Pagi ini adalah pagi dimana Reina sudah tidak ada lagi yang ada hanya Nara, Kinara.
"Pagi ayah, bunda, Bella, kak Aldo,"
"Pagi Nara,"
"Perfect," ucap Aldo saat melihat penampilan Nara yang sudah mulai berubah.
Karena memang malam hari keluarga baru Nara sudah menyuruh Nara untuk merubah penampilan Nara supaya lebih feminim karena dulu penampilan Nara sedikit tomboy.
"Kamu cantik banget sayang," puji bunda pada Nara.
"Iya Ra, kamu lebih feminim, tapi menurut aku kamu harus ganti gaya rambut, terus di tambah kaca mata,"
"Bener kata Bella, kalau kaya gini masih keliatan Reinanya. Kamu jangan sungkan sungkan sama kita, sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab kita."ucap ayah.
"Iya ayah Nara nggak sungkan-sungkan kok, nanti Nara juga ganti gaya rambut, tapi Nara nggak suka pakai kaca mata Bell, kalau pakai kaca mata bawaannya risih terus apalagi di liatin orang-orang,"
"Kalau menurut kakak, kamu harus pakai kaca mata Ra. Kalau kamu nggak pakai kaca mata masih keliatan Reina nya. Nanti kamu beli kaca yang nggak mencolok, pokoknya ngikuti gaya kaca mata anak-anak sekarang," ucap Aldo.
"Iya kak nanti Nara beli kaca mata juga deh," ucap Nara.
"Nanti kita beli 5 Ra," ucap Bella.
"Sekarang kita sarapan dulu, setelah itu Bunda Bella sama Nara pergi beli perlengkapan buat Nara sama isi kamarnya,"
"Ayah sama kak Aldo nggak ikut?"
"Nggak Bell, kakak sama ayah mau ngurus identitas Nara dulu sama kita ada meeting siang ini,"
Setelah itu mereka sarapan dengan tenang dan sesekali ada candaannya.
Setelah selesai sarapan, ayah sama Aldo pamit untuk pergi bekerja dan tinggallah bunda Bella dan Nara di rumah.
"Kita ke mall sekarang yuk bun," ucap Bella pada bundanya.
"Hmm iya bun tapi temanin Nara kerumah sakit dulu ya bun, Bell?"
"Kamu ngapain kerumah sakit?"
"Iya Nara, kamu ngapain kerumah sakit? Kamu sakit?"
"Nggak bun, Nara nggak sakit tapi Nara mau liat kondisi orang yang Nara tabrak kemaren, bagaimanapun itu salah Nara, hmm Nara juga mau minta maaf sama dia dan minta supaya papa bisa bekerja lagi di perusahaan dia."
Bagaimanapun papa kandungnya menyakitinya, Nara tetap sayang pada papanya. Ia kecewa dan sangat kecewa, tapi bagaimanapun dia adalah papa kandung Nara.
"Hmm yaudah nanti kita kesana dulu, bunda juga mau liat kondisi dia, bunda yakin dia pasti mau maafin kamu,"
"Tapi Nara takut bun,"
"Gausah takut Ra, ada kita kan bun."
"Iya sayang, kamu gak usah takut."
***
Sampainya dirumah sakit, Nara, Bella, dan bunda pun masuk kerumah sakit itu dan mencari ruangan Reyvan.
Tapi saat menuju ruangan pak Reyvan, ada orang yang memanggil Tasya-bunda mereka dan mengajak bunda untuk pergi bersamanya.
"Bunda ada urusan sebentar kalian pergi aja dulu nanti tunggu bunda di mobil," ucap bunda dan di angguki oleh Bella dan Nara.
"Bella Nara kalian harus hati-hati, ingat kalau nggak ada orang baru kalian masuk ruangannya, jangan sampai kalian bertemu dengan orang lain kecuali orang yang kamu tabrak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara (Completed)
Fiksi RemajaDiusir dari rumah oleh keluarganya sendiri karna tidak sengaja menabrak seseorang, yang tidak lain adalah anak dari bos papanya sendiri yang mengakibatkan papanya menjadi seorang pengangguran. Kehidupan Reina langsung berubah saat itu juga. Dibenci...