Kinara|| 47

62.3K 5.5K 803
                                    

Sekarang Nara dan Rey sudah berada di rumah keluarga Vania, dulu rumah ini juga termasuk rumah Nara sebelum dirinya di usir oleh kedua orang tuanya.

Nara menatap dalam bangunan yang ada di depannya saat ini, sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil namun banyak kenangan yang tersirat di dalamnya.

Rumah ini adalah tempat dimana Nara dibesarkan dan juga rumah ini menjadi saksi bisu dimana dirinya diusir oleh kedua orang tuanya.

Dan juga kejadian itu yang membuat Nara tau siapa dirinya yang sebenarnya.

Sekarang Nara harus memastikan terlebih dahulu, apa benar ia adalah anak kandung dari Via dan Daffy.

"Kita masuk sekarang kak," ucap Nara dan melangkah ke dekat pintu masuk, begitu juga dengan Rey yang mengikuti dari belakang.

"Kamu beneran Ra?" tanya Rey kurang yakin dengan keputusan Nara yang akan menanyakan langsung kepada orang tuanya.

"Kak Rey tenang aja, aku yakin semua akan baik-baik aja,"

Tok tok tok!

Nara mengetuk pintu rumah itu dan tidak lama setelah itu keluar wanita paruh baya yang tidak lain adalah mantan ibunya.

Ya, sebut saja mantan ibu.

"Rey, kamu ngapain kesini? Vania baru aja berangkat kerja," ucap Lasti saat membuka pintu dan melihat Rey di sana.

"Kamu siapa?" tanya Lasti juga saat melihat Nara.

"Aku Nara tante, adeknya kak Aldo," ucap Nara pada Lasti.

"Oh adeknya Aldo, ada apa nak?" tanya Lasti ramah, sangat ramah karena Nara menyebutkan bahwa ia adalah adeknya Aldo.

"Iya jadi aku sama Kak Rey ada perlu sama tante bukan sama Kak Vania sebenarnya," ucap Nara pada Lasti.

Mendengar itu, Lasti langsung menyuruh Nara dan Rey masuk kedalam rumahnya.

Nara berusaha berbicara seperti biasanya, supaya Lasti tidak curiga bahwa ia adalah Reina.

Berbeda dengan Nara yang sibuk mengatur degup jantungnya karena deg-degan berbicara dengan Lasti, Rey malah diam saja melihat interaksi mereka.

Kembalilah sifat Rey yang sebenarnya jika tidak berbicara dengan Nara, ia tidak akan peduli dengan orang di sekitarnya, Rey akan cuek begitu saja kepada orang-orang tersebut.

"Katanya bakal baik-baik aja, tapi belum aja apa-apa jantungnya udah mau copot," ucap Rey pada Nara.

Rey sedari tadi memperhatikan Nara yang sibuk dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat, mungkin karena gugup berbicara dengan orang yang telah mengusirnya.

"Apaan sih kak, aku baik-baik aja kok," ucap Nara mengelak ucapan Rey.

"Nggak usah ngelak kamu, kamu aja gugup kan? Ngaku deh,"

"Siapa juga yang gugup,"

"Nih tangan kamu aja sampai dingin kek gini," ucap Rey dan memegang tangan Nara.

Nara tidak menghiraukan ucapan Rey lagi, ia terus mengikuti Lasti yang membawa mereka masuk kedalam rumahnya.

Sampainya di dalam rumahnya Lasti, tepatnya di ruang tamu, Nara dan Rey di persilahkan untuk duduk oleh Lasti.

"Kalian ada perlu apa sama tante?" tanya Lasti pada Rey dan Nara.

"Aku mau tanya tentang Reina tante," ucap Nara langsung ke intinya.

"Kenapa dengan Reina? Kamu kenal sama Reina?" tanya Lasti.

"Iya aku temannya Reina tan, tapi udah dua tahun ini aku nggak pernah ketemu dia lagi," ucap Nara.

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang