Bab 32 : Go To New York

26.6K 1.2K 37
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* hai dear, lama gak ketemu ya.. wkwkw maafkeun author yang lama Updatenya.

*Siapin Snack buat baca cerita ini 😁

* Gak ada lagu dlu ya...😁

-     H A P P Y     R E A D I N G   -

*****

" jadi kau memutuskan membawa Clara malam ini ?" ucap Dirgantara sambil menyesap teh di ruang tamu.

Bastian mengangguk. " Dan kau tak perlu memasang alat pelacak pada istriku. Aku bisa menjaganya.."

Dirgantara tersenyum simpul, lalu meletakkan gelas berisi teh di meja.

" kau tahu, Benda itu udah lama terpasang. Hanya saja kejadian beberapa jam yang lalu membongkar semuanya." Jelas Dirgantara.

Bastian menatap lekat lelaki tua di hadapannya, ia sama sekali tidak menjawab ucapan Dirgantara.

" Jangan terlalu berfikir keras untuk mengetahui rahasia cucu-cucuku anak muda. Biarlah seperti air yang mengalir, perlahan tapi pasti kau akan tahu siapa istrimu sebenarnya." Ucap Dirgantara memecah kesunyian.

" Aku tahu kau mengetahui semuanya Tuan Dirgantara. Da-.." Ucapan Bastian terpotong

" kau salah Bastian." ucap Dirgantara sambil terkekeh. " aku sama sekali tidak mengetahui rahasia ataupun jalan pikiran kedua cucuku itu, mereka berdua susah di tebak."

" Dan aku hanya mengikuti apa yang mereka lakukan, hingga mereka meminta bantuan padaku, disitulah aku mulai bertindak. Setidaknya mereka masih tetap dalam pengawasan dan keamananku." Lanjut Dirgantara, lalu ia menatap Bastian yang masih terdiam mencerna ucapannya.

Dirgantara terkekeh, " kau terlalu pemikir orangnya."

Bastian berdecih tidak suka, namun tiba-tiba pintu rumah terbuka lebar, menampilkan dua orang yang di tunggu-tunggu dirinya dan Dirgantara.

*****

Clara dan Meila mulai memasuki gerbang rumah kakek mereka, terlihat raut gusar di wajah mereka berdua. Bagaimana tidak, setelah melarikan diri pada siang hari, kini mereka berdua balik ke rumah dengan membawa papperbag hasil berbelanja mereka di Mall hingga malam hari. Sungguh rencana Meila sangat tidak masuk akal, batin Clara.

" ingat, gunakan ekspresi bahagia..." peringat Meila saat mereka berdua sudah sampai did epan pintu rumah.

" kau melupakan bagaimana kita kabur tadi siang, dan sekarang kembali dengan ketidak jelasan seperti ini." Jelas Clara yang semakin gelisah.

" tetap jalankan rencana, sisanya biar aku yang tangani." Ucap Meila menenangkan.

" mana ada rencanamu yang berhasil Mei, yang ada aku lagi yang kena batunya."

" sstt diamlah.." balas Meila.

Perlahan Meila mendorong pintu rumah hingga terbuka lebar. Dengan cepat mereka berdua mengubah ekspresi seperti rencana yang sudah di sebutkan Meila.

" Hello, selamat malam everybody.." teriak Meila sambil merentangkan tangannya terbuka.

" We are back !" sambung Meila.

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang