Bab 46 : Warmth

24.4K 1.4K 42
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

"Bagaimana, apa mereka sudah di temukan ??" Tanya Claudy pada Justin. Ia sangat khawatir sekarang. Salahkan dirinya karena begitu lengah tanpa tau apa yang di lakukan putrinya pada Clara.

"Masih belum ada tanggapan dari Bastian maupun para pengawal yang mengikutinya.." jawab Justin.

"Jangan khawatir, aku yakin mereka segera di temukan.." sambung Justin lagi sambil menenangkan istrinya.

Richard Miller dan semua keluarga, masih berkumpul di ruang tamu. Tak habis fikir, salah satu cucunya melakukan tindakan yang seperti itu. Bahkan ia melihat sendiri saat Stefani memaksa Clara untuk mengikuti cucunya. Richard memejamkan matanya lalu memijit kepalanya yang mulai pusing.

" Dad .. are you okey ?" Justin menghampiri ayahnya. Seluruh orang langsung menatap kearah Richard Miller.

" Dad...?" Panggil Marla khawatir.

" I'm fine..." jawab Richard Miller.
Setelah mengucapkan itu, tiba-tiba salah satu pengawal ijin masuk untuk menyampaikan berita tentang Clara dan juga Stefani yang sudah di temukan. Semua keluarga akhirnya bernafas lega.

"Dan Tuan Bastian memerintahkan saya untuk menyampaikan bahwa kondisi Nona Stefani dan juga Nona Clara hampir membeku. Jadi beliau menyuruh saya untuk segera menghangatkan kamar Tuan Bastian.."

" Oh Tuhan... Justin, kita harus memaksimalkan penghangatan diri rumah ini.." teriak Claudy

Justin dan yang lainnya masih terbingung akan ucapan pengawalnya barusan. Mereka masih belum percaya akan hal yang terjadi.

" Justin.." teriak Claudy lagi. Justin dan yang lainnyapun tersadar. Dengan gerakan cepat mereka semua menyiapkan peralatan penghangat di kamar Bastian dan juga Stefani.

*****

Di lain tempat,

"Jangan menengok ke belakang, fokus pada air hangatnya.." ucap Bastian pada pengawalnya yang berada di depan.

" baik Tuan.." Jawab Mereka berbarengan.

Kemudian Bastian berusaha melepaskan pakaiannya dan juga pakaian Clara. Ia melihat bahwa adiknya juga membantu dirinya untuk melepaskan pakaian Clara. Tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan Stefani yang sudah terlepas dari sarung tahan.

" Stefani ...! Kau juga hampir membeku..!!" Teriak Bastian yang khawatir pada adiknya.

" aku masih bisa menahannya. Penghangat mobil ini akan membantu.. kau prioritaskan Clara sekarang...!" Jawab Stefani

Clara yang mendengar percakapan kedua orang di sampingnya, berusaha menggerakkan mulutnya.
" P-pleas..ee..d-on'tt..." ucap Clara terbata-bata.

Bastian dan Stefani sama sekali tidak menghiraukan ucapan Clara. Mereka sibuk melepaskan pakaiannya satu-persatu dan hanya menyisakan pakaian dalam dan bra.

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang