TIGAPULUHEMPAT

47.2K 3.7K 103
                                    

BAB 34 - ACEH

🌻


Bandara Sultan Iskandar muda, Aceh Besar

Hari sudah gelap ketika Al, Cut juga Amara sampai di bandara. Penerbangan yang seharusnya jam sepuluh terpaksa di batalkan karena Amara merengek minta ikut. Sebenarnya Al dan Bunda tidak memperbolehkan, tapi gadis itu kesayangan tuan Farhan Akbar yang apapun permintaan nya pasti dikabulkan sang tuan. Jika sudah begitu, suara Bunda dan Al tidak berarti apa-apa.

"Abang tungguin" teriak Amara karena ditinggal sang Abang. Gadis itu menyeret dua kopernya dengan kewalahan.

"Maka nya di bilangin dengar. Cuma 3 hari bawa koper segitu gede. Mana dua pula" ucap Al kesal begitu Amara sudah didekat nya

Al memang sengaja tidak membantu, agar gadis itu jera. Al sudah mengingatkan gadis itu agar tidak membawa banyak baju.

"Iya iya, Amara salah. Abang bantuin dong tapi. Tangan Amara sakit nih, merah-merah gini" ucapannya menunjukkan dua telapak tangannya yang memerah.

"Ck, nyusahin" kata Al namun tak urung mengambil alih koper itu. Untungnya Al hanya membawa satu ransel jadi tidak terlalu kerepotan.

"Sayang Abang" Amara memeluk manja lengan sang Abang

"Bandel" ucap Al sambil mengacak-acak kerudung Amara

Netra Al menoleh kearah Cut yang terlihat lemas.

"Bentar ya tunggu Fano jemput" Al mengelus lembut pipi istrinya

"Itu bang Fano" seru Amara riang begitu melihat sosok Fano

"Mau langsung aja atau makan dulu?" tanya Fano yang ikut mengambil alih satu koper dari tangan Al

"Langsung pulang" balas Al

"Oke"

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam. Mereka akhirnya sampai di rumah orangtua Cut.

"Kata mami Nada tadi Lo sama Cut kamar lantai atas, di kamar Cut" ucap Fano begitu mereka masuk

Mami dan papi sudah berpesan pada Fano. Mereka tidak sanggup menahan kantuk, jadinya tidak bisa menyambut Al dan Cut.

"Gue duluan" Fano mengangguk

Al menyempatkan mencium kening Amara sebelum melangkah keatas bersama Cut dalam gendongan nya. Istrinya tertidur saat perjalanan menuju ke rumah tadi. Entah kenapa belakang Al perhatikan Cut sering tidur.

"Ayo" ucap Fano pada Amara

Amara manatap Fano binggung

"Ke kamar" Amara melotot dan menatap Fano ngeri

"Ck pikiran nya. Abang cuma bantu bawa koper"

Pipi Amara memerah menahan malu. Ini pasti karena keseringan melihat keuwuan Abang dan kakak iparnya. Otaknya sudah tidak suci lagi.


🌻


Pagi ini, Al, Cut, Fano dan yang lain  rencananya akan mengunjungi beberapa tempat wisata di Aceh. Dan tujuan pertama mereka adalah pantai Lampuuk.

"Astaghfirullah" ucap Zidan yang melihat penampilan Lia dan Acha. Keduanya membuat Zidan atau mungkin yang lainnya juga -kaget sekaligus takjub.

"Lo berdua pake kerudung?"

Acha dan Lia tersenyum canggung melihat perhatian semua orang tertuju pada mereka.

"Ini beneran pake kerudung. Mau tobat Lo berdua?" Kali ini Rian yang bertanya

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang