Bab 49: Happines

25.3K 1.5K 46
                                    

Sebelum membaca, dimohonkan kepada readers tercinta untuk mengklik bintang yang ada di pojok bawah.
Jika Anda pembaca sejati, maka Anda akan memberikan jejak dukungan dan semangat untuk hasil karya anak Indonesia .
Karena mengklik ⭐️ itu Gratis tidak di pungut biaya sepersenpun. Jangan lupa comment !! ❤️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

* hai dear... maaf malam banget aku Upnya. Entah beberapa hari ini moodku lagi susah di atur. Sehingga berimbas ke cerita ini. Sekali lagi maaf ya telat Upnya...

* semoga suka dengan ceritanya..

* jangan Siapin Snack buat baca cerita ini

- HAPPY READING -

*****

" oke, saatnya kita letakkan bintang besar ini di puncak pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" oke, saatnya kita letakkan bintang besar ini di puncak pohon..." seru Stefani senang.

Lalu wanita itu memanjat tangga dengan semangat,
" El, pegang tangganya dengan kuat.." ucap Stefani yang menyeimbangkan tubuhnya di tangga.

"Baik nona..." jawab Elya, pengawal Stefani.

Kemudian, Stefani meletakkan bintangnya secara perlahan di puncak pohon natal. Hingga benda itu tersambung dan menancap kuat di atas.

Stefani berteriak girang karena telah berhasil memasangkan benda terakhir itu.

Sedangkan Clara tertegun melihat hasil karya mereka dalam menghias pohon natal. Bukan hanya dirinya saja, tapi Stefani dan beberapa pengawal lainnya turut membantu.

" kau sangat pintar dalam menghias. Bakatmu ternyata tidak di ragukan hasilnya..." puji Clara sambil menatap Stefani yang sedang menuruni tangga.

" yah begitulah.. aku sangat senang ketika natal hampir tiba. Aku sangat mencintai pohon natal ini. Karena dengan benda ini, kita bisa tersenyum bahagia sambil menatapnya.." ucap Sefani terhenti. Ia tersenyum menatap pohon natal dengan sangat dalam.

" Apa kau merasa senang dan bahagia menghias pohon ini..?" Tanya Stefani menatap Clara.

Clara mengangguk, tersenyum dengan cantiknya. "  tentu saja. Pohon natal ibarat harapan yang datang dengan segudang permohonan. Dan itu membuat kita terus bersemangat menghiasnya dengan cantik."

" kau benar... pohon natal ibarat penyimpan kenangan baik bagiku bersama Mommy dan Daddy. Terutama Ka Bastian yang selalu berada di dekatku, dan membantu menghias pohon natal bersama hingga aku remaja."

Clara menatap kearah Stefani, wanita itu tersenyum dengan raut kepedihan..
" tapi... saat Ka Bastian mengenal apa itu cinta masa remaja, ia tak pernah berada di sampingku apalagi membantu menghias pohon natal bersama lagi..."

The Secret Between Us #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang