Kinara|| 36

53.6K 5.1K 203
                                    

Sekarang Nara dan Rey berada di taman komplek dekat rumah Nara. Setalah bersiap-siap tadi mereka langsung pergi agar pulang tidak kemalaman.

"Kak Rey ngapain sih ngajakin aku keluar segala, mau kasih aku sambutan karena udah wisuda dalam waktu singkat terus udah pulang juga,"

"Ngepet kamu, siapa juga yang mau kasih sambutan sama orang kek kamu,"

"Ngarep kak ngarep, ngepet beda lagi,"

"Sebenarnya ada apa sih kak, aku pengen cepat-cepat pulang nih, atau jangan-jangan bener yang di bilang kak Aldo, kak Rey suka ya sama aku? Mau nembak aku ya? Takut nanti aku udah punya cowok terus kak Rey galau karna ditikung cowok aku, nih aku kasih tau aku nggak suka sama kak Rey, jangan nembak aku, aku nggak bakal terima, aku tolak,"

"Siapa juga yang mau nembak cewek kek kamu,"

"Udah deh kak, jangan lama-lama, to the point aja, aku capek pengen tidur,"

"Nggak ada yang larang kamu tidur,"

"Aku nggak becanda ya kak, atau nggak aku tinggalin nih, aku mau pulang,"

"Itu aja ngambek, kalau mau pulang ya pulang aja, kunci mobil sama kakak, mau pulang sama apa?"

"Jalan kaki," ucap Nara dan berdiri untuk segera pulang.

"Ngambekan kamu,"

"Kak Rey mau ngomong apa? Cepetan deh,"

"Tapi kamu harus jujur Ra,"

"Iya-iya aku jujur, ngapain juga aku bohong nggak guna banget,"

"Kamu Reina kan Ra? Orang yang udah nabrak kakak 2 tahun yang lalu,"

Deg!

Ucapan dari Rey barusan membuat Nara berubah tegang seketika, ia tidak tau harus menjawab apa dan tidak boleh keliatan grogi di depan Rey, kalau tidak pasti penyamarannya ketahuan langsung.

Dari mana kak Rey tau kalau aku Reina? Gak mungkin kak Aldo yang kasih tau-batin Nara

"Reina mana sih kak, aku Nara. Keluarga Biantara, kembaran Bella, adek kak Aldo, anak ayah sama bunda, sepupu Nesya sama kak Naufal," ucap Nara menyembunyikan rasa gugupnya.

"Kamu nggak bisa bohong lagi Ra, kakak udah nyelediki ini dari lama dan memang terbukti kamu itu Reina adeknya Vania,"

"Kak Rey ngaco deh, jangan aneh aneh deh kak,"

"Udahlah Ra, kamu ngaku aja kalau kamu beneran Reina, nggak perlu kamu sembunyiin lagi semuanya sama kakak,"

"Iya saya Reina, anak yang diusir sama orang tuanya sendiri karena menabrak anak bosnya, kenapa? Anda mau buat membuat saya menderita lagi? Anda mau saya kehilangan keluarga saya lagi? Mau membuat saya menderita lagi?" ucap Nara yang emosi sambil menangis yang sudah mengganti kata aku-kamu menjadi saya-anda.

"Enggak Ra, kakak minta maaf, ini semua salah kakak, kejadian dua tahun lalu itu semuanya salah kakak," ucap Rey yang penuh penyesalan saat melihat Nara menangis.

"Anda baru sadar sekarang? Saat saya udah bahagia? Anda mau apalagi sekarang? Mau saya menderita lagi?"

"Maafin kakak Ra, kakak akan lakuin apapun supaya kamu maafin kakak, termasuk membawa kamu ke keluarga kamu,"

"Minta maaf? Setelah apa yang anda lakukan terhadap saya? Dan saya harus memaafkan anda? Anda pikir, berapa penderitaan saya selama ini,"

"Kakak akan lakuin apapun supaya kamu maafin kakak, kamu mau balik ke keluarga kamu? Kakak akan buat kamu balik ke keluarga kamu lagi, nggak akan ada yang berani nyakitin kamu lagi,"

"Tanpa anda sadari, anda sudah menyakiti saya,"

"Ra maaf,"

"Hahahaha selain jorok, kak Rey juga cengeng ya kek cewek aja," ucap Nara tertawa dan menghapus sisa sisa air matanya.

"Kamu nggak marah karena kakak kamu jadi di usir dari rumah?"

"Mau marah sih tapi udah berlalu juga, kita nggak akan bisa kembali ke masa lalu, dan juga sekarang aku lebih bahagia, jadi nikmati aja hidup sekarang,"

"Tapi kan itu semua kesalahan kakak Ra, kakak akan lakuin apa aja deh asal kamu maafin kakak,"

"Aku udah maafin kak Rey jauh sebelum kak Rey minta maaf, aku cuma minta kak Rey jaga rahasia ini,"

"Sebelumnya aku juga udah duga kalau semua ini akan terjadi tinggal tunggu waktu aja, karena setiap kebohongan pasti akan terbongkar sama kaya penyamaran aku, pasti akan terbongkar suatu saat nanti,"

"Kakak janji akan rahasiain ini semua,"

"Tapi kenapa kamu bisa mirip banget sama Bella? Kenapa Vania juga nggak sadar kalau kamu adeknya, atau jangan-jangan kamu memang kembaran Bella, dulu kakak pernah liat foto bayi perempuan kembar dirumah kamu, "

"Bella memang punya kembaran kak, tapi hilang waktu masih bayi, Aku nggak mirip banget sama Bella, mirip dikit aja kak, cuma penampilan aja disamain sama Bella, aku juga nggak tau kenapa bisa mirip banget waktu udah di samain semuanya, kalau soal kak Vania sih mungkin karena aku mirip sama Bella,"

"Bisa jadi kamu memang kembaran Bella, kalian mirip banget,"

"Aku kadang juga mikir kaya gitu sih kak, apa bener aku kembaran Bella, tapi nggak tau deh, biar waktu aja yang jawab semuanya,"

"Tapi kalau aku nggak penampilan feminim banget kaya Bella, kita nggak terlalu mirip kok, sebentar kak coba liat penampilan aku kek gini," ucap Nara dan mengeluarkan tisu dari dalam tas yang selalu ia bawa kemana mana.

Nara mulai membersihkan makeup tipis yang ada di wajahnya sangat tipis karena suruhan dari bunda untuk menyamakan dengan Bella dan juga mengikat rambutnya seperti penampilan Reina dulu.

"Sekarang masih mirip Bella nggak kak? Menurut kak Rey,"

"Masih, bentuk wajah kalian memang mirip tapi mata sama bibir kalian beda, dan ini lebih mirip Reina," ucap Rey dan melihat foto Bella yang ada ponselnya.

"Iya sebenarnya dulu aku enggak terlalu suka make-up kak walaupun make-up tipis kek tadi, aku suka yang biasa aja apa adanya, tapi karena harus merubah penampilan aku harus kek gini, sampai akhirnya aku terbiasa kek gini,"

"Mana yang baik menurut kamu aja, kamu udah tau belum Rei kalau Aldo pacaran sama Vania?"

"Jangan panggil aku Rei kak, nama aku Nara, lagian nggak enak masa Rey panggil Rei,"

"Kak Rey beneran? Kok bisa? Kenapa aku nggak tau?"

"Iya nggak akan panggil kamu Rei lagi, ya bisa lah kan Aldo nembak Vania,"

"Mereka sering ketemu?"

"Vania jadi sekretaris Aldo di kantor, otomatis mereka sering ketemu,"

"Kasian banget sih kak Rey, di tikung sama sahabat sendiri,"

"Yang penting kakak ganteng,"

"Percaya diri banget sih kak jadi orang, yang bener tu gantengan kak Aldo dari kak Rey,"

"Orang ganteng di hina,"

"Ganteng doang tapi takut ketinggian,"

"Cantik doang tapi nyamar jadi orang lain,"

"Ganteng doang tapi jorok habis ngompol langsung tidur,"

"Cantik doang tapi kebo tidur siang sampai 5 jam,"

"Ganteng doang jemput cewek malam malam,"

Dan akhirnya mereka berdebat seperti itu sampai pulang.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang