Kinara|| 33

50.9K 4.8K 587
                                    

Sudah setahun lamanya Nara, Bella, Nesya dan Clara disibukkan tujuannya yaitu harus wisuda dalam waktu setahun.

Dan akhirnya, tujuan mereka tercapai. Tepat hari ini, hari dimana mereka berempat wisuda, begitu juga dengan Naufal dan Farhan.

Dalam waktu setahun belakangan ini, mereka sangat disibukkan sampai tidak ada waktu hanya untuk sekedar bermain main.

Hari hari mereka disibukkan dengan bolak-balik ke perpustakaan, mereka sampai pulang jam 8 jam atau jam 9 malam karena lupa waktu.

Kalau perpustakaannya di tutup atau mereka bosan dengan suasana perpustakaan biasanya mereka akan pergi ke cafe terdekat hanya untuk sekedar mengganti suasana.

Sedangkan Ziro, ia masih tetap gencar mendekati Nesya bahkan ia juga mendekati Nara untuk menjalankan misinya mencelakai Nesya dan juga Nara.

Ziro sering mengajak Nesya pergi bersamanya, tapi Nesya selalu menolak dengan alasan ia harus keperpustakaan, kadang juga karena paksaan akhirnya Nesya mau ikut bersama Ziro tapi ditahan oleh Naufal ataupun Nara supaya Nesya tidak ikut bersama Ziro.

Ziro juga sudah wisuda bersama Nara, Bella, Nesya, Clara, Naufal, dan juga Farhan, Karena ia lebih dahulu kuliah di banding mereka tetapi dulu ia tidak berkuliah di universitas Nara.

"Ayah bunda," teriak Nara dan Bella saat melihat ayah dan bundanya datang di acara wisudanya.

Padahal yang mereka tau, keluarganya tidak datang saat acara wisudanya. Selama 2 tahun berkuliah, ayah dan bunda mereka hanya sesekali mengunjungi mereka dan juga sebentar saja.

Nara dan Bella berlari kearah orang tuanya, diikuti juga dengan Nesya dan Naufal tentunya.

Sedangkan Clara dan Farhan sudah bersama orang tua mereka dari tadi. Orang tua mereka juga datang dalam acara penting ini.

"Ayah sama bunda datang?"

"Iya dong sayang, nggak mungkin kita nggak datang,"

"Kita seneng banget ayah sama bunda datang, kita pikir kalian nggak datang,"

"Gak mungkin kita nggak datang sayang, bunda bangga banget sama anak-anak bunda,"

"Ayah juga bangga sama kalian,"

"Sekarang rencana kalian apa? Mau pulang?"

"Iya bun, karena itu kita pengen cepat-cepat selesain kuliah kita, kita itu pengen pulang,"

"Jadi mau pulang kapan?" tanya ayah.

"Seminggu lagi mungkin yah, Aku sama Nara mau temani Nesya dulu kerumahnya, dia juga mau ikut pulang sama kita,"

"Beneran Sya mau ke rumah? Bunda takut kamu trauma lagi sama kejadian itu," ucap bunda sedikit khawatir.

"Iya Sya, kalau kamu belum sanggup pulang juga nggak apa-apa, kakak juga nggak paksa kamu," ucap Naufal yang juga khawatir.

"Enggak apa-apa bun, kak, aku udah pikirin buat pulang ke rumah kita udah dari jauh-jauh hari, bunda sama kak Naufal nggak usah khawatir gitu,"

"Maaf kakak telat," ucap Aldo yang baru sampai di tempat mereka.

"Kak Aldo," ucap Nara, Bella, dan Nesya bersamaan dan memeluk Aldo.

"Acaranya udah selesai?"

"Udah kak, udah dari tadi,"

"Maaf ya kakak telat, ada urusan tadi sebentar,"

"Iya kak nggak apa-apa, kak Aldo datang aja kita udah seneng banget,"

Mereka semua tengah asik dengan bercerita banyak hal, mulai dari yang penting sampai membicarakan hal yang tidak penting sekalipun.

Sampai tiba-tiba Ziro datang di tengah-tengah keceriaan keluarga yang baru bertemu itu.

"Nesya," ucap Ziro pada Nesya.

"Ehh kak kuman, btw selamat ya kak, aku nggak nyangka kita bakal wisuda bareng kaya gini,"

"Gue juga nggak nyangka,"

"Siapa tadi? Kak kuman? Nggak baik ngasih nama temen kaya gitu Sya," tegur bunda.

"Nggak apay kok tante, aku udah biasa di panggil kek gitu sama mereka bertiga," ucap Ziro sangat sopan.

"Untung temen kalian baik, kalau nggak udah di tuntut kalian atas pencemaran nama baik," ucap bunda lagi.

"Nama kamu siapa? Kok saya kek nggak asing sama wajah kamu,"

"Nama aku Ziro om,"

"Ada apa lo kesini?" tanya Naufal to the point.

"Gue mau ajak adek lo keluar,"

"Nggak bisa, gue nggak izinin Nesya pergi sama lo!" ucap Naufal tegas.

"Fal nggak baik ngomong kek gitu," tegur bunda pada Naufal.

"Maaf bun,"

"Maaf kak aku nggk bisa, aku harus pergi sama kak Naufal hari ini, maaf banget aku udah nolak ajakan kak kuman terus,"

"Sekali ini aja Sya, gue mau pindah dari sini, jadi nggak bakal bisa ketemu sama lo lagi,"

"Pindah kemana kak? Kenapa pindah?"

"Ke Indonesia, gue harus bantu Daddy ngurus perusahaan disana,"

"Aku juga mau ke Indonesia kak, seminggu lagi mungkin, maaf banget kak, tapi sekarang aku haru pulang kerumah orang tua aku,"

"Atau nanti gue jemput lo disana aja?"

"Kak kuman yang ganteng, kan Nesya udah nolak, jangan di paksa dong sepupu aku, dia mau seminggu ini di rumah orang tuanya, jadi jangan di paksa, kalau nggak ada apa-apa lagi kakak boleh pergi dari sini," ucap Nara yang sudah sedikit risih dengan Ziro.

"Ra nggak boleh ngusir temen kaya gitu," ucap ayah.

"Aku nggak ngusir yah, cuma aku risih aja dia paksa Nesya kaya gitu,"

Awas aja lo! Dalam waktu singkat ini lo berdua akan lenyap di tangan gue-batin Ziro yang tidak suka dengan sikap Nara padanya.

"Yaudah deh Sya lain kali aja, om tante aku pergi dulu ya,"

"Iya kamu hati-hati ya, titip salam buat orang tua kamu,"ucap bunda.

Sedari tadi Aldo hanya memperhatikan gerak-gerik Ziro yang sangat gencar ingin membunuh Nara dan Nesya.

Lo benar-benar dipengaruhi oleh Bokap lo Nathan, sampai-sampai lo mau bunuh adek kandung lo sendiri? Gue tunggu penyesalan lo sama bokap lo!-batin Aldo dan melihat Ziro masuk kedalam mobil hitam miliknya.

"Dia siapa Sya? Kok ayah kek nggak asing sama wajahnya,"

"Dia temen aku yah, nggak asing gimana yah? Ayah pernah ketemu dia ya?"tanya Nesya.

"Mungkin waktu ayah meeting sama perusahaan orang tuanya terus ayah ketemu sama dia," ucap Aldo.

"Mungkin, bisa jadi juga yang kamu bilang,"

"Ayah sama bunda mau kerumah atau ke apartemen? Aku mau kerumah sekarang sama Kak Naufal, kak Aldo, Nara sama Bella juga, ayah sama bunda ikut?"

"Nanti ayah sama bunda nyusul, kita ke apartemen aja dulu,"

"Iya bunda sama ayah hati-hati ya,"

"Iya kalian juga hati hati,"

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang