Keesokan harinya, seperti biasa Nara, Nesya, Bella, dan Clara pergi ke kampus bersama, tapi bedanya sekarang Naufal dan Farhan ikut bersama mereka.
Sampainya di kampus, mereka berpencar, karena jurusan mereka berbeda.
"Nesya," panggil seseorang di belakang Nesya.
"Kak kuman," ucap Nesya juga, karena memang yang memanggilnya adalah Ziro.
"Lo nggak sama teman-teman lo?"
"Enggak kak, kita beda jurusan, aku sama Clara aja yang sama jurusan,"
"Hm gitu, terus Clara mana? Kenapa lo sendirian?"
"Clara tadi mau ke toilet dulu kak, jadi aku duluan aja, nanti dia nyusul,"
"Oh ya Sya, nanti gue mau ngajakin lo ke rumah gue, daddy gue mau ketemu sama lo,"
"Daddy kak kuman kenal sama aku?"
"Gue yang cerita tentang lo ke daddy, jadi daddy gue mau ketemu lo, lo bisa?"
"Hm aku bisa aja kak, tapi mau apa ya? aku nggak enak soalnya, lagian nggak pernah juga ke rumah cowok,"
"Kalau lo nggak mau juga nggak apa apa Sya, gue ngerti kok,"
"Aku mau kak,"
"Jadi lo mau ke rumah gue nanti?"
"Nggak! Gue nggak izinin adek gue pergi sama orang asing!" ucap Naufal yang sudah berada di samping Nesya dan merangkul Nesya.
"Kak aku nggak enak nolak permintaan daddy nya kak Ziro,"
"Kamu nggak nolak, tapi kakak yang gak izinin,"
"Dia siapa lo Sya? Ngelarang lo kaya gini? Pacar lo?" tanya pura pura tidak kenal.
"Gue kakaknya,"
"Oh dia kakak lo Sya?,"
"Iya kenapa? Nggak suka?" bukan Nesya yang menjawab tapi Naufal.
"Kalau lo enggak bisa juga enggak apa-apa Sya, nanti gue bilangin sama bokap kalau lo nggak di izinin sama kakak lo," ucap Ziro pada Nesya dan tanpa melirik pada Naufal.
"Beneran nggak apa-apa kak?"
"Iya nggak apa-apa,"
"Sya kamu masuk gih, kakak mau ngomong sama dia,"
"Iya kak, tapi ingat, jangan macam-macam,"
"Makasih kak kuman," ucap Nesya dan pergi dari sana.
"Nama gue Ziro," teriak Ziro pada Nesya.
"Iya kuman," balas Nesya.
"Gue peringatin sama lo jangan deketin adek gue lagi!"
"Gue nggak deketin adek lo, gue cuma temenan sama dia,"
"Tapi gue larang lo temenan sama dia!"
"Adek lo sendiri nggak masalah tu temenan sama gue, kenapa lo yang ngelarang?"
"Karena gue kakaknya, jadi gue berhak nentuin sama siapa dia boleh temenan,"
"Gue tau lo kakaknya, tapi tetap aja lo nggak berhak ngatur-ngatur Nesya buat temenan sama siapa aja,"
"Karena gue mau lindungin adek gue dari orang-orang licik seperti lo!"
"Gue peringatin sekali lagi, jangan deketin adek gue lagi!" ucap Naufal dan berlalu pergi dari sana.
Naufal Naufal, lo bego banget jadi orang, lo rela taruhin nyawa lo cuma buat lindungi anak pungut kaya Nesya yang lo bilang adek lo itu? Lo bego Naufal, lo bego!
Keluarga Biantara memang bodoh! Menjaga dua orang anak pungut sekaligus, yang satu dari bayi, yang satu lagi dari tamat SMA, di kuliahin tempat yang mahal kek gini lagi.
Keluarga mereka memang bodoh, rela keluarga nya hancur karena 2 anak pungut.
Hahaha ingat, gue akan buang sampah di keluarga lo Fal.
Daddy tenang aja, Nathan akan balas dendam atas kematian mommy dan hancurnya keluarga kita, Nathan janji dad, Nathan akan buat mereka menderita seperti mereka buat Nathan dan daddy menderita dulu.-batin Ziro a.k.a Nathan.
TBC
Salam manis:)
@cahyarmdnti
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara (Completed)
Teen FictionDiusir dari rumah oleh keluarganya sendiri karna tidak sengaja menabrak seseorang, yang tidak lain adalah anak dari bos papanya sendiri yang mengakibatkan papanya menjadi seorang pengangguran. Kehidupan Reina langsung berubah saat itu juga. Dibenci...