Kinara || 52

10K 701 16
                                    

Saat ini Aldo, Rey, Naufal, dan juga Nathan berada di dalam ruang kerja untuk membicarakan kepergian Nara.

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa Aldo juga mengajak Rey untuk membicarakan kepergian Nara saat ini. Itu karena Aldo merasa Rey mengetahui sesuatu tentang kepergian Nara.

Karena dalam beberapa hari ini, Aldo perhatikan Nara sangat dekat dengan Rey. Selalu pergi kemana-mana berdua, apalagi  melihat Rey tidak pergi saat perdebatan keluarga nya tadi. Sangat mencurigakan. Karena itu Aldo yakin Rey mengetahui tentang keberadaan Nara saat ini.

Tapi Aldo tidak mau salah ambil langkah, ia tidak perlu menanyakan langsung kepada Rey, karena Aldo yakin Rey tidak akan memberitahunya.

"Kita harus cari Nara secepatnya," ucap Aldo memulai pembicaraan.

"Cih, tumben lo kasih tau gue. Biasanya juga lo lakuin sendiri. Lo kan nggak butuh bantuan kita semua, lo nggak sanggup cari tau keberadaan Nara sendirian?" ucap Naufal.

"Lagian ngapain juga lo bawa si biang masalah kesini. Yang ada Nara nggak ketemu tapi di CULIK sama bokapnya," ucap Naufal menyindir Nathan.

Sedangkan Nathan, ia hanya diam tanpa ingin merespon ucapan dari saudara kembarnya ini. Ia tidak mau menambah masalah baru, dari pada menambah masalah lebih baik ia diam.

"Sekarang nggak waktunya berdebat, kita harus pikirin gimana Nara di luar sana," ucap Aldo.

"Lo sendiri yang bilang nggak perlu cari Nara kak, kenapa sekarang lo mau cari Nara?" tanya Nathan.

"Kita harus pastiin Nara baik-baik aja di luar sana. Nara harus tetap di dalam pengawasan kita, tanpa dia bertemu dengan kita," ucap Aldo.

"Jadi maksud lo kita harus jaga Nara diam-diam?" tanya Rey.

"Ya lo benar. Gue harus pastiin dia nggak kenapa-kenapa," ucap Aldo.

"Nathan lo bisa lacak keberadaan Nara?" tanya Aldo kepada Nathan.

"Gue coba," ucap Nathan dan mencoba melacak keberadaan Nara dari laptop Aldo.

"Nggak bisa kak, handphone nya di tinggal di kamar. Gue juga udah bobol cctv tetangga dan gue liat Nara naik taxi," ucap Nathan.

"Lo nggak bisa lacak lagi?" tanya Aldo.

"Gue nggak sehebat itu kak,"

"Kenapa nggak lo liat dari kalung Nara?" ucap Naufal.

Setelah itu Aldo langsung melacak Nara dengan kalung pemberian Aldo. Tapi tetap saja hasilnya nihil. Nara melepaskan kalung itu.

Aldo tidak menyerah sampai di situ. Ia mencoba membuka penyadap suara yang ada di kalung Nara. Mungkin ia akan mendapatkan informasi di sana.

Tetapi tetap saja, hasilnya Nihil. Tidak ada informasi sedikitpun di sana. Karena Nara tau kalung itu tidak kalung sembarangan.

Kak Aldo maafin Nara ya, Nara buka kalung ini sekarang. Tapi besok kalau Nara pulang Nara pakai lagi. Jangan cari Nara ya kak, Nara tau kak Aldo pasti berusaha cari Nara. Nara sayang kak Aldo.

Itu suara Nara terakhir kali dari kalungnya.

"Mau kita cari dimana lagi kak?" ucap Nathan sedikit khawatir.

Ya Nathan mengkhawatirkan Nara sekarang. Ia takut Nara kenapa-kenapa di luar sana.

Memang dulu Nathan ingin membunuh Nara. Tapi setelah ia tau Nara adalah adiknya perasaan gelisah dan khawatir terhadap Nara. Apalagi memikirkan daddy nya yang pasti juga tidak bisa melacak keberadaan Nara.

Naufal dan Nathan sibuk dengan pikiran mereka bagaimana cara menemukan Nara. Jika mereka memasang poster berita kehilangan pasti akan membuat Nara tidak nyaman dan seperti buronan.

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang