Sampainya di cafe tempat Nara dan Ziro ketemu, mata Nara tertuju pada Ziro yang sedang duduk sendirian menikmati minumannya.
"Kak, maaf aku telat," ucap Nara dan duduk di depan Ziro.
"Lo buang-buang waktu gue,"
"Ya kan aku udah minta maaf kak,"
"Lo pikir nungguin lo satu jam lima belas menit itu enggak lama? Lo buang-buang waktu gue tau gak, kerjaan gue banyak,"
"Iya iya aku minta maaf, tadi aku lama di pemakaman terus juga kesini itu lama kak, ngerti dong,"
"Jadi ngapain lo ajak gue ketemuan? Nesya mana?"
"Nesya udah pulang, ada yang mau aku tanyain sama kak kuman,"
"Apa?"
"Soal di pemakaman tadi kak, tadi waktu aku di parkiran aku liat kak Kuman di makam orang tua Nesya atau makam dekat sana? Aku enggak tau pasti sih kak kuman di makam orang tua Nesya atau makam nyokap kakak dekat sana?"
"Lo liat gue?"
"Iya kak, aku liat kak kuman, jadi aku penasaran aja sih nyokap kakak siapa,"
"Gue tau lo udah tau semuanya,"
"Maksud kak kuman,"
"Jangan kek orang bego Rei, lo tau kan gue siapa?"
"Rei?"
"Iya, anak yang di pungut oleh keluarga Biantara, lo nggak perlu nutupin itu semua dari gue karena gue udah tau semuanya, dan lo juga tau siapa gue sebenernya,"
"Aku memang anak pungut di keluarga Biantara kak, tapi apa nggk ada kata-kata yang lebih baik dari kata anak pungut?" ucap Nara karena ucapan Ziro membuatnya sakit hati.
"Enggak," ucap Ziro singkat.
Nara hanya diam tidak menanggapi ucapan Ziro, jujur ia tersinggung dengan ucapan Ziro tentang ia anak pungut.
Nara akui ia memang anak pungut atau anak angkat dikeluarganya sekarang, tapi apa tidak ada kata yang lebih baik dari itu. Keluarga angkatnya saja tidak pernah menyebutnya dengan sebutan anak pungut, lah ini bukan siapa siapa tapi bilang ia anak pungut.
"Lo masih mau tetap diam kaya gini? Gue pergi sekarang!"
Kalau aku biarin kak kuman pulang, aku nggak bakal dapat penjelasannya sekarang, tapi malah dapat sakit hati, aku nggak mau usaha aku sia-sia-batin Nara.
"Jangan! Kak Nathan jangan pulang, aku mau tau semuanya,"
"Gue tau lo tau kalau gue Nathan dan semuanya,"
"Nama asli kak kuman Nathan kan? Kenapa harus nyamar jadi Ziro? Kenapa kak Nathan selalu berusaha celakain Nesya? Dan apa hubungan kakak sama Nesya? Sama makam orang tua Nesya?" tanya Nara bertubi-tubi, ia sangat penasaran sekarang.
"Gue yakin lo pasti mau tanya soal ini,"
"Jawab aja kak,"
"Iya gue Nathan, gue nyamar kaya gini buat balas dendam gue sama keluarga lo, terutama Nesya!"
"Balas dendam? Kenapa kak?"
"Lo nggak perlu tau!"
"Aku harus tau semuanya kak! Ini menyangkut keluarga aku!"
"Keluarga lo? Ingat, lo cuma anak pungut,"
"Karena aku anak pungut aku harus lindungi keluarga aku!"
"Lo pikir gue bodoh? Lo tanya ini semua biar lo tau gimana cara lindungi anak pungut itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara (Completed)
Teen FictionDiusir dari rumah oleh keluarganya sendiri karna tidak sengaja menabrak seseorang, yang tidak lain adalah anak dari bos papanya sendiri yang mengakibatkan papanya menjadi seorang pengangguran. Kehidupan Reina langsung berubah saat itu juga. Dibenci...