Bab 47: Pillow Talk Again

26.1K 1.4K 69
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

"bagaimana keadaan Stefani..?" Tanya Claudy saat ia memasuki kamar anaknya.

Terlihat semua keluarga berada disana, termasuk ayah mertuanya, Richard Miller.

Stefani yang mendengar namanya disebut langsung menoleh kearah pintu kamarnya.

"Mommy...." panggil Stefani yang masih menangis.

"B-bagaimana keadaan Clara ?" Ucap Stefani saat Claudy sudah berada di sampingnya.

" Bagaimana keadaanmu ..?" Tanya Claudy tanpa membalas pertanyaan anaknya.

"Mommy..! Jawab pertanyaan aku..!"

Claudy Mendesah pasrah, " dia baik-baik saja. Kau jangan khawatir."

" so, bisa kau ceritakan bagaimana kalian berdua bisa seperti ini ?" Claudy menatap putrinya tajam. Ia tahu bahwa anak bungsunya masih belum mengatakan sebenarnya pada semua orang. Karena ia yakin anaknya yang satu ini bakalan di manja terlebih dahulu oleh keluarganya terutama ayah mertua dan suaminya.

" Stefani...." panggil Claudy lagi.

" sayang.. jangan paksa Fani untuk mengatakan semuanya. Perlahan-lahan.." sela Justin untuk mengingatkan istrinya.

Claudy memutar bola matanya dengan malas. Selalu akan seperti ini.

"Mommy menunggu Stef..." panggil Claudy yang tidak menghiraukan ucapan suaminya.

"Claudy...!" Neilson memperingati. Namun wanita itu masih menatap Stefani tajam.

" kau tahu di luar sangat berbahaya Stef. Tapi dengan beraninya kau keluar tanpa membawa pengawal. Apalagi kau membawa Clara yang masih baru di negara ini..." jelas Claudy yang masih menatap putri bungsunya.

"I know.. i'm sorry Mom.. i'm sorry..." isak Stefani sambil menundukkan kepalanya.
"S-saat itu aku hanya ingin mengajak Clara untuk bermain salju di Time Square..."

Claudy mendesah, " tapi tidak dengan cara menyekap dan membawanya paksa tanpa pengawalan ketat. Apalagi sikap kakakmu yang overprotect pada Clara.."

"I'm sorry Mom.."

" dan apa yang membuat kalian berdua hampir membeku seperti ini..?"

"Claudy.. enough.." sela Justin.

Wanita itu menatap suaminya dengan nyalang. sedangkan Justin hanya pasrah akan tindakan istrinya yang berlebihan.

"S-sebenarnya.. aku dan Clara hanya bermain boneka salju. tapi tiba-tiba saat Clara sedang membuat gumpalan salju, aku melihat dua orang tidak di kenal mendekat kearah kami. Lantas dengan cepat aku menarik Clara untuk menjauh dan berlari mencari mobil kami. Kedua orang itu terus mengejar kami hingga aku tidak sengaja melepaskan genggaman tangan Clara dan meninggalkannya sendirian. Beruntung saat itu aku menemukan Kaka datang menjemput.. namun tidak dengan Clara. Aku kehilangannya, hingga kaka menyuruhku masuk ke dalam mobil. Hanya beberapa saat, kaka kembali dengan Clara yang tampak kedinginan."

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang