ini"
Fano dan Keno sedikit menjauh dari keduanya sebelum terjadi perdebatan yang membuat mereka ikut malu.
"Cie yang peringkat kesepuluh paralel" goda Acha pada Cut
Cut hanya tersenyum tipis mendengar nya. Meskipun sedikit minder karena hanya berhasil masuk sepuluh besar, tetapi Cut tetap bersyukur. Ini adalah hasil dari usaha dan doanya.
"Selamat Cut" ucap Lia
"Selamat juga buat Lia, si peringkat 3" ucap Cut, yang membuat Lia merona
"Ck, kasian banget gue, kelihatan sekali bodohnya, bestie gue pinter pinter banget" keluh Acha mendramatisir
Cut dan Lia tertawa kecil "Selamat buat Acha karena udah berhasil masuk tiga puluh besar!" Ucap keduanya serempak
Acha menutup wajahnya dengan telapak tangan "Jangan besar besar woi! Malu maluin lo berdua"
"KEPADA SISWI KITA, LIA APRIANI. PERAIH NILAI TERTINGGI KETIGA PARALEL DIHARAPKAN NAIK KEATAS PANGGUNG UTAMA!"
"Lo yang dipanggil, gue yang bangga gimana dong?" Ucap Acha
"Ya gak gimana gimana" balas Lia
"Ck, kesel beut gue"
"Hehe, Acha mau gantiin Lia gak naik kesana?"
"Heh! Ngadi ngadi, mau bikin gue malu Lo?!" Ucap Acha dengan mata melotot garang
"Eh? Enggak, enggak gitu kok. Aku cuma risih aja kalau kesana dan dilihatin banyak orang"
"Anggap aja mereka itu member EXO yang lagi jadi tamu undangan" wajah Lia langsung sumringah mendengar kalimat Acha
"Kalau gitu Lia kesana dulu!" ucap nya sambil berlari-lari kecil menuju panggung
Setelah siswa-siswi peraih nilai tertinggi dan juga rangking paralel naik ke panggung. Kepala sekolah memberikan mereka piagam penghargaan juga buket bunga.
"Selamat, sukses selalu" kepala sekolah sekaligus paman Al menjabat tangan dan menepuk pundak Al dua kali. Begitu pula dengan murid lainnya.
"Terimakasih pak"
Setelah pemberian penghargaan selesai, Al langsung berlari menuju Cut. Tanpa ingat tempat pemuda itu memeluk istrinya erat.
"Mas diliatin" Cut berusaha melepaskan pelukan mereka tapi Al tidak mengizinkan, Al malah semakin mengeratkan nya.
"Gak usah peduli. Happy graduation Cantik ku" ucap Al, menangkup wajah Cut lalu memberi kecupan singkat di kening nya dengan senyum yang masih merekah.
"Terimakasi, Happy graduation Ganteng nya Cut" balas Cut, karena tidak memiliki keberanian sebesar Al, Cut hanya mampu menyalami Al.
"Khem, sebagai manusia yang sama-sama ngontrak di bumi. Tolong dong toleransi nya buat kaum jomblo" sindir Rian
"Mak pengen nikah juga" Zidan mengigit kukunya menatap keuwuan yang terpampang nyata didepan nya
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Or Suami? (END)
Ficção AdolescenteMenikah di usia dini bukan keinginan Cut Malihah Malik, namun itu merupakan wasiat dari sang ayah. Cinta dan baktinya kepada sang ayah, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menerima.Dan yang lebih mengejutkan dia dijodohkan dengan Abang sepup...