Bab 52: Agreement

26.2K 1.3K 49
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* guys sorry updateya lewat tengah malam. Malah ngaret hampir 2 jam, sorry 😂😅

* soalnya ternyata nemuin titik bersambung itu susah yaa.. jadinya parti ini jadi lebih panjang bgt. Total katanya hampir 3000 loh 😂 sama aja aku update 3 chapter wkwkwkw. Tp gak papa, yang penting kalian senang ya... hihihii

*Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

*****

Flashback...

Teriknya matahari, tak membuat Clara berhenti berjalan gontai di pinggir trotoar, memikirkan bagaimana nasibnya yang entah di bawa kemana. Dirinya sendiri, tak ada satupun orang yang menemani bahkan Meila sekalipun. Hanya masalah- masalah yang ia bawa sendirian, menambah beban dipundaknya yang semakin berat.

Clara sangat beruntung ia bisa menyelesaikan high schoolnya dengan baik. Padahal jika flashback dua tahun terkahir, ujian berat menghampiri hidupnya yang pada saat itu menyaksikan keluarganya terbunuh, termasuk kedua orang tuanya tergeletak tak berdaya di lantai rumahnya. Bahkan ia hampir di perkosa oleh sahabat orang tuanya sendiri.

Beruntung pada saat itu sepupunya dan sang kakek tepat waktu menolongnya. Namun Clara mendapatkan efek traumatic setelah kejadian yang menaaskan itu terjadi hingga lebih enam bulan ia tidak bisa bersekolah. Kejadian demi kejadian terus bermunculan di mimpinya. Wajah lelaki yang mencoba memperkosanya terus menghantuinya setiap hari. Clara sangat bersyukur, ada orang-orang yang terus mendampinginya berjuang hingga ia secara perlahan mengurangi rasa traumatic itu. walaupun tidak semuanya menghilang, tapi setidaknya ia telah berusaha.

Dan disinilah Clara yang terus berjalan tanpa henti menatap jalanan dengan bingung. Bahkan dirinya tidak tahu sudah berada dimana sekarang. Entahlah, mau dibawa kemana jalan hidupnya sekarang. Ia seperti tidak mempunyai harapan lagi, apalagi satu-satunya orang yang sangat ia sayangi pergi meninggalkannya selama-lamanya.

Seminggu yang lalu, setelah pesta kelulusan Clara, ia menerima kabar jika sang kakek sudah meninggal, bahkan mayat lelaki tua itu sudah berada di rumah kakek Meila, terbujur kaku dengan jas yang sudah terpasang rapi dan siap dikuburkan.

Clara terpuruk kala itu, satu-satunya keluarga Rubin yang bertahan hanya dirinya seorang diri. Sang Kakek meninggalkannya tanpa pamit. Setidaknya Clara menginginkan kata-kata terkahir dari lelaki tua itu, tapi sama sekali tidak ada surat ataupun voicemail yang terkirim padanya.

Bahkan Clara tidak sadar jika sebuah mobil sudah berhenti di depannya. Ia menatap benda itu, lalu keluarlah kedua orang lelaki yang berbadan sangat besar berjalan kearahnya. Dengan keadaan takut, Clara memundurkan langkah dan bersiap berbalik dan melarikan diri.

Namun sayang, tubuhnya di tangkap, mulutnya di bekap, kemudian di bawa masuk kedalam mobil. clara mencoba memberontak, tapi kekuatannya sama sekali tidak terbanding dengan kedua orang bertubuh besar. Ia kalah, ia pasrah, entah masalah apalagi sekarang..

" Diamlah, kami takkan menyakitimu."

Clara menatap kearah depan Mobil, terlihat seorang lelaki yang sama sekali tidak menatap kearahnya. Mata lelaki itu terfokus pada benda di tangannya. Lalu Clara menatap kedua lelaki bertubuh kekar dengan perasaan bingung.

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang