Bab 43 : Richard Miller Decision

29.3K 1.3K 45
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

" S-sebenarnya aku ingin memberitahumu tentang itu. Hanya saja-...." Ucap Stefani tertahan.

Clara menatap serus kearah Stefani, " Hanya apa ?"

Stefani menggigit bibirnya, ia sedikit ragu untuk mengatakannya pada Clara.

" hanya..hanya...kau tahu, saat aku menanyakan tentang rambutmu beberapa saat yang lalu ? aku ingin mengatakannya tapi... tertahan karena pada saat itu kita hampir sampai di ruang makan. Dan menurutku itu sangat tidak bagus kalau kau kembali ke kamarmu dengan tampilan berbeda."

Clara mengangkat alisnya," itu tak masuk akal Stef. Dan sekarang aku sangat malu pada keluargamu."

" oh astaga... pantas saja semua keluargamu menatapku dengan raut wajah yang terlihat terkejut dan aneh. Oh Cmon Steff, harusnya kau mengatakannya pada saat itu." Clara menutup wajahnya dengan kedua tangannya. God, sungguh ia sangat malu sekarang.

" I don't thing so Ra. Buktinya Mommy tersenyum mengetahuinya. Dan menurutku, tanda itu sangat bagus untuk menunjukkan bahwa kalian menikah karena bukan perjanjian dan tidak ada ke kakuan di dalamnya."

Clara kembali menatap kearah Stefani dengan terkejut, " bagaimana kau tahu kalau pernikahanku dengan Bastian hanya perjanjian ?"

" baru saja kau mengakuinya Ra. Sebenarnya aku hanya menebak tadi." Cengir Stefani merasa tidak bersalah.

"Shit..!" umpat Clara tidak suka pada mulutnya. " aku harap kau merahasiakan ini Stef. Aku tidak ingin semua orang mengetahuinya." Pinta Clara.

Stefani mengangguk paham. " tapi ada syaratnya ?"

Clara menatap Stefani tidak percaya.

" kau harus cerita pertemuanmu sama Bastian hingga kalian bisa menikah. Dan aku ingin mengetahui surat perjanjian itu." sambung Stefani.

Clara tertawa sumbang, ia tidak menyangka Stefani seperti ini padanya. Kaka dan Adik sama saja, tidak ingin rugi. Pikir Clara dalam hati.

" oke. Tapi aku juga mempunyai permintaan untukmu.."

" apa itu ?" tanya Stefani penasaran.

" nanti saat aku sudah menjelaskan semuanya padamu." Jelas Clara sambil menatap Stefani serius. " dan sepertinya kau harus membantuku untuk menghilangkan tanda ini." tunjuk Clara pada kissmarknya.

"aku mengerti. Sebaiknya kita ke kamarku." Ujar Stefani. Lalu mereka berdua berjalan menuju kamar.

*****

Di dalam kamar Stefani, Clara menatap dirinya di pantulan cermin. Sungguh sangat banyak sekali kissmark yang terlukis di lehernya. Ia menggeram pada diri sendiri, bagaimana mungkin tubuhnya sangat terbuai akan sentuhan Bastian padanya.

" aku tidak menyangka, kakaku se agresif itu padamu. Bahkan aku mendengar pelepasan kalian tadi pagi, oh sungguh kalian merusak telingaku yang masih perawan."

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang