Kinara|| 21

65.3K 5.8K 108
                                    

Naufal dan Farhan sudah berada di Perpustakaan kampus, tetapi ia tidak menemukan Nara disana.

"Han lo telepon Nara sekarang!"

Farhan langsung menelepon Nara tapi tidak ada jawaban dari Nara. Farhan berulang kali mencoba untuk menghubungi Nara tapi hasilnya tetap sama, tidak ada jawaban sama sekali.

"Ngak di angkat,"

"Kita cari sekeliling kampus, lo cari kesana, gue cari di sekeliling sini, perasaan gue gak enak, cepat!"

Naufal dan Farhan langsung berlari mencari Nara di sekeliling kampus tapi tetap saja tidak ada hasilnya, mereka tidak menemukan Nara.

Tiba-tiba ponsel Naufal berdering, ada telepon dari bodyguard nya yang menjaga Nara dan Bella dari kejauhan.

"Nara dimana?"

"Nona di culik tuan, saya mengikuti nya dari belakang tapi saya kehilangan jejak nona,"

"Kenapa kalian bisa kecolongan, gue nggak mau tau, kalian cari Nara sampai ketemu atau nyawa kalian taruhannya!"

"Baik tuan, saya akan mencari nona sampai ketemu,"

Naufal memutuskan panggilan sepihak dan menelepon seseorang untuk melacak keberadaan Nara.

"Kak Aldo lo dimana? Sibuk gak?"

"Gue di rumah. Nggak, gue gak sibuk ada apa?"

"Lo bisa lacak keberadaan Nara nggak kak?"

"Nara kenapa?

"Nara di culik kak, bodyguard gue kehilangan jejak mereka, lo bisa bantu gue lacak keberadaan Nara nggak?"

"KENAPA ADEK GUE BISA DI CULIK ANJING,"

"LO NGGAK USAH MARAH-MARAH GOBLOK, JANGAN NAMBAH MASALAH,"

"GIMANA GUE NGGAK MARAH ADEK GUE HILANG BANGSAT,"

Melihat Naufal yang sedang emosi menelepon dengan Aldo, Farhan berinisiatif untuk merebut ponsel Naufal, kalau di biarin mereka tidak akan menemukan Nara tapi malah memperburuk keadaan.

"KALIAN NGGAK USAH BERANTEM BEGO, KALIAN BERANTEM NGGAK BAKAL BUAT NARA KETEMU BANGSAT," ucap Farhan berteriak di depan Naufal dan di depan ponsel Naufal yang membuat Naufal dan Aldo kaget.

"Kak lo bisa bantu kita nggak? Jangan emosi, kalau kalian emosi nggak bakal buat Nara ketemu, kita harus kerja sama buat nemuin Nara secepatnya kak, kita butuh bantuan lo,"

"Gimana gue nggak emosi, kalian nggak becus jagain adek gue,"

"Iya kita tau kak, tapi kak Aldo nggak tau kejadiannya gimana, jadi bisa nggak kak bantuin kita? Disini nggak kakak aja yang khawatir sama Nara, tapi gue sama Naufal juga khawatir kak,"

Setelah Farhan mengucapkan itu, Aldo memutuskan panggilan sepihak, ia segera melacak keberadaan Nara.

Tidak lama setelah itu, Aldo mengirimkan alamat dimana Nara berada.

Nara di berada di sebuah gubuk tua di tengah hutan, jarang sekali ada orang disana karena gubuk tersebut berada di tengah hutan lebat.

Naufal dan Farhan langsung menuju dimana Nara berada untuk menyelamatkannya segera.

Tidak lupa juga Naufal memberitahu bodyguard siapa tau nanti ia butuh bantuan.

Sampainya di gubuk tua tersebut, Naufal dan Farhan masuk dengan sangat hati hati, mereka tidak tau apa ada jebakan disini atau tidak.

Saat sampai di dalam gubuk tersebut, Naufal melihat Nara yang di ikat dengan kuat dengan keadaan Nara yang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

Nara pingsan dengan tangan dan kaki yang di ikat kuat, pipi yang banyak memar akibat tamparan yang kuat.

"Ra bangun Ra bangun," ucap Naufal mengguncang tubuh Nara supaya ia bisa bangun.

Farhan segera melepaskan tali yang mengikat tangan dan kaki Nara.

Tapi belum sempat Farhan melepaskan semua tali yang mengikat Nara ada seseorang yang masuk kedalam gubuk tersebut.

Prok prok prokk!

"Saya pikir kalian tidak akan menyelamatkan anak pungut ini,"

"Jaga mulut anda! Jangan asal bicara di depan saya atau anda tinggal nama!"

"Hahahaha buat apa anda menyelamatkan anak pungut ini dan menaruhkan nyawa anda sendiri? Dasar anak bodoh!"

"Anda pikir saya akan mati di tangan anda? Jangan mimpi! Anda yang akan mati di tangan saya!"

"Oh ya?" ucap pria itu meremehkan Naufal.

Dan setelah itu datanglah 10 orang berbadan kekar masuk kedalam gubuk tersebut.

"Sudahlah, anda menyerah saja anak muda, lebih baik anda pergi dari pada menyelamatkan gadis bodoh ini dan nyawa anda taruhannya, biarkan dia jadi mainan saya,"

"Bangsat!" ucap Naufal dan hendak menyerang pria itu tapi di hadang oleh 10 orang ank buah dari pria itu.

Dan terjadilah perkelahian antara Naufal dengan 10 orang yang berbadan kekar itu.

Untung saja Naufal sudah sangat jago bela diri, ia sangat pintar dalam hal seperti ini.

Setelah melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Nara, Farhan juga ikut menolong Naufal yang tengah berkelahi dan meletakkan Nara di tempat yang lebih aman, walaupun Nara belum sadarkan diri.

Tidak lama setelah itu, 10 ank buah pria tadi sudah tumbang dan tinggal nyawa.

Hanya tinggal pria yang di yakini Naufal adalah dalang dari penculikan Nara.

"Apa? Anda mau kabur sekarang?"

"Hahaha, anda pikir saya takut karena anda sudah bunuh anak buah saya?"

"Hahaha tidak Naufal Biantara, saya tidak takut sama sekali, karena ini hanya bagian kecil dari rencana saya,"

"Bangsat!" ucap Naufal dan mengarahkan pistol nya ke arah pria itu.

Pria itu jatuh dengan darah yang keluar dari dadanya, Naufal tepat menembak pria itu di jantungnya.

Tanpa Naufal dan Farhan sadari, Nara sudah sadar semenjak Naufal membunuh anak buah dari pria tua itu.

Nara melihat dengan jelas pembunuhan yang di lakukan Naufal dengan benda tajam lainnya, dan juga melihat Naufal menembak pria tua itu.

"Kak,"

"Ra, Kamu udah sadar dari kapan?" ucap Naufal, ia takut Nara melihat semua kejadian tadi.

"Aku liat semuanya kak, kenapa kakak bunuh mereka?"

"Karena mereka memang pantas di bunuh Ra!"

"Nara takut kak,"

Naufal sadar ia telah membentak Nara dan membuat Nara ketakutan.

"Maaf, kita pulang sekarang ya,"

"Mereka gimana kak?"

"Orang suruhan kakak bakal kesini untuk membereskan ini semua,"

"Ayo Han!" ucap Naufal dan menggendong Nara untuk keluar dari gubuk tua itu diikuti oleh Farhan.

TBC

Salam manis dari author cantik:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang