Prolog

308K 16.5K 726
                                    

Reina Ayudia Calista, seorang gadis cantik yang berumur 18 tahun harus menanggung resiko karena kesalahan yang tidak sengaja ia perbuat.

Ketidaksengajaannya menabrak seorang pria yang membuat pria tersebut sekarang terbaring lemah di rumah sakit.

Ketidaksengajaannya menabrak seorang pria yang sangat berpengaruh besar terhadap pekerjaan orang tuanya.

Karna dirinya Gian - papa Reina harus kehilangan pekerjaan dan menjadi seorang pengangguran.

Ya, yang di tabrak Reina adalah anak dari bos papanya di kantor tempat papanya bekerja.

Flashback.

Hari ini adalah hari kelulusan SMA Jaya Bakti, tempat Reina bersekolah.

Reina sangat merasa bahagia karna ia lulus dan mendapat nilai terbaik di sekolahnya. Karena memang Reina termasuk golongan orang-orang berprestasi di sekolahnya.

"Rei harus cepat-cepat pulang, pasti mama sama papa bangga sama Rei,"

Reina pulang dengan perasaan bahagia, ia tersenyum saat membayangkan bagaimana ekspresi orang tuanya saat mengetahui bahwa dirinya lulus dan mendapat nilai yang terbaik di sekolah.

Tapi saat diperjalanan tiba-tiba ada orang yang menyebrang tidak memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang.

Brukk..

Suara mobil Reina tidak sengaja menabrak seseorang, Reina langsung keluar dari mobilnya untuk melihat orang yang ia tabrak.

Reina takut bahkan sangat takut. Karena ini adalah pertama kalinya Reina menabrak orang seumur hidupnya. Ia hendak kabur tapi ia tau ia harus bertanggung jawab.

Reina langsung membawa orang itu ke rumah sakit terdekat dengan bantuan orang-orang di sana.

Setelah sampai di rumah sakit, dan pria itu di periksa dokter, Reina langsung memberitahu orang tuanya, dan juga memberi tahu keluarga dari pria yang di tabraknya itu..

Tidak lama setelah itu datang mama dan papa Reina serta Vania kakak Reina, dan juga kedua orang tua pria yang di tabrak Reina.

"Bapak ngapain disini?" Tanya Gian kepada orang tua dari pria yang Reina tabrak tadi.

"Anak saya kecelakaan," jawabnya.

"Jadi yang di tabrak anak saya pak Rey anak bapak?" tanya papa Reina tidak percaya. Tamatlah riwayat nya, kalau seperti ini pekerjaan nya lah yang menjadi taruhan.

Karena bagaimanapun Reyvan adalah anak tunggal. Pasti orang tuanya tidak akan tinggal diam setelah melihat apa yang terjadi pada anak tunggal mereka.

"Jadi anak ka.." belum sempat Givan melanjutkan ucapannya sudah di potong oleh mama Reina yang baru sampai di rumah sakit.

Reina melihat kearah mamanya yang sedang berjalan menghampirinya dengan raut khawatir yang terpampang jelas dari wajahnya.

"Kenapa kamu bisa menabrak orang Rei? Kenapa kamu nggak hati-hati? Gimana keadaannya sekarang?" ucap Lasti beruntun.

"Rei juga nggak tau ma, tiba-tiba dia menyebrang tepat di depan mobil Rei,"

Karna melihat Reina khawatir, Vania langsung menghampiri Reina dan memberikan ketenangan kepadanya.

"Kamu nggak usah khawatir, pak Rey pasti baik baik aja," Ucap Vania menenangkan.

Tidak lama setelah itu, keluar seorang dokter dari dalam ruangan Reyvan.

"Apa ada orang tua pasien disini?"

"Saya papanya dok, bagaimana keadaan anak saya?" tanya Givan.

"Anak bapak baik-baik saja, hanya mengalami cidera ringan di bagian kakinya. Mungkin untuk beberapa waktu ke depan anak bapak belum bisa berjalan karena tahap pemulihan,"

Ucapan dokter itu membuat orang tua Reyvan tidak berhenti-hentinya menangis, apalagi mamanya. Karena selain anak tunggal Reyvan juga pertama kali mengalami kecelakaan seperti ini.

Biasanya Reyvan selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu dan melakukan tindakan apapun.

"Ini semua karena kamu! Kalau saja kamu tidak menabrak anak saya, pasti dia tidak akan seperti ini!" ucap mama Reyvan pada Reina.

Mendengar penuturan dari mama Reyvan membuat Reina semakin merasa bersalah. "Maafin Rei tante, Rei gak sengaja nabrak anak tante," ucap Reina sembari menunduk.

"Maafin anak saya pak buk, saya janji akan menanggung semua biaya rumah sakit pak Reyvan sampai sembuh," ucap Gian.

"Kamu pikir saya tidak punya uang untuk membiayai rumah sakit anak saya?"

"Dan satu lagi, besok kamu beresin semua barang-barang kamu di kantor saya! Kamu saya pecat!" ucap papa Reyvan lagi dan masuk keruangan Reyvan bersama istrinya.

"Ini semua karena kamu! Dasar anak pembawa sial!"

"Sekarang kita pulang!"

Setelah itu mereka pulang dengan tangan Reina yang di tarik paksa oleh papanya, sedangkan mamanya dan juga Vania mengikuti dari belakang.

TBC

Salam manis:)

@cahyarmdntii

Kinara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang