Bab 75: Holiday

18.1K 1.3K 73
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* eaakkk Selamat malam guys 💕 seperti biasa author Upnya tengah malam.  Semoga suka ya...

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

" Oh God.. hari yang sangat melelahkan..." gumam Meila sambil berlari menuju kasur, lalu menjatuhkan tubuhnya dengan tiba-tiba.

Clara hanya terkekeh melihat kelakuan sepupunya itu. Lalu ia menengok kearah Stefani yang masih sibuk membongkar hadiah natalnya.

" Stef.." panggil Meila.

"Hmm ?"

" Apa aku boleh ikut acara natal keluargamu lagi tahun depan ?"

Namun tiba-tiba Clara memukul lengan Meila dengan cepat.

"Aww..! Sakit Ra...!"

"Kau membuat malu keluarga Mei..!" Ucap Clara jengkep.

"Membuat malu bagaimana?! Aku sama sekali tidak melakukan tindakan yang memalukan." Elak Meila.

"Kata siapa huh?! Kau kira aku tidak tahu alasan kau mau ikut lagi natal tahun depan karena ingin mendapatkan hadiah dari keluarganya Stefanikan ?" Ucap Clara.

Meila berdecih tidak suka jika niatnya itu sudah di ketahui oleh sepupunya. Kemudian ia terkekeh ketika mengingat hadiah yang di berikan keluarga Miller padanya adalah sebuah tas keluaran terbaru dari merk LV. Ah, betapa senangnya dirinya.

Stefani terkekeh melihat kelakuan kedua wanita di hadapannya. " kau boleh ikut Mei jika kakek mengundangmu lagi."

"Benarkah?" Teriak Antusias Meila. Lalu ia melirik kearah Clara. " jangan lupa rayu suamimu agar bisa mengundangku lagi Ra.."

Clara hanya memutar matanya jenuh dengan keinginan Meila yang seperti itu.

"By the way, ini juga baru pertama kalinya aku mengikuti tradisi keluargamu Stef. Apa memang selalu barang yang menjadi hadiah setiap tahunnya ?"

Stefani menggeleng lalu duduk diatas kasur kemudian menatap kearah Clara.

"Biasanya berbeda ditiap tahunnya. Tahun kemaren hadiah natalnya adalah mobil sport dan motor.."

"Benarkah ?" Potong Meila tidak percaya.

Stefani mengangguk. "Emm ada kemungkinan tahun depan, pembagian Saham atau pembagian tiket liburan selama satu bulan."

"Astaga. Demi apa ?!" Teriak Meila.

Stefani mengangkat bahunya. " aku juga belum yakin. Tapi hanya itu yang sama sekali belum pernah di coba oleh kakek."

"Oh my God. Tradisi kalian benar-benar sangat aneh, tapi sangat menguntungkan untuk semua keluarga." Ucap Meila yang masih terperangah.

"Begitulah kemauan kakek di setiap tahunnya." Lalu arah tubuh tatapan Stefani mengarah ke Clara.

"Kata Mommy, kau habis terjatuh. Kapan ?" Sambung Stefani.

*****

" Bas..! Bas..!" Panggil William dengan tangannya ia goyangkan di depan wajah sepupunya itu.

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang