Setelah itu Nesya, Naufal, dan juga Nara, Bella dan Aldo pergi kerumah Nesya dan Naufal.
Sampainya di rumahnya, Naufal melirik Nesya sedikit dan melihat ada rasa ketakutan di wajah Nesya.
"Kamu yakin?"
"Yakin kak,"
Setelah itu Nesya, Nara, Bella, Aldo dan juga Naufal keluar dari mobil.
"Rumah Nesya bangus juga ya bell,"
"Kamu belum pernah kesini Ra?"
"Belum, ini pertama kali,"
Nesya menatap bangunan besar yang ada di hadapannya sekarang. Sekilas bayangan dimana mamanya bunuh diri muncul kembali.
"Sya," panggil Bella.
"Ayo masuk, aku udah nggak sabar," ucap Nesya memberanikan diri dan masuk kedalam rumahnya, diikuti oleh Nara, Bella, Naufal dan Aldo.
Saat sampai di dalam rumah, bayangan itu datang kembali, bayangan dimana papanya meninggal, mamanya bunuh diri, dan juga kenangan-kenangan bahagia Nesya dan Naufal bersama orang tuanya di rumah ini.
"Sya,"
"Aku nggak apa-apa kak, aku mau ke kamar papa sama mama,"
"Jangan Sya!" ucap Naufal, karena disanalah tempat dimana mamanya bunuh diri dan Nesya melihat langsung kejadian itu.
"Aku mau ke sana kak," ucap Nesya dan berlari menuju kamar kedua orang tuanya.
Naufal segera menyusul Nesya, begitupun dengan Aldo, Bella dan Nara.
Sampainya di kamar orang tuanya, bayangan dimana mamanya bunuh diri terlihat jelas dimatanya, air mata pun langsung membasahi pipi Nesya.
Nesya masuk kedalam kamar almarhum kedua orangtuanya dan mengambil sebuah bingkai foto orang tuanya yang ada di atas meja sebelah tempat tidur.
"Kalau seandainya aku cegah mama, pasti mama nggak akan pergi tinggalin aku kan ma? Kalau seandainya papa nggak kecelakaan pasti keluarga kita nggak hancur kaya gini kan pa? Aku kangen kalian," ucap Nesya dan memeluk foto orang tuanya.
"Sya udah, ini semua nggak salah kamu," ucap Naufal yang sudah berada di sebelah Nesya.
"Kakak keluar, aku pengen sendiri,"
"Kakak nggak akan keluar sebelum kamu keluar,"
"Kak aku mohon, tinggalin aku disini sendiri, kalian juga pergi dari sini," ucap Nesya di selah selah tangisannya.
"Udah Fal, kita keluar aja," ucap Aldo.
"Gue nggak mau Nesya ngelakuin hal yang nggak-nggak kak,"
"Gue yakin dia nggak bakal ngelakuin hal yang ada di pikiran lo,"
"Ra, Bell ayo keluar, biarin Nesya disini sendiri,"
"Aku disini aja kak, kalian keluar aja,"
"Ra, biarin Nesya disini sendiri dulu oke," ucap Aldo.
"Kak Aldo, kak Naufal sama Bella keluar aja, aku disini temanin Nesya,"
Setelah itu Naufal, Aldo dan Bella keluar dari kamar orang tua Naufal dan Nesya.
"Sya," ucap Nara.
"Aku mohon kamu keluar sekarang Ra," ucap Nesya yang masih setia duduk di atas tempat tidur dan memeluk foto kedua orang tuanya.
Nara memeluk Nesya memberi ketenangan untuknya.
"Aku tau kamu sedih, tapi kamu nggak boleh kaya gini,"
"Ini semua salah aku Ra, kalau aku cegah mama dulu, mungkin mama nggak akan pergi buat selama-lamanya Ra,"
"Ini semua nggak salah kamu Sya, ini semua takdir,"
"Enggak Ra, ini semua salah aku,"
"Kamu nggak boleh nyalahin diri kamu sendiri, mama sama papa kamu pasti sedih kalau liat kamu kaya gini,"
"Tapi aku lebih sedih kehilangan mereka Ra,"
"Nggak ada orang yang nggak sedih sama kehilangan orang yang mereka sayang Sya, semuanya pasti akan ngerasain sedih, tapi tergantung kita menanggapi dan melihat ke depan. Kamu kehilangan orang tua kamu, kak Naufal juga Sya, apa dia pernah terlihat sedih? Dia tegar Sya bahkan nggak pernah liatin sedihnya sama kamu sedikit pun, aku yakin kak Naufal juga sedih karena orang tua kalian pergi, tapi kak Naufal ingat masih ada kamu yang dia sayang, kalau dia liatin sisi rapuhnya sama kamu, pasti kamu akan lebih rapuh,"
"Seharusnya kamu juga kek gitu Sya, kamu harus ingat masih ada kak Naufal yang masih ada disisi kamu, dia pasti sedih banget liat adeknya kaya gini,"
Nesya membenarkan ucapan Nara, memang benar, Naufal tidak pernah terlihat sedih jika bersamanya, Nesya juga yakin Naufal sangat rapuh karena kepergian orang tuanya di tambah juga dengan sikapnya.
"Mama sama papa kecewa ya sama sifat aku? Bener kata Nara, Pasti mama sama papa sedih kalau aku kaya gini, kak Naufal pasti sedih liat aku kaya gini,"
"Mama sama papa jangan marahin aku ya? Aku janji nggak akan nangis lagi, nggak akan buat kak Naufal sedih sama sifat aku lagi," ucap Nesya dan memeluk lagi foto kedua orang tuanya.
"Ra," ucap Nesya dan memeluk Nara erat.
"Makasih Ra, kamu udah buat aku sadar masih ada kak Naufal disisi aku,"
"Iya sama-sama Sya, sekarang kamu temui kak Naufal, minta maaf sama dia terus janji jangan sedih lagi,"
Nesya langsung keluar menghampiri Naufal yang duduk di ruang tengah sambil melihat pintu kamar orang tuanya yang tadi tertutup dan sekarang dibuka oleh Nesya.
Nesya langsung menghampiri Naufal, dan memeluknya dengan erat, Naufal juga membalas pelukan Nesya yang tidak kalah erat.
"Maafin aku kak, maaf karena aku udah buat kak Naufal sedih karena sifat aku selama ini,"
"Kamu gak perlu minta maaf, kakak gak pernah sedih karena kamu,"
"Sekarang kamu harus janji nggak boleh nangis lagi, kakak paling nggak suka sama air mata yang keluar ini," ucap Naufal dan menghapus air mata di pipi Nesya.
"Aku janji aku nggak akan pernah nangis lagi,"
Setelah itu mereka duduk di sana bersama sama menghabiskan waktu bersama.
"Gimana caranya Ra?" tanya Bella penasaran, tadi aja Nesya nangis nggak mau di ganggu sekarang malah berubah jadi minta maaf seperti gini.
"Ya tadi aku bilang nggak dia aja yang sedih tapi kak Naufal juga, aku tau rasanya kehilangan orang tua Bell, nggak enak banget tapi Nesya beruntung masih ada kak Naufal, jadi jangan sia-siain"
Setelah itu Nesya mengajak Bella dan Nara keliling rumahnya dan juga masuk kedalam kamarnya yang sudah lama tidak tempati, tapi bagaimana pun kamarnya itu tetap sangat bersih dan tidak ada perubahan sedikitpun.
TBC
Salam manis:)
@cahyarmdntii
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara (Completed)
Teen FictionDiusir dari rumah oleh keluarganya sendiri karna tidak sengaja menabrak seseorang, yang tidak lain adalah anak dari bos papanya sendiri yang mengakibatkan papanya menjadi seorang pengangguran. Kehidupan Reina langsung berubah saat itu juga. Dibenci...