The Secret Between Us #1

Bab 17 : Eye's Never Lie

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
* sesuai janji aku tadi malam, aku Update secepat mungkin 😁

* Maaf kalau ada Typo ataupun kalimat yang kurang pas. Jangan lupa kasih saran dan perbaikan di kolom komentar ya 😁

* dan cerita ini aku dedikasikan buat teman-teman yang sekarang lagi Work From Home*

* Siapin Snack buat baca cerita ini 😁

* Dan ini Playlist buat nemenin kamu baca cerita The Secret Between Us...🎧

Ps: lagunya gak sesuai dgn judul, karena lagi suka bgt sama nin lagu..😂
- Wrap me In Platic from Chromance -

- HAPPY READING

*****

Pagi harinya Clara terbangun dengan cepat. Sinar matahari menyilau matanya. Ia melirik ke samping, tidak ada Bastian. seperti biasanya, lelaki itu hilang ketika menjelang pagi. Clara yakin, Bastian sedang berolahraga. Tiba-tiba dirinya termenung,ia mengingat bahwa tadi malam Clara merasakan bahwa Bastian memeluknya sangat erat. Kehangatan dari lelaki itu masih berasa di pelukannya, Mengusap rambutnya dengan lembut dan menenangkannya.

Mimpi tadi malam sangat buruk. Mimpi yang berusaha Clara lupakan. Rasa sakit dan kekejian orang-orang biadap yang dengan tega membunuh keluarganya, orang tuanya. Bahkan orang-orang itu dengan kejam menyiksanya, membuat ia tidak berdaya. Kelakuan orang-orang itu, hampir membuat Clara kehilangan,-...

Clara mulai menekuk kakinya. Ingatan yang mengerikan membuatnya ketakukan. Jari-jarinya ikut bergetar, kenangan menyakitkan sangat terasa hingga sekrang. Ia tak bisa melupakannya. Perlahan air mata keluar, Clara semakin kencang memeluk lututnya. Trauma masa lalu kini menghantuinya.

Suara dering telephone membuat Clara terkejut. Ia melirik ke nakas disamping kasurnya. Kali suara deringan itu berasal dari ponselnya. Perlahan Clara mengambil benda pipih tersebut dan menjawab panggilan dari Meila.

" H-haloo ?" Jawab Clara.

" Hey Be-,b. apa yang terjadi?! Ada dengan suaramu ?! apa kau baik-baik saja" Tanya Meila khawatir. Ia mendengar suara Clara gemetar.

Clara menggeleng. " aku baik-baik saja" jawab Clara berbohong. " aku baru bangun tidur. Ada apa dengan menelphone ku pagi-pagi ?"

" Syukurlah. Aku kira kau dalam keadaan tidak baik. Oh iya, aku baru saja mengirim penyelidikanku tentang Adit dan tanda pada lelaki itu lewat email. Seperti biasa aku memberikan kode verifikasi untuk membukanya. Kau ingat password kesepakatan kita kan ?"

" Ya. Aku mengingatnya."

" Bagus. Aku mau berangkat bekerja sekarang, kau harus jaga kesehatan Okey?"

" Iya Meila. Kau juga Hmm.."

" Pasti. Aku sangat merindukanmu.."

" aku juga.."

Setelah percakapan itu berakhir, Clara meletakkan kembali ponselnya di nakas. Hanya beberapa detik saat ponsel itu di taroh, suara notifikasi berbunyi di ponselnya lagi. Clara mengerutkan dahinya, lalu ia mengmabil kembali ponselnya.