The Secret Between Us #1

Bab 83: Almost

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* helloo dear 😁🙏🥰❤ maaf ya baru Up sekarang... silahkan di nikmati cerita ini. Semoga suka 😁

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

Di dalam taxy, Clara terdiam dalam pikirannya yang masih mengingat penjelasan dari Adit beberapa waktu lalu. Beberapa fakta mulai ia mengerti sekarang. Dimana permasalahan ini di mulai sejak sang kakeknya masih muda. Pokok permasalahan adalah Richard Miller yang merebut kekasih Maurer pada saat kuliah dulu yang dimana wanita itu adalah neneknya Bastian.

Namun, ada satu hal yang masih Clara bingungkan. Apakah permasalahan yang besar ini karena dendam cemburu semata ? Lantas kenapa Maurer tega membunuh orang tua Adit, bahkan dirinya ?! Harusnya Maurer melakukan hal itu kepada keluarga Miller, bukan keluarganya.

Satu fakta lagi yang mencengangkan dirinya, yakni Maurer memang masih hidup. Lelaki tua itu diselamatkan oleh putranya sendiri. Namun Adit tidak menjelaskannya secara detail, lelaki itu hanya menyuruhnya berhati-hati. Karena anak buah Maurer selalu mengikuti dirinya kemanapun.

Clara menggigit kuku ibu jarinya karena khawatir. Ia teringat kejadiam kelam beberapa tahu lalu dimana dirinya disiksa oleh lelaki itu. Dan ia butuh proses untuk bisa sembuh seperti ini.

Clara menarik nafas dalam lalu menghembuskannya secara perlahan agar perasaannya menjadi tenang. Kini tatapannya terarah ke jendela mobil taxy yang membawanya. Kemudian ia melirik kearah jam tangan, tinggal dua puluh menit lagi batin Clara berucap.

Sedangkan beberapa ruas jalan mengalami kemacetan yang lumayan membuang waktu. Clara berfikir, ada kemungkinan ia akan melakukan planning B. Bahkan Arneta terus memberikannya pesan jika filmnya sudah berakhir dan mereka sedang mencari dirinya. Clara memijit kepalanya yang lumayan pusing, bagaimana caranya ia menghadapi Stefani..? Dan tentunya Bastian dengan deretan pertanyaan yang rumit.

Waktu terus berlalu hingga mobil Taxy tersebut memberhentikan lajunya. Clara dengan cepat langsung keluar dari Taxy tersebut dan berlari menuju tempat dimana Arneta menyiapkan rencana planning B nya. Demi Tuhan, dirinya sangat terlambat.

Clara terus berlari tanpa memedulikan tatapan orang-orang kepadanya. Hingga akhirnya ia memasuki ruang toilet yang sudah di rencanakannya bersama Arneta. Bersyukur, jika Toiletnya sangat sepi. Dengan cepat Clara membuka semua pintu toilet, hingga akhirnya ia menemukan Papper Bag yang dimaksud Arneta. Clara merogoh isinya, ternyata pakaian yang sedikit basah karena tumpahan air soda.

Ting, bunyi notifikasi dari ponselnya. Clara segera mengambil benda pipih itu di dalam tasnya, ternyata dari nomer tidak di kenal.

Nona, kami dalam perjalanan menuju pulang. Nona Stefani khawatir karena anda menghilang.

" Arneta.." gumam Clara dalam hati.

Dengan cepat, Clara keluar dari Toilet dan bergegas mencari Taxy lagi untuk mengantarnya pulang.

*****